Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Hampir tiap daerah memiliki budayanya masing-masing. Salah satu bentuk budaya yang juga memiliki nilai seni adalah tari.
Baca Juga
Advertisement
Hampir tiap daerah memiliki tarian yang mencerminkan budayanya masing-masing. Dalam satu daerah juga memiliki ragam jenis tarian.
Tarian adalah bentuk seni pertunjukan yang terdiri dari urutan gerakan yang dipilih secara sengaja. Gerakan ini memiliki nilai estetis dan simbolis, dan diakui sebagai tarian oleh penampil dan pengamat dalam budaya tertentu.
Unsur-unsur Tari
Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi tiga unsur utama. Unsur tersebut meliputi gerak, iringan, dan ekspresi. Jika tak memliki salah satu dari tiga unsur ini, gerakan tersebut tak digolongkan dalam sebuah tarian.
Gerakan
Unsur gerakan atau yang juga biasa disebut dengan wiraga atau raga merupakan unsur tari berupa gerakan tubuh. Gerakan tersebut dapat dilakukan dalam posisi berdiri ataupun duduk. hal yang terpenting dari sebuah tari adalah seni geraknya.
Irama
Sebuah tari harus memiliki unsur irama untuk menyatukan gerak dengan pengiringnya seperti tempo atau ketukan tiap gerakan. Iringan sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan iringan eksternal.
Iringan internal dapat berupa suara dari nyanyian atau tepukan tangan penari. Sedangkan iringan eksternal dapat berupa nyanyian atau alat musik diluar penari.
Rasa
Rasa dalam tarian berarti sebuah tarian harus mampu merepresentasikan perasaan dalam jiwa. Rasa pada tarian sering dikaitikan dengan ekspresi.
Ekspresi dalam sebuah tari memiliki peran penting untuk mewakili pesan dan makna kepada penonton. Dengan gerak, irama, dan rasa tarian dapat mengungkapkan sebuah pesan tersendiri dan memiliki nilai seni.
Selain tiga unsur diatas, ada pula unsur-unsur pendukung sebuah tarian seperti rias, kostum, tempat, dan pola lantai.
Tari dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis tari ini digolongkan pada aspek-aspek tertentu. Berikut jenis tari yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/3/2019).
Advertisement
Jenis tari berdasarkan koreografi
1. Tari tunggal (solo)
Tari tunggal atau solo merupakan jenis tari yang diperagakan oleh satu orang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contoh dari jenis tari tunggal di Indonesia adalah tari Golek dari Jawa tengah.
2. Tari Berpasangan
Tari berpasangan atau duet adalah jenis tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contoh dari jenis tari berpasangan adalah tari Topeng dari Jawa Barat.
3. Tari Kelompok
Tari kelompok atau Group choreography merupakan jenis tari yang diperagakan lebih dari dua orang atau secara berkelompok.
4. Tari Kolosal
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok dan biasanya dilakukan oleh setiap suku bangsa diseluruh daerah Nusantara.
Jenis tari berdasarkan aliran
Dalam hal aliran gerakan dan musik yang dibawakan, tari dibagi dalam beberapa jenis yaitu :
1. Tari tradisional
Tari tradisional merupakan seni tari yang diwariskan turun temurun dari masa ke masa. Tari ini kemudian dilestarikan dan menjadi sebuah budaya tertentu pada suatu daerah.
Tari tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis dan religius. Dari gerak, formasi, busana, dan riasan, biasanya tari tradisional memiliki pakem tertentu dan cenderung tidak banyak berubah. Tari tradisional kemudian dibagi menjadi tari tari klasik dan tari kerakyatan.
2. Tari Tradisional klasik
Tari klasik adalah jenis tari yang berkembang pada kalangan bangsawan. Karena tumbuh pada lingkungan bangsawan tari ini terikat pada aturan tertentu dan tidak dapat diubah sembarangan.
Biasanya tari tradisional klasik dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan atau upacara tertentu. Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedhaya Srimpi dari Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang dari Bali.
3. Tari Tradisional kerakyatan
Seperti namanya, tari ini cenderung lebih merakyat dibanding tari tradisional klasik. Tari tradisional kerakyatan merupakan jenis tari tradisional yang dikembangakan oleh rakyat biasa dan telah menjadi budaya turun temurun.
Gerakan dari tari tradisional kerakyatan cenderung mudah dilakukan dan relatif sederhana. Tari tradisional kerakyatan biasa ditarikan saat berlangsungnya sebuah perayaan tertentu. Contoh dari jenis tari ini adalah seperti Jaipongan dari Jawa Barat dan tari payung dari Melayu.
Advertisement
Jenis tari berdasarkan aliran : Tari kreasi baru
Tari kreasi baru merupakan jenis tari yang dikembangkan oleh seorang penata tari yang lepas dari standar tari yang baku. Tari kreasi baru dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni tari kreasi baru pola tradisi dan non tradisi.
1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisi
Jenis tari ini merupakan tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan,irama, rias dan kostumnya.
2. Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi
merupakan tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan,irama, rias dan kostumnya. Tarian inilah yang sering disebut dengan tari modern.
Jenis tari berdasarkan aliran : Tari kontemporer
Tari kontemporer merupakan jenis tari yang mengunakan gerakan-gerakan yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya.
Terkadang tari kontemporer juga menggunakan unsur-unsur tari yang tidak biasa seperti musik, riasan, serta kostum yang digunakan. Biasanya keunikan tersebut disesuaikan dengan tema dan ide pertunjukan tarinya.
Advertisement