Fungsi Antibiotik dan Jenisnya, Perhatikan Cara Kerjanya yang Berbeda-beda

Fungsi antibiotik untuk pengobatan yang dilakukan dengan cara berbeda-beda, tergantung dari jenis antibiotik yang digunakan.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 15 Apr 2019, 14:20 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 14:20 WIB
Fungsi Antibiotik
Antibitik / Sumber: iStock

Liputan6.com, Jakarta Antibiotik kerap kali diberikan dan dianjurkan bagi kamu yang sedang mengalami sakit. Memang, tak jarang dokter sering kali memberikan resep obat antibiotik dan menganjurkan kamu untuk mengonsumsinya hingga habis. Sebenarnya apa itu antibiotik? Mengapa begitu sangat dibutuhkan oleh tubuh?

Saat kamu terinfeksi oleh bakteri, maka di situlah kamu mulai membutuhkan antibiotik. Pada dasarnya, infeksi bakteri yang tergolong ringan ini dapat pulih dengan sendirinya, sehingga pemberian antibiotik dirasa tidak perlu. Namun, antibiotik diberikan jika kamu mengalami infeksi bakteri yang diderita tidak kunjung membaik. Maka di sini dokter akan meresepkan atau memberikan antibiotik untuk kamu.

Untuk penggunaan antibiotik ini haruslah dengan anjuran dokter. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kondisi pasien, memberitahukan hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat menggunakan obat. Tak hanya itu, efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan antibiotik juga akan dijelaskan oleh dokter.

Nah, penggunaan antibiotik ini diberikan sebagai langkah pencegahan infeksi bakteri atau dalam dunia medis disebut dengan profilaksis. Bagi orang yang diberikan antibiotik untuk profilaksis, merupakan orang yang memiliki risiko tinggi mengalami infeksi bakteri, seperti ketika orang tersebut menjalani operasi.

Begitu penting antibiotik untuk membantu kamu yang sedang terserang bakteri, maka kali ini Liputan6.com telah mengulas beberapa fungsi antibiotik dan hal lainnya yang perlu kamu ketahui lebih jauh lagi. Telah dirangkum dari berbagai sumber, ini fungsi antibiotik.

Jenis Antibiotik

Fungsi Antibiotik
Pemberian Antibiotik oleh Dokter / Sumber: iStock

Antibiotik biasanya diberikan kepada pasien dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Oral

Jenis antibiotik ini biasanya berbentuk tablet, kapsul, maupun sirup.

2. Topikal

Jenis antibiotik ini berupa salep, lotion, semprotan atau tetes.

3. Suntikan

Jenis antibiotik ini diberikan melalui suntikan langsung maupun lewat infus.

Fungsi Antibiotik

Fungsi Antibiotik
Antibiotik. Foto:ilustrasi

Fungsi antibiotik dapat berbeda dalam hal jenis bakteri yang akan dimusnakannya. Antibiotik yang dapat melawan berbagai jenis bakteri sendiri disebut dengan antibiotik spectrum luas misalnya amoksisilin dan gentamisin. Sedangkan antibiotik yang memengaruhi hanya beberapa jenis bakteri disebut dengan antibiotik spectrum sempit misalnya penisilin.

Berbagai jenis antibiotik juga memiliki cara kerjanya sendiri yang tentunya berbeda-beda. Misalnya saja pada penisilin yang bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri.

Antibiotik mencegah bakteri untuk mensintesis molekul dinding sel yang disebut dengan peptidoglikan, dinding sel inilah yang menyediakan kekuatan yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup dalam tubuh manusia.

Nah, sedangkan fungsi antibiotik lainnya memengaruhi cara sel bakteri bekerja, sebagai berikut:

- Salah satu golongan antibiotik yang disebut dengan kuinolon memiliki mekanisme kerja untuk menghambat girase DNA, enzim penting yang membantu DNA bakteri untuk memperbanyak diri. Hal inibekerja dengan menghapus girase, ciprofloxacin dan antibiotik yang sejenis secara efektif mencegah babkteri berkembang biak.

- Beberapa antibiotik termasuk tetrasiklin, yang biasanya digunakan untuk mengobati jerawat, infeksi saluran pernapasan, dan kondisi lainnya. Maka fungsi antibiotik ini adalah untuk menghambat sintesis protein. Antibiotik ini bantu untuk mencegah molekul ribosom untuk mensintesis protein. Kalau tanpa protein, bakteri tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi vital, termasuk reproduksi aseksual.

- Rifampisin, kelompok pbat anti tuberculosis (OAT), yang fungsi antibiotik yang sama yaitu untuk menghambat sintesis RNA, molekul yang terlibat dalam menerjemahkan DNA tubuh menjadi protein.

- Selain itu, ada juga jenis antibiotik yang melawan bakteri dengan mekanisme kerjanya dengan menghentikan memproduksi asam folat oleh bakteri, vitamin penting yang digunakan untuk memperkokoh membrane sel. Nahm membrane sel ini berguna untuk mengontrol keluar masuknya zat dari dan ke tubuh bakteri.

Di sini, biasanya dokter akan memilihkan antibiotik yang disesuaikan dengan bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi tertentu dengan memperhatikan fungsinya masing-masing. Terkadang dokter memerlukan tes atau bahkan pemeriksaan untuk mengidentifikasi dengan tepat, jenis bakteri penyebab infeksinya. Sehingga dapat dipilihkan jenis antibiotik yang cocok.

Manfaat Antibiotik untuk Kesehatan

Fungsi Antibiotik
Mengonsumsi Antibiotik / Sumber: iStock

Pengobatan Jerawat

Jerawat merupakan gangguan kulit yang sukar untuk disembuhkan, hal ini dikarenakan jerawat bisa muncul kapan saja. Maka untuk solusinya, hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencari berbagai cara untuk menghilangkan jerawat dan melakukan pencegahan agar ia tidak muncul lagi yaitu dengan memberikan antibiotik.

Mengobati Infeksi Saluran Kemih

Infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Penyebabnya adalah karena adanya bakteri yang bersarang pada saluran kemih. Infeksi ini mudah diobati dalam jangka waktu pendek dengan menggunakan antibiotik seperti penisilin, namun jika dalam dua hingga tiga hari belum sembuh, sebaiknya dilakukan pemeriksaan lanjut oleh tenaga medis.

Mengobati Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Jamur

Infeksi kulit merupakan gangguan yang umum terjadi pada segala jenis usia, anak-anak hingga orang tua. Masalah kulit bisa disembuhkan dengan antibiotik seperti penisilin. Akan tetapi terkadang gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Gejala munculnya infeksi ini antara lain, timbulnya benjolan berisi cairan pada kulit yang disertai dengan ruam kemerahan, rasa pedih, sakit, dan panas.

Pengobatan Keracunan Darah

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam aliran darah. Penggunaan antibiotik seperti sefalosporin merupakan langkah awal untuk mengobati penyakit ini. Untuk selanjutnya dapat dilakukan tindakan sesuai dengan penyebab dan adanya komplikasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya