Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa, Jangan Sampai Keliru

Pertolongan pertama saat digigir ular berbisa perlu dilakukan dengan tenang

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Sep 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi ular kobra
Ilustrasi kobra (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Ular merupakan salah satu hewan reptilia yang hidup di negara tropis. Sedangkan Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki banyaka kawasan persawahan, hutan, dan kebun, sehingga tingkat kemungkinan hidup ular sangatlah tinggi. 

Ular memiliki 2 jenis yang berbeda, yakni jenis ular yang tidak berbisa dan jenis ular berbisa. Jenis ular berbisa tentunya dapat berbahaya dan mengancam jiwa orang yang bertemu dengan ular tersebut. Beberapa jenis ular berbisa yang dapat ditemukan di sekitar adalah ular sendok, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon, dan lain-lain.

Pertolongan pertama saat digigir ular berbisa perlu dilakukan dengan tenang. Memang, tidak semua jenis ular memiliki bisa/racun yang mematikan. Namun, saat ular yang melakukan gigitan adalah jenis ular yang berbisa, maka hal tersebut merupakan keadaan gawat darurat yang harus ditangani dengan segera, karena dapat menyebabkan kematian.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (9/9/2019) tentang pertolongan pertama saat digigit ular berbisa

Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa

Ular Tanah. (sumber: wikipedia)
Ular Tanah. (sumber: wikipedia)

- Pastikan korban gigitan ular untuk tetap bersikap tenang. Yakinkan kepada korban bahwa gigitan akan dapat diatasi dengan baik, sementara korban dibawa secepatnya menuju instalasi gawat darurat maupun klinik yang memiliki peralatan lengkap terdekat.

- Usahakan agar korban untuk membatasi gerakannya guna mencegah aliran racun semakin mengalir di dalam tubuhnya. Bila perlu, buat pembidaian longgar sederhana untuk memastikan korban tidak banyak bergerak

- Pastikan area gigitan ada di bawah level jantung. Misalnya, bila gigitan terjadi di tangan, maka pastikan tangan tidak diangkat lebih tinggi ataupun berada sejajar dengan jantung.

- Jangan gunakan torniket/mengikat area tubuh tertentu pada korban. Pasalnya, pengikatan sering kali tidak tepat sasaran dan justru malah mematikan seluruh jaringan di bawah ikatan akibat ikatan yang terlalu kuat (aliran darah berhenti secara total). Kematian jaringan secara total akan berakibat amputasi.

Segera Tangani dengan Tenang

- Jangan tekan area gigitan dengan kompres dingin, ataupun berusaha memotong bekas gigitan dengan pisau. Selain itu, kamu juga tidak diperbolehkan untuk menghisap racun di area yang tergigit ular dengan mulut.

- Lepaskan pakaian maupun aksesoris, seperti cincin/gelang di sekitar area gigitan (bila ada). Pasalnya, area gigitan sangat mungkin untuk membengkak.

- Sebaiknya korban yang baru tergigit ular tidak diberikan apapun lewat mulut karena bisa berakibat tersedak ketika pasien kehilangan kesadaran, apalagi untuk memberikan korban minumab berupa kopi atau alkohol. Pasalnya, kopi ataupun alkohol justru dapat mempercepat penyerapan racun ular oleh tubuh. Selain itu, jangan pula memberikan sembarangan obat tanpa adanya rekomendasi dari dokter.

- Bila area gigitan mulai membengkak dan berubah warna, maka sangat mungkin ular yang mengigit tersebut mengandung bisa. Jangan buang-buang waktu untuk membunuh/menangkap ular tersebut, segera bawa korban ke IGD terdekat, dan sampaikan ciri-ciri ular yang menggigit (bila diketahui) pada petugas medis.

Perbedaan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Ular
Ilustrasi ular (pixabay.com)

Dalam membedakan ular berbisa dan tidak berbisa, kamu bisa melihat ciri-ciri fisik dan bekas gigitan berikut:

Ular berbisa:

- Bentuk kepala segi empat panjang

- Gigi taring kecil

- Bekas gigitan berupa luka halus berbentuk lengkungan

Ular tidak berbisa:

- Bentuk kepala segi tiga

- Dua gigi taring besar di rahang atas

- Bekas gigitan berupa dua lubang gigitan utama akibat gigi taring

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya