Serangan Jantung Dapat Diketahui Tandanya Sebulan Sebelumnya

Serangan jantung sebenarnya bisa diketahui tanda-tandanya, bahkan sebulan sebelum kejadian

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Nov 2013, 14:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 14:30 WIB
serangan-jantung130708d.jpg
Serangan jantung memang datangnya tiba-tiba, namun sebenarnya sebelum kejadian ada tanda-tanda yang bisa diwaspadai bahkan sebulan sebelumnya.

Dalam sebuah riset yang dilakukan terhadap pria dengan usia menengah ke atas, lebih dari setengahnya memiliki tanda-tanda akan mengalami serangan jantung sebulan sebelum jantungnya berhenti tiba-tiba.

Pasien terkadang dapat bertahan hidup, bila ia cepat mendapatkan CPR dan defribrillator yang digunakan dengan sangat cepat untuk mengejutkan jantung dan mengembalikannya ke irama normal.

Apa gejala serangan jantung?

Gejala serangan jantung meliputi

  1. Nyeri dada: Biasanya terletak di tengah dada, dan dapat merasakan sensasi tekanan, sesak, dan meremas
  2. Nyeri di bagian lain dari tubuh: Dapat merasa seolah-olah rasa sakit perjalanan dari dada ke lengan (biasanya lengan kiri terpengaruh, tetapi dapat memengaruhi kedua lengan), rahang, leher, punggung, dan perut.
  3. Sesak napas, dan selalu merasa sakit
  4. Mengalami rasa cemas (mirip dengan mengalami serangan panik)
  5. Batuk berkepanjangan

Penulis studi sekaligus ilmuwan dari Cedars Sinai Heart Institute di Amerika Serikat, Dokter Eloi Marijon mengatakan bahwa para peneliti telah mengumpulkan informasi, mengenai gejala dan riwayat kesehatan dari para pria berusia 35 sampai 65 tahun yang memiliki serangan jantung di rumah sakit daerah Portland Oregon antara tahun 2002 dan 2012.

Di antara 567 orang pria yang memiliki serangan jantung, 53 persen memiliki gejala sebulan sebelum ia benar-benar mengalami serangan jantung itu.

Tanda peringatan

Dalam periode empat minggu sampai dengan serangan jantung itu terjadi, peneliti menemukan lebih dari setengah pasien yang diperiksa, menunjukkan adanya gejala yang dapat memprediksi serangan jantung.

Dalam studi tersebut, 56 persen dari pasien yang mengalami nyeri dada, 13 persen di antaranya menunjukkan tanda-tanda dyspnea atau sesak napas. Dan 4 persen lainnya mengalami pusing, sinkop, atau kehilangan kesadaran, dan jantung berdebar-debar.

Dikutip laman Daily Mail, Rabu (20/11/2013), dalam 10 persen kasus, pasien mengalami gejala mirip flu dalam jangka sampai dengan serangan jantung itu terjadi. Para ilmuwan juga menguji orang-orang dalam 825 kasus serangan jantung mendadak.

(Adt/Abd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya