Liputan6.com, Jakarta Lebaran menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim, setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh. Selain menjadi momen berkumpul keluarga untuk bersilaturahmi, lebaran juga sangat identik dengan sajian aneka makanan khas hari raya. Tentunya, makanan ini dihadirkan untuk menyambut tamu yang berkunjung ke rumah kamu.
Baca Juga
Advertisement
Ya, salah satu makanan yang sangat khas dengan hari raya Idul Fitri adalah masakan bersantan. Beberapa makanan bersantan yang biasanya hadir sebagai menu andalan saat lebaran seperti opor, rendang, gulai, dan lain sebagainya. Seperti yang sudah diketahui juga, kalau makanan bersantan ini bisa menyebabkan kolesterol tinggi.
Lalu, bagaimana agar bisa menikmati sajian makanan bersantan tanpa takut kolesterol menjadi naik? Nah, untuk menjawab itu, berikut ini Liputan6.com, Selasa (28/5/2019) telah merangkum dari kanal Klikdokter membahas seputar cara aman dan sehat mengonsumsi makanan bersantan agar tidak menaikkan kolesterol.
Pentingnya Kolesterol untuk Tubuh
Perlu diketahui, bahwa sebenarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu menjalankan fungsinya dengan baik. Ya, kolesterol membantu tubuh kamu untuk memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Di sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Namun, bila kadarnya berlebihan, zat tersebut dapat menumpuk di pembuluh darah dan akan membentuk sumbatan. Hal ini mengakibatkan aliran darah mengalami hambatan, sehingga jantung tidak mendapat pasokan darah dan oksigen yang memadai.
Peristiwa ini akhirnya dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit jantung dan serangan jantung. Selain itu, tersumbatnya aliran darah ke otak juga turut meningkatkan risiko stroke di kemudian hari.
Lalu, bagaimana agar tetap menjadi aman, agar koletserol tidak naik saat ingin mengonsumsi makanan bersantan? Berikut ulasannya.
Advertisement
Hindari Memasak Santan Hingga Mendidih
Kamu pasti sudah mengetahui apa bahan dasar dari santan. Ya, santan berasal dari perasan kelapa yang diparut. Sudah diketahui juga, kalau kelapa yang menjadi bahan utama dalam santan kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin C, E, B1, B3, B5, B6, besi, selenium, sodium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Selain itu, air santan juga tidak mengandung laktosa, sehingga aman untuk dikonsumsi bagi kamu yang mengalami intolerensi laktosa.
Namun kamu perlu memperhatikan, nih. Kalau ternyata sederet gizi yang ada di dalam santan tersebut bisa menghilang jika kamu salah dalam mengolahnya. Usut punya usut, jika santan dimasak hingga mendidih ternyata dapat menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol di dalam tubuh.
Hal ini dikarenakan santan yang dipanaskan hingga mendidih dapat mengubaj asam lemak menjadi lemak jenuh. Nah, lemak jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Maka tak heran, risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya bisa meningkat berlipat ganda.
Oleh karena itu, jika kamu tetap ingin mengonsumsi aneka sajian masakan berbahan dasar santan, kamu perlu memperhatikan cara masaknya yang benar agar tak menimbulkan berbagai macam penyakit.
Cara Masak Masakan Bersantan yang Benar
Nah, agar kamu tak mengalami kolesterol tinggi gara-gara makan santan, maka kamu perlu menghindari memasak produk olahan kelapa ini hingga mendidih. Selain itu, hindari juga untuk memanaskan makanan bersantan ini berulang kali. Hal ini akan menyebabkan asam lemak pada makanan bersantan yang dipanaskan berulang kali dapat membuat lapisan minyak, yang bisa menyebabkan kejadian kolesterol tinggi bila dikonsumsi.
Selain itu, agar tak mengalami kolesterol tinggi saat mengonsumsi makanan bersantan adalah perlunya untuk membatasi makanan bersantan apapun jenisnya. Ya, hal ini sudah dikatakan oleh para ahli bahwa mengonsumsi santan sebanyak satu kali per minggu masih tergolong aman.
Agar lebih sehat dan aman lagi, kamu bisa mengganti bahan dasar masakan dengan santan menjadi susu atau krimer nabati yang banyak dijual di pasaran. Namun perlu diperhatikan juga untuk benar-benar memeprhatikan dan membatasi jumlahnya agar tidak berlebihan.
Memang, merupakan hal yang sulit untuk memisahkan santan dari kandungan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol tinggi ini. Namun, upaya ini wajib kamu lakukan agar penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke tidak terjadi di kemudian hari.
Advertisement