Penyakit Kulit pada Bayi yang Paling Umum Terjadi dan Cara Mengatasinya

Jangan panik.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 26 Jul 2019, 19:25 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 19:25 WIB
Penyakit Kulit pada Bayi
Penyakit pada kulit bayi. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kulit pada bayi memang umum terjadi karena kulit bayi masih sangat sensitif. Maka tak heran pada sebagian bayi rentan terkena iritasi, alergi, dan infeksi. Hal ini disebabkan karena kulit bayi jauh lebih tipis dibandingkan kulit orang dewasa.

Selain itu, fungsi proteksi kulit pada bayi belum berkembang secara sempurna. Akibatnya, jika terpapar bahan kimia ataupun kuman, bayi akan mudah mengalami beberapa masalah penyakit kulit.

Tak jarang beberapa orang tua menjadi panik saat anak bayinya mengalami kondisi sakit pada kulitnya. Pasalnya, merawat kulit bayi bisa menantang. Sebagai orangtua, kamu harus benar-benar memperhatikan banyak faktor mulai dari pemilihan produk bayi, cara memandikan bayi, penggunaan popok, dan lain sebagainya.

Nah, ada beberapa penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi. Berikut ini Liputan6.com, Jumat (26/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi beserta cara mengatasinya.

Biang Keringat

Penyakit Kulit pada Bayi
Biang Keringat

Penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi adalah biang keringat. Penyakit biang keringat ini menyebabkan kulit bayi muncul bintik-bintik merah dan gatal. Umumnya, biang keringat pada bayi muncul pada daerah kulit yang tertutupi dengan baju atau lipatan kulit seperti pada punggung, leher, paha, dan lainnya.

Nah, untuk mengatasi masalah biang keringat pada bayi ini, kamu bisa memilih bahan pakaian yang dikenakan dengan menggunakan bahan katun longgar. Pasalnya, biang keringat bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang kepanasan. Memilih menggunakan bahan katun longgar ini bisa menghindari bayi dari terik matahari yang membuat dirinya kepanasan.

Cara mengatasi selanjutnya adalah jangan memberikan salep atau krim pada kulit bayi yang mengalami biang keringat. Pasalnya, ini hanya akan membuat biang keringat semakin parah karena salep dan krim akan memerangkap kelembapan kulitnya.

Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan krim hidrokortison 0,5% atas saran dokter jika biang keringat bayi sudah semakin parah.

Kulit Kering

Penyakit Kulit pada Bayi
Kulit Kering / Sumber: iStockphoto

Kulit kering merupakan salah satu penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi. Ya, kulit bayi yang kering hingga bersisik merupakan salah satu masalah yang sangat umum terjadi. Beberapa bayi bahkan kulitnya bisa sampai mengelupas karena terlalu kering.

Banyak faktor yang menyebabkan kulit bayi menjadi kering. Misalnya saja karena suhu lingkungan yang panas kering atau justru terlalu dingin sehingga menyebabkan kulitnya kehilangan cairan. Penyebab kulit bayi kering lainnya adalah karena mandi atau main air terlalu lama. Pasalnya sabun mandi bisa menjadi penyebab kulit kering.

Nah, untuk mengatasi masalah ini adalah cukup jangan terlalu lama memandikan bayi. Ada baiknya, setelah memandikan bayi untuk mengoleskan pelembap untuk bayi agar kelembapan kulitnya terjaga. Selain itu, pastikan juga agar bayi mendapatkan cukup cairan.

Ruam Popok

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Ruam popok merupakan penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi. Kondisi ini ditandai dengan iritasi kulit merah mengkilap dan terasa gatal di area bokong tertutup popok. Biasanya, hal ini disebabkan karena popok yang digunakan basah atau jarang ganti popok.

Kondisi ini bisa menyebabkan gesekan antar kulit bayi dan bahan kain popok juga bisa menyebabkan ruamnya. Penyakit kult pada bayi ini memang bukan merupakan kondisi yang cukup serius, namun jangan membiarkannya karena ini bisa berkembang menjadi infeksi jamur atau infeksi bakteri.

Bagi bayi kamu yang sedang mengalami kondisi ini, bisa menggunakan krim pelembab atau lotion yang mengandung zinc untuk meredakan ruam kulit serta untuk mencegah iritasi semakin parah.

Selain itu, pastikan juga untuk menjaga area bokong bayi agar selalu kering untuk mencegah ruam popok muncul kembali. Kamu juga bisa membiasakan bayi untuk tidak menggunakan popok setelah bangun tidur. Jangan menggunakan popok bayi yang terlalu ketat, namun tetap pas dengan bokong bayi.

Eksim

Penyakit Kulit pada Bayi
Eksim pada Bayi

Umumnya, eksim terjadi pada kulit orang dewasa dengan tanda rasa gatal berlebih pada kulit dan dibarengi dengan kulit memerah, bersisik, serta pecah-pecah hingga timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah. Namun siapa sangka, kalau ternyata ini menjadi penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi juga.

Penyakit kulit pada bayi ini biasanya muncul berwarna kemerahan dan disertai dengan isi berwarna putih. Eksim atau ruam merah ini biasanya terjadi pada bayi yang memiliki riwayat alergi. Eksim biasanya muncul di wajah, dada, lengan, atau siku dan secara bertahap menjadi kulit kering dan bersisik.

Apabila bayi demam karena penyakit ini, maka sebaiknya tetap waspada meskipun eksim akan menhilang seiring dengan meningkatkanya sistem kekebalan tubuh bayi.

Walaupun begitu, kamu juga bisa mengatasinya dengan cara melakukan pencegahan yang bisa menyebabkan kondisi kulitnya menjadi kambuh. Pasalnya, eksim pada bayi masih belum ada obatnya. Namun, agar penyakit kulit pada bayi ini terjadi, kamu bisa melakukan beberapa pencegahan dengan mencegah kulit menjadi kering dan gatalm serta menghindari pemicu yang menyebabkan kondisinya kambuh.

Cara mengatasinya adalah dengan memberikan pelembap kulit untuk bayi untuk mengurangi kulit kering akibat eksim dan menjaga kulit bayi tetap lembap.

Biduran

Penyakit kulit pada bayi selanjutnya adalah biduran. Penyebab kulit gatal yang ditandai dengan kemunculan bentol merah melebar, menonjol, dan menyebar pada kulit ini dalam bahasa medis disebut dengan urtikaria. Kondisi ini biasanya terjadi pada area wajah, badan, lengan, atau kaki.

Biduran pada bayi biasa terjadi sebagai reaksi alergi makanan, umumnya adalah telur dan susu. Bisa juga karena keringat yang bergesekan dengan kulit. Tenang saja, biduran tidak berbahaya, hanya saja akan membuat bayi merasa tidak nyaman.

Jangan panik ketika bayi mengalami masalah ini. Kamu hanya perlu untuk segera mengonsultasikannya pada dokter untuk penanganan lebih lanjut. Biasanya, dokter akan menyarankan resep antihistamin untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.

Cradle Cap

Cradle cap merupakan salah satu penyakit kulit pada bayi yang ditandai dengan ruam merah di kulit kepala yang lama-lama berubah menjadi kerak kering berwarna kuning bersisik serta berminyak. Kondisi ini juga disebut dengan dermatitis seboroik, dan umum terjadi pada tiga bulan pertama usia bayi. Umumnya, cradle cap juga bisa terjadi di wajah, telinga, dan leher.

Kondisi penyakit ini masih tergolong aman, tidak membuat gatal, dan tidak menular. Akan tetapi, adanya kerak di kepala bayi kadang menbuat rambut sulit tumbuh.

Cradle cap bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan. Anda bisa mencuci rambut dan kulit kepala dengan lembut menggunakan sampo khusus untuk bayi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya