Boleh Saja Suka Tanggal Cantik Tapi Jangan Dikeramatkan

Tanggal cantik kerap digunakan orang untuk membuat satu momen istimewa yang dapat dikenang sepanjang hidupnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Des 2013, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 11:00 WIB
tanggal-cantik-131211b.jpg
Tanggal cantik kerap dimanfaatkan untuk momen istimewa yang dapat dikenang sepanjang hidupnya seperti saat melahirkan, menikah atau melakukan apa saja.

Ambil contoh misalnya hari ini, 11 Desember 2013 (11-12-13) yang bagi beberapa orang dianggap tanggal cantik. Tak sedikit orang yang memilih tanggal ini untuk melahirkan, menikah, sampai melamar sang pujaan hati.

Sebenarnya, apa yang membuat orang begitu tertarik menggunakan tanggal cantik ini untuk melakukan momen istimewa tersebut?

"Ini sebenarnya hanya masalah sugesti. Banyak orang yang menganggap, melakukan hal istimewa di tanggal cantik itu membuatnya nyaman. Nyaman enggaknya setiap orang kan, berbeda," kata Psikolog cantik, Kasandra Putranto saat diwawancarai Health Liputan6.com, Rabu (11/12/2013)

Sebenarnya, lanjut Kasandra, membuat momen istimewa di tanggal cantik sudah ada sejak zaman dulu. Perilaku seperti ini ada, karena memang ada orang yang mudah mengingat tanggal istimewanya di tanggal cantik, ketimbang di tanggal yang terlihat berantakan.

"Contohnya sekarang, 11-12-13, itu gampang diingat orang, ketimbang tanggal lainnya. Karena tanggal cantik seperti itu gampang saja diingatnya, walaupun banyak orang yang melakukannya," kata Kasandra menambahkan.

Menurut perempuan berambut panjang ini, tanggal cantik setiap orang sebenarnya berbeda. Ada yang menganggap hari ini tanggal cantik, tapi ada juga yang menganggap biasa saja. Jadi, tak semua orang sebenarnya menganggap tanggal ini cantik.

"Tahun lalu misalnya, tanggal cantiknya 12-12-2012. Tapi tak sedikit yang menganggap tanggal 20-12-2012 jauh lebih cantik. Maka itu, cantiknya tanggal atau tidak, masing-masing orang berbeda," kata Kasandra menjelaskan.

Yang membuat tanggal cantik menjadi negatif bila dijadikan sebagai hari keramat oleh masyarakat Indonesia. Di matanya, bila suatu tanggal sudah dikeramatkan, mengurangi makna dari tanggal itu sendiri.

"Kalau sudah mengkhususkan dan mengkeramatkan suatu tanggal, ini yang ganggu banget. Tidak ada nilai istimewanya, dan malah tidak bagus," kata Kasandra menerangkan.

Sebagai contoh, kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap 13 adalah angka sial. Akhirnya, membuat kaum tertentu coba untuk menghindari tanggal ini ketika memutuskan membuat suatu momen istimewa.

"Sebenarnya enggak perlu seperti ini. Tapi, ini kan sudah menjadi `keyakinan` di masing-masing negara," kata Kasandra menyayangkan.

(Adt/Igw/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya