Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini nama pelatih Juventus, Maurizio Sarri menjadi perhatian publik. Hal ini lantaran sang pelatih Juventus tersebut sudah tidak terlihat di bangku cadangan I Bianconeri dalam laga persahabatan kontra Triestina akhir pekan lalu. Sebelumnya Sarri sempat absen dalam beberapa pertandingan pramusim yang dijalani oleh tim barunya akibat menderita flu.
Awalnya pelatih Juventus itu dinyatakan absen akibat menderita flu, tetapi pemeriksaan lanjutan menyatakan bahwa Sarri menderita Pneumonia, penyakit yang terjadi akibat adanya permalahan dalam paru-paru. Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru, sehingga menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak.
Advertisement
Baca Juga
Kondisi kesehatan ini seringkali juga disebut dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir. Kegemaran merokok diduga menjadi penyebab utama Sarri menderita Pneumonia. Namun, sejauh ini Sarri dikabarkan masih mampu menjalani tugasnya di kursi pelatih Juventus. Lalu apa sebenarnya penyakit Pneumonia dan apa bahayanya?
Berikut penjelasan mengenai penyakit Pneumonia, mulai dari gejala, penyebab dan cara mencegahnya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/8/2019).
Apa itu Pneumonia?
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah, sehingga mengganggu pengiriman oksigen dalam tubuh.
Hal ini lah yang akan membuat penderita Pneumonia bisa mengalami sesak nafas, batuk hingga demam. Jenis pneumonia yang paling umum disebabkan oleh bakteri streptococcus, atau jenis bakteri yang sama yang menyebabkan radang tenggorokan. Influenza juga merupakan virus utama yang dapat memacu pneumonia, dan jamur juga bisa menjadi penyebab.
Pneumonia ini dapat dialami oleh siapa pun. Namun pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kematian. Bahkan, badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jika penyakit pneumonia adalah penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun 2015, seperti yang Liputan6.com lansir dari WebMD, Selasa (20/8/2019).
Advertisement
Gejala Pneumonia
Gejala pneumonia ringan umumnya menyerupai gejala flu, seperti demam dan batuk. Gejala pneumonia tersebut memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan flu biasa. Jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, gejala yang berat dapat muncul, seperti:
1. Nyeri dada pada saat bernapas atau batuk.
2. Batuk berdahak.
3. Mudah lelah.
4. Demam dan menggigil.
5. Mual dan muntah.
6. Sesak napas.
7. Gangguan pada kesadaran (terutama pada penderita yang berusia lebih dari 65 tahun).
Pada penderita yang berusia lebih dari 65 tahun dan punya gangguan sistem imun, umumnya akan mengalami hipotermia. Pada anak-anak dan bayi, biasanya gejala yang muncul berupa demam tinggi, anak tampak selalu kelelahan, tidak mau makan, batuk produktif, dan sesak napas, sehingga napas anak menjadi cepat.
Penyebab Pneumonia
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Jadi, penyakit pneumonia sangat mudah ditularkan melalui udara. Biasanya, penularannya terjadi ketika seseorang yang terkena kondisi ini bersin atau batuk. Berikut adalah bakteri dan virus penyebab Pneumonia:
1. Bakteri Streptococcus dan Bakteri Mycoplasma Penumoniae.
2. Virus Penyebab Flu
3. Virus Penyebab Demam
4. RSV Virus (cenderung menyerang anak di bawah 1 tahun)
Sebagian besar penderita penyakit Pneumonia terjangkit bakteri atau virus yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasi di European Respiratory Journal mengungkapkan bahwa kondisi tangan yang tidak steril juga menjadi salah satu akar penyebab Pneumonia.
Misalnya, saat seseorang mengorek hidung dengan jari tangan alias mengupil. Apabila jari tangan dalam kondisi tidak bersih, bakteri yang awalnya berada di tangan akan berpindah melalui hidung bagian dalam sehingga dapat menyerang paru-paru.
Untuk itu, penting untuk diperhatikan bahwa tangan harus selalu dalam keadaan bersih ketika ingin membersihkan lubang hidung. Tak hanya tangan, tubuh yang kotor akan mengundang perhatian virus dan bakteri sehingga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh nantinya.
Advertisement
Cara Mencegah Pneumonia
Penyakit Pneumonia sebenarnya bisa diatas dengan cara-cara sederhana bahkan penderita Pneumonia masi bisa dirawat dirumah. Berikut cara pencegahan sederahana penyakit Pneumonia:
1. Menjalani vaksinasi.
Vaksin merupakan salah satu langkah mudah agar terhindar dari pneumonia. Vaksin juga berfungsi untuk meningkatkan kekbalan tubuh penderita.
2. Mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
3. Menjaga kebersihan.
Contoh paling sederhana adalah sering mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia.
4. Berhenti merokok.
Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga paru-paru lebih mudah mengalami infeksi.
5. Hindari konsumsi minuman beralkohol.
Kebiasaan ini akan menurunkan daya tahan paru-paru, sehingga lebih rentan terkena pneumonia bahkan komplikasi pada oragan tubuh lainnya.
Cara Mengobati Pneumonia
Sama dengan pencegahannya, pengobatan Pneumonia tergolong sederhana, tergantung pada tingkat keparahan, umur dan kesehatan keseluruhan. Berikut pilihan obat yang bisa dikonsumsi:
1. Antibiotik.
2. Obat Antivirus, untuk menangani virus pneumonia agar tidak menyebar
3. Obat penurun deman, seperti aspirin atau ibuprofen
4. Obat flu dan batuk dipercaya bisa membantu pengurangan dan perpindahan cairan dari paru-paru
Di samping pemberian obat, beberapa upaya mandiri juga dapat dilakukan di rumah untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah pneumonia kambuh kembali. Upaya tersebut meliputi:
1. Banyak beristirahat.
2. Mengonsumsi banyak cairan.
3. Tidak melakukan kegiatan yang berlebihan.
Advertisement