Jenis Pewarna Makanan dari yang Alami hingga Buatan

Pewarna makanan alami bisa dibuat dari buah-buahan dan juga sayuran

oleh Rizzaq Aynur Nugroho diperbarui 09 Apr 2019, 17:20 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 17:20 WIB
Ilustrasi Makanan Berwarna-warni
Ilustrasi Makanan Berwarna-warni (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Pewarna makanan sering digunakan untuk memberikan efek warna pada berbagai jenis makanan ringan hingga makanan berat untuk membuat tampilan dari makanan tersebut lebih menarik untuk dimakan. Pewarna makanan biasanya digunakan di beberapa makanan ringan seperti di kue, di minuman, dan lain sebagainya. 

Pewarna makanan juga memiliki pilihan warna yang cukup banyak dan bisa digunakan di berbagai produk olahan makanan. Beberapa jenis pewarna makanan bahkan juga menambahkan aroma hingga rasa sehingga membuat makanan lebih menarik dan lebih nikmat lagi untuk dimakan.

Tujuan penggunaan pewarna makanan biasanya adalah untuk mempercantik tampian dari sebuah makanan dan minuman. Namun pewarna makanan juga kadang digunkan untuk menambah cita rasa dari suatu makanan dan makanan.

Berbagai jenis pewarna makanan banyak dijual di pasaran dari pewarna makanan dari bahan kimia, hinga pewarna makanan yang terbuat dari bahan alami.

Beberapa jenis pewarna makanan yang terbuat dari bahan kimia harus lulus uji kelayakan pangan sebelu digunakan dengan mengukur kandungan dan bahan yang digunakan.  Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum jenis-jenis pewarna makanan Selasa (9/4/2019).

Pewarna Makanan Buatan yang Boleh Digunakan

Ilustrasi makanan dengan berbagai warna
Ilustrasi makanan dengan berbagai warna (sumber: Pexels)

Banyak pewarna makanan yang dijual di pasaran dan dugunakan untuk mewarnai makanan dan minuman agar terlihat menarik. Pewarna makanan ini bisa berasal dari zat kimia atau buatan.

Berikut ini beberapa pewarna makanan buatan yang boleh digunakan untuk mewarnai makanan dan minuman dan bisa dikonsumsi dengan kadar tertentu.

1. Tartrazin

2. Kuning kuinolin

3. Kuning FCF

4. karmoisin

5. Ponceau

6. Eritrosin

7. Merah allura

8. Indigotin

9. Biru berlian FCF

10. Hijau FCF

11. Coklat HT

Pewarna makanan buatan di atas adalah beberapa jenis pewarna makanan yang bisa di konsumsi dan ditambahkan pada makanan atau minuman. Namun penggunaannya juga disarankan untuk tidak berlebihan.

Pewarna makanan buatan di atas dibuat dari bahan kimia yang dicampur dengan bahan kimia lainnya yang menghasilkan warna berbeda.

Pewarna Makanan Buatan yang Berbahaya

Ilustrasi makanan berwarna
Ilustrasi makanan berwarna (sumber: Pixabay)

Pemerintah Indonesia sudah memberikan beberapa daftar pewarna makanan buatan yang berbahaya dan tidak boleh dikonsumsi atau digunakan pada makanan atau minuman. Biasanya pewarna ini akan berdampak buruk bagi kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit.

Beberapa jenis pewarna makanan buatan yang berbahaya dan dilarang oleh pemerintah adalah.

1. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan pewarna makanan buatan atau sintetik yang berbentuk kristal dan memiliki warna hijau atau ungu kemerahan. Pewarna ini biasanya digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas, dan produk kosmetik, sehingga jika dikonsumsi atau ditambahkan pada makanan dan minuman bisa berbahaya.

2. Metanil Yellow

Metanil yellow adalah pewarna makanan sintetik yang memiliki warna kuning kecoklatan yang bisa larut dalam air dan alkohol. Metanil yellow biasanya berbentuk serbuk dan sering digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas, tinta, plastik, kulit, cat, dan lain sebagainya.

3. Alura Red

Pewarna makanan berbahaya selanjutnya adalah alura red atau Red 40. Pewarna ini mengandung benzidene yang disinyalir bersifat karsinogen atau bisa memicu kanker.

Hingga sampai saat ini alura red masih sering digunakan pada beberapa makanan dan minuman yang dijual dipasaran. Menurut FDA, takaran aman untuk allura red adalah 7 miligram per kilogram berat badan tubuh.

4. Sunset Yellow

Sunset yellow adalah pewarna makanan buatan yang juga dicurigai dapat berbahaya jika dikonsumsi berlebihan oleh manusia. Menurut FDA, takaran yang aman untuk pewarna ini adalah 3,75 miligram per kilogram berat badan.

Pewarna Makanan Alami

Sayuran
Ilustrasi sayur dan buah segar.

Selain pewarna makanan buatan, sebenarnya terdapat pewarna makanan yang bisa dibuat dari bahan alami dari berbagai macam tumbuhan yang ada di sekitar kita.

Pewarna makanan alami ini diyakini lebih sehat dan tidak membahayakan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan, bahkan bisa memberikan manfaat yang baik bagi tubuh.

Berikut ini beberapa pewarna makanan alami yang bisa kamu buat dan kamu gunakan pada makanan dan minuman.

1. Kunyit

Jika kamu menginginkan warna kuning pada makanan atau minuman, kamu bisa menggunakan kunyit untuk memberikan efek warna kuning.

Kunyit juga mengandung curcumin yang bermanfaat sebagai anti inflamasi atau peradangan. Contoh makanan yang bisa menggunakan kunyit sebagai pewarna makanan adalah nasi kuning.

2. Daun Suji

Ingin mendapatkan warna hijau alami? Kamu bisa menggunakan daun suji yang dihancurkan dan kemudian ditambah dengan air dan disaring. Air dari daun suji akan memberikan warna hijau pada makanan dan minuman. Selain itu, daun suji mengandung zat tanin yang bermanfaat untuk mencegah sembelit.

3. Buah Naga Merah

Warna kemerahan pada buah naga bisa kamu gunakan untuk memberikan efek warna pada makanan dan minuman. Selain itu kandungan buah naga yang kaya akan kalsium, vitamin A, dan B juga cocok untuk pertumbuhan anak. Kamu cukup memblender buah naga dan kemudian disaring dan diambil sarinya.

4. Blueberry

Buah blueberry bisa kamu gunakan untuk memberikan warna biru keunguan. Kandungan vitamin C pada buah ini juga baik untuk tubuh. Cara mendapatkan pewarna alami dari buah ini adalah dengan menghancurkan blueberry dan masukan kedalam adonan makanan.

5. Wortel

Wortel sangat baik untuk mata karena banyak mengandung vitamin A. Selain itu, wortel juga bisa digunakan sebagai pewarna makanan alami yang menghasilkanwarna kuning kemerah-merahan atau warna orange.

Itulah beberapa pewarna makanan alami yang bisa kamu buat untuk ditambahkan pada makanan atau minuman agar tampilannya lebih menarik lagi. Gunakanlah pewarna alami yang lebih baik atau pewarna buatan yang perbolehkan oleh pemerintah dan tidak mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya