Liputan6.com, Jakarta Tragedi penembakan dua masjid di Christchurch mengguncang Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019). Padahal, sebelumnya Selandia Baru terkenal sebagai salah satu negara paling damai di dunia. Penembakan itu juga memicu kengerian dan kekhawatiran luas bagi banyak orang di seantero jagat, terutama terkait penyalahgunaan senjata api. Sejak itu, warga Selandia Baru merespons dengan dukungan moril bagi komunitas muslim yang menjadi minoritas di negara itu.
Brenton Tarrant, seorang pria warga negara Australia berusia 28 tahun, ditangkap dalam beberapa menit setelah serangan penembakan, dan sejauh ini baru dijatuhi dakwaan pembunuhan dengan ancaman penjara seumur hidup.
Advertisement
Baca Juga
Satu pekan setelah kejadian tersebut masyarakat Selandia Baru mengadakan peringatan aksi teror yang terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru. Acara peringatan itu dipusatkan di Taman Hagley, yang terletak di seberang Masjid Al Noor yang menjadi salah satu lokasi kejadian teror. Pemerintah Selandia Baru dan segenap warganya mengawal kegiatan shalat Jumat pada waktu itu.
Namun, tidak hanya itu saja, dua pekan setelah kejadian tersebut, pemerintah Selandia Baru kembali mengumumkan akan menggelar peringatan nasional pada Jumat 29 Maret 2019 ini . Istimewanya, acara itu berupa zikir bersama untuk mengenang para korban penembakan dua masjid di Christchurch. Berikut Liputan6.com rangkum 4 fakta menarik jelang zikir nasional yang akan diadakan oleh PM Selandia Baru Jumat Ini, Kamis (28/3/2019).
1. Perdana Menteri Selandia Baru akan gelar zikir nasional Jumat ini
Pengumuman tentang gelaran zikir nasional ini disampaikan pada hari minggu lalu sebagai bentuk berlangsungnya layanan simpati antar agama selama dua pekan, menyusul teror penembakan oleh penganut supremasi kulit putih yang menewaskan 50 orang pada 15 Maret.
"Zikir nasional memberikan kesempatan bagi warga Cantabria (sebutan bagi penduduk Christchurch), warga Selandia Baru, dan orang-orang di seluruh dunia untuk berkumpul bersama sebagai penghormatan bagi para korban serangan teroris," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Straits Times pada Minggu (24/3).
"Agenda zikir ini akan menjadi kesempatan sekali lagi untuk menunjukkan bahwa Selandia Baru penuh kasih, inklusif dan beragam, dan bahwa kami akan melindungi nilai-nilai itu," tegas Ardern.
Advertisement
2. Satu minggu sebelumnya digelar Shalat Jumat yang disiarkan secara nasional
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengumumkan, salat jumat akan disiarkan secara langsung secara nasional. Dalam kesempatan itu juga warga akan mengheningkan cipta selama dua menit. Sejak serangan yang menewaskan 50 orang, polisi bersenjata berjaga di seluruh masjid yang ada di negeri kiwi itu.
Salat Jumat pertama pasca tragedi digelar di lapangan Hagley Park, tepat di depan Masjid Al Noor. Momen tersebut berjalan dengan penuh haru, dihadiri ribuan jemaah. Untuk pertama kalinya azan dan salat Jumat disiarkan secara langsung oleh TV dan radio New Zealand, saluran media publik di Selandia Baru, termasuk di Australia oleh ABC News.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern ikut hadir dalam salat Jumat bersama dengan warga dari beragam latar belakang dan agama untuk menunjukkan rasa belasungkawa dan solidaritas.
3. Himpunan dana untuk korban penembakan mencapai ratusan milyar
Sementara itu, hingga hari Minggu lalu total sumbangan publik yang telah berhasil dikumpulkan telah mencapai kurang lebih 10,8 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 106 miliar, untuk membantu keluarga dari 50 orang yang tewas dalam tragedi penembakan di Christchurch.
Dana tersebut terkumpul melalui penggalangan gabungan di situs GiveaLittle.co.nz senilai NZ$ 8.271.847, atau sekitar Rp 81,3 miliar, dan LaunchGood.com --platform crowdfunding global yang berfokus pada muslim-- sebesar NZ$ 2.546.126, atau setara Rp 25,1 miliar.
Di lain pihak, PM Ardern mengatakan pada pekan lalu, bahwa pemerintah akan menanggung biaya penguburan 50 korban, serta "biaya pemulangan untuk anggota keluarga yang ingin memindahkan orang yang mereka cintai dari Selandia Baru".
Advertisement
4. PM Selandia Baru Jacinda Ardern didukung untuk memperoleh Nobel Perdamaian
Ribuan orang menandatangani dua petisi online yang mendorong terpilihnya Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjadi nominasi Nobel Perdamaian. Banyak orang mengusulkan PM Jacinda Ardern sebagai nominasi setelah peristiwa penembakan di dua masjid yang ada di Christchurch.
Ardern dipuji oleh masyarakat dunia berkat cara dia memimpin negara melalui peristiwa yang belum pernah menimpa negara tersebut. Sebagai pengakuan atas karyanya, Burj Khalifa di Dubai diterangi dengan gambar Ardern yang menggunakan jilbab sambil memeluk seorang wanita muslim. Sebuah posting Twitter dari Sheikh Mohammed mengucapkan terima kasih atas empati dan dukungan tulusnya atas solidaritasnya pada para korban.