Beruntung menjadi orang Indonesia, makan kotor sedikit tidak akan memengaruhi kesehatannya. Seperti bakteri makan bakteri, orang Indonesia memiliki kekebalan tubuh yang baik terhadap makanan yang dianggap tidak memenuhi standar keamanan pangan.
Begitu disampaikan oleh Chef Eksekutif di The Dharmawangsa Hotel dan Four Seasons, Jakarta sekaligus Brand Ambasador Unilever Food Solution, Vindex Valentino Tengker beberapa waktu lalu dan ditulis Jumat (13/12/2013).
"Saya pernah tinggal di Amerika pada 1996-1998. Disana kita biasa minum susu yang dibuat dari air keran. Dua tahun setelahnya, saya dan anak ke Indonesia dan masak susu menggunakan air keran. Dan akhirnya kami masuk rumah sakit dan divonis infeksi saluran pencernaan," kata Vindex.
Menurut Vindex orang Indonesia seringkali tidak memerhatikan keamanan pangan baik sebagai industri maupun sebagai konsumen. Karena dari pengelolaan dapur saja, ia masih menemukan hal-hal yang tidak disarankan.
"Seperti misalnya, penggunaan gayung plastik untuk air panas yang diperuntukkan untuk minum konsumen, tempat menanak nasi dekat dengan tempat sampah, banyak lap kotor di dekat makanan, piring tidak langsung dibersihkan, tempat makan konsumen dekat dengan tempat sampah atau penggunaan es batu yang tidak terjamin kebersihannya," jelas pria kelahiran Jakarta, 24 November 1968 tersebut.
Es batu yang sering digunakan di rumah makan, menurut Vindex kebanyakan tidak memenuhi standar kebersihan. Pertama, karena es batu masuk melalui udara terbuka, kemudian ditutup dan diseret menggunakan karung goni kotor yang basah. Dan es batu ini diminum.
"Tapi minum es batu nggak ada yang kenapa-kenapa kan?. Ini kelebihan orang Indonesia. Bila dibandingkan dengan standar keamanan pangan di hotel bintang lima, tentu kita harus lebih waspada," tutur pria yang memulai karirnya sebagai chef 24 tahun lalu.
Vindex mengatakan, ia pernahkejadian tidak mengenakkan sudah lama. Ada seorang bule sakit perut dan mengklaim sayuran kami kotor. Ia kemudian memanggil pengacara dan menuntut restoran. Dan akhirnya kami terpaksa tutup selama sebulan.
Untuk itu, ia mengatakan keamanan pangan sangat penting. Karena menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), ada lebih dari 200 penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan. Dan selain mencegah penyakit, keamanan pangan juga dapat membuat karyawan serta konsumen menjadi nyaman.
(Fit/Abd)
Begitu disampaikan oleh Chef Eksekutif di The Dharmawangsa Hotel dan Four Seasons, Jakarta sekaligus Brand Ambasador Unilever Food Solution, Vindex Valentino Tengker beberapa waktu lalu dan ditulis Jumat (13/12/2013).
"Saya pernah tinggal di Amerika pada 1996-1998. Disana kita biasa minum susu yang dibuat dari air keran. Dua tahun setelahnya, saya dan anak ke Indonesia dan masak susu menggunakan air keran. Dan akhirnya kami masuk rumah sakit dan divonis infeksi saluran pencernaan," kata Vindex.
Menurut Vindex orang Indonesia seringkali tidak memerhatikan keamanan pangan baik sebagai industri maupun sebagai konsumen. Karena dari pengelolaan dapur saja, ia masih menemukan hal-hal yang tidak disarankan.
"Seperti misalnya, penggunaan gayung plastik untuk air panas yang diperuntukkan untuk minum konsumen, tempat menanak nasi dekat dengan tempat sampah, banyak lap kotor di dekat makanan, piring tidak langsung dibersihkan, tempat makan konsumen dekat dengan tempat sampah atau penggunaan es batu yang tidak terjamin kebersihannya," jelas pria kelahiran Jakarta, 24 November 1968 tersebut.
Es batu yang sering digunakan di rumah makan, menurut Vindex kebanyakan tidak memenuhi standar kebersihan. Pertama, karena es batu masuk melalui udara terbuka, kemudian ditutup dan diseret menggunakan karung goni kotor yang basah. Dan es batu ini diminum.
"Tapi minum es batu nggak ada yang kenapa-kenapa kan?. Ini kelebihan orang Indonesia. Bila dibandingkan dengan standar keamanan pangan di hotel bintang lima, tentu kita harus lebih waspada," tutur pria yang memulai karirnya sebagai chef 24 tahun lalu.
Vindex mengatakan, ia pernahkejadian tidak mengenakkan sudah lama. Ada seorang bule sakit perut dan mengklaim sayuran kami kotor. Ia kemudian memanggil pengacara dan menuntut restoran. Dan akhirnya kami terpaksa tutup selama sebulan.
Untuk itu, ia mengatakan keamanan pangan sangat penting. Karena menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), ada lebih dari 200 penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan. Dan selain mencegah penyakit, keamanan pangan juga dapat membuat karyawan serta konsumen menjadi nyaman.
(Fit/Abd)