Fenomena Cabe-cabean yang semakin hari kian disorot media membuat Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) angkat suara. Menurut Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait fenomena ini dapat dikatakan fenomena tahunan dan akan berlanjut di tahun ke depan.
"Sebenarnya fenomena ini terbilang tahunan. Cabe-cabean ini dulu juga ada namun beda namanya misalnya ciblek. Namanya itu kerjaan dari komunitas-komunitas gitu karena anak-anak muda pakaian ketat itu seperti cabe pedas dan menggigit," kata Arist.
Pemerhati anak-anak Seto Mulyadi menambahkan, fenomena Cabe-cabean akan terus berlanjut atau bahkan meningkat bila orangtua tidak dapat mendidik anak.
"Cara mendidik yang salah seperti membuat anak tidak nyaman dengan perlakuan kasar atau kurangnya kasih sayang akan memicu fenomena Cabe-cabean akan terus terjadi dan bisa meningkat kalau tidak dikontrol," kata Seto.
Sependapat dengan Kak Seto, Arist juga mengatakan di 2014 fenomena Cabe-cabean akan masih berlanjut. "Istilah Cabe-cabean kan baru akhir november dikenalnya sekarang baru desember dan diperkirakan 2014 fenomena ini akan berlanjut atau bahka meningkat. Sebaiknya orangtua dan masyarakat harus lebih peduli melindungi mereka," ujar Arist.
(Mia/Mel/*)
"Sebenarnya fenomena ini terbilang tahunan. Cabe-cabean ini dulu juga ada namun beda namanya misalnya ciblek. Namanya itu kerjaan dari komunitas-komunitas gitu karena anak-anak muda pakaian ketat itu seperti cabe pedas dan menggigit," kata Arist.
Pemerhati anak-anak Seto Mulyadi menambahkan, fenomena Cabe-cabean akan terus berlanjut atau bahkan meningkat bila orangtua tidak dapat mendidik anak.
"Cara mendidik yang salah seperti membuat anak tidak nyaman dengan perlakuan kasar atau kurangnya kasih sayang akan memicu fenomena Cabe-cabean akan terus terjadi dan bisa meningkat kalau tidak dikontrol," kata Seto.
Sependapat dengan Kak Seto, Arist juga mengatakan di 2014 fenomena Cabe-cabean akan masih berlanjut. "Istilah Cabe-cabean kan baru akhir november dikenalnya sekarang baru desember dan diperkirakan 2014 fenomena ini akan berlanjut atau bahka meningkat. Sebaiknya orangtua dan masyarakat harus lebih peduli melindungi mereka," ujar Arist.
(Mia/Mel/*)