`Makeup Remover` Bisa Bahayakan Kulit?

Seuasai mengenakan makeup biasanya rutinitas yang wajib dilakukan adalah membersihkannya. Biasanya makeup remover dipakai untuk ini

oleh Melly Febrida diperbarui 11 Des 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2013, 12:00 WIB
makeup-remover-131211b.jpg
Seusai mengenakan makeup biasanya rutinitas yang wajib dilakukan adalah membersihkannya. Salah satu yang digunakan untuk keperluan ini adalah makeup remover (penghilang makeup). Namun, kabarnya cairan penghilang makeup itu tak bagus untuk kulit?

Kebanyakan makeup remover tak berbahaya di kulit, tapi bahan-bahannya yang bermasalah.

Menurut Dermatologis Dr. Jeanine B. Downie, efek buruknya tergantung dari sensitivitas kulit seseorang. Contohnya, jika memiliki kulit sangat sensitif dan mata kering, Anda akan melihat reaksi yang berbeda terhadap makeup remover tertentu.

Makeup remover berbahan alkohol sangat menjengkelkan karena mengeringkan kulit. Downie mengingatkan, penggunaan makeup remover seperti baby oil bisa membuat pori-pori tertutup dan menyebabkan jerawat terutama pada kulit yang rawan berjerawat.

"Meskipun cepat dan mudah diterapkan, kebanyakan makeup removers mengandung bahan pembersih aktif yang mungkin menempel di kulit kecuali bila dicuci," jelas Dr Susan Stuart, pendiri dan Direktur Medis La Jolla Dermatology seperti dikutip HuffingtonPost, Rabu (11/12/2013).

Jika bahan tersebut menetap di kulit, residu bahan itu bisa mengekspos kulit dan kelebihan bahan kimia termasuk pengemulsi dan surfaktan dapat mengeringkan dan mengganggu kulit.

Beberapa bahan makeup remover juga mengandung berbagai bahan pengawet termasuk formaldehida dan wewangian, yang bisa membuat alergi.

Kulit Anda yang sensitif bisa menentukan jenis makeup remover yang harus Anda gunakan. Alhasil Direktur dan pendiri The Center for Dermatology , Cosmetic & Laser Surgery, Dr David E. Bank, mengingatkan, agar Anda menggunakan makeup remover yang tepat agar kulit terlihat muda dan sempurna.

Jika Anda memiliki rosacea atau eksim, gunakan makeup remover yang bebas aroma hypoallergenic. Krim atau cairan pembersih bekerja dengan baik untuk Anda dengan kulit sensitif.  Dan jika kulit lebih toleran, Anda akan lebih bisa terkena makeup remover.

Jika Anda memiliki kulit berminyak atau kombinasi, gunakan pembersih atau pencuci muka yang mengandung asam salisilat atau benzoyl peroxide . Untuk kulit kering, gunakan krim, pembersih yang lembut atau pencuci muka berbusa yang tidak akan mengeringkan kulit Anda.

Pijat lembut dengan ujung jari Anda dalam gerakan melingkar, dan gunakan air hangat dan spons wajah untuk membersihkan mendalam.

Dr Bank menyarankan untuk menghindari scrub jika memiliki kulit sensitif atau berjerawat , karena bisa memperburuk kulit.

Yang paling penting, ketika menggunakan makeup remover, hindari yang mengandung alkohol, wewangian, pengawet. Setelah menggunakan make up remover, harus selalu mencuci wajah dengan air.

(Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya