Kumpulkan Kertas Kosong Buat Tugas Esai, Mahasiswa Ini Malah Dapat Nilai Bagus

Mahasiswa ini mengumpulkan kertas kosong untuk tugas esainya, justru dapat nilai sempurna.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 11 Okt 2019, 15:55 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 15:55 WIB
Diduga Gunakan Tinta "Tak Terlihat" Untuk Essai, Mahasiswa Ini Dapat Nilai Sempurna
Mahasiswa jurusan Sejarah Ninja mengumpulkan kertas kosong untuk tugas esainya, justru dapat nilai sempurna. (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menulis esai bagi sebagian mahasiswa, mungkin adalah tugas yang membosankan dan tak banyak disukai. Esai merupakan suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebelum dapat menulis esai biasanya, si penulis akan melakukan observasi dan penelitian.

Dalam menulis esai selain harus menentukan topiknya dahulu, perlu juga pemahaman agar isi dari esai itu benar adanya dan menarik bagi pembaca. Tak heran jika beberapa esai ditulis panjang hingga berlembar-lembar.

Namun berbeda dengan para akademisi lain, mahasiswa di perguruan tinggi di Jepang ini justru mengumpulkan lembaran kosong ke dosennya. Esai buatannya justru tak memperlihatkan tulisannya sama sekali alias kosong. 

Meski kosong, ia justru mendapatkan nilai sempurna dari dosennya. Alasan sang dosen memberikan nilai sempurna ke mahasiswa Sejarah Ninja tersebut pun tak terduga dan bikin kepala. 

Diminta Tulis Esai

Diduga Gunakan Tinta "Tak Terlihat" Untuk Essai, Mahasiswa Ini Dapat Nilai Sempurna
Mahasiswa Sejarah Ninja mengumpulkan kertas kosong untuk tugas esainya, justru dapat nilai sempurna. (Sumber: Dailymail)

Dilansir dari Daily Mail oleh Liputan6.com, Jumat (11/10/2019) mahasiswa itu bernama Eimi Haga. Ia baru menjalani tahun pertamanya untuk mempelajari sejarah ninja di Mie University, Jepang. Kampus ini memiliki Pusat Penelitian Ninja Internasional pada 2017 untuk belajar tentang rahasia agen rahasia dan tentara bayaran Jepang.

Suatu ketika, dosennya meminta mahasiswanya untuk menulis esai tentang kunjungan ke Museum Ninja Igaryu. Museum itu adalah museum yang didedikasikan untuk sejarah ninja dan ninjutsu. Didirikan pada1964 dan terletak di dekat Kastil Iga Ueno. Museum ini memiliki audiovisual, model, dan tampilan statis lengkap dari persenjataan dan teknik yang digunakan oleh ninja. 

Saat dikumpulkan, esai Eimi Haga justru berbeda dari esai milik temannya. Esainya tak menampakkan tulisan apapun alias kosong. Uniknya, ia justru mendapatkan nilai sempurna dari lembaran kosongnya itu. 

Diduga Pakai Teknik Rahasia Ninja

Diduga Gunakan Tinta "Tak Terlihat" Untuk Essai, Mahasiswa Ini Dapat Nilai Sempurna
Mahasiswa Sejarah Ninja mengumpulkan kertas kosong untuk tugas esainya, justru dapat nilai sempurna. (Sumber: Dailymail)

Dari lembaran kosong esainya tersebut, dosen menduga jika Eimi Haga menggunakan 'aburidashi'. Itu adalah teknik ninja yang menggunakan tinta yang terbuat dari kedelai. Menggunakan tinta itu maka tulisan di kertas tidak akan cepat terlihat atau muncul. 

Ninja adalah agen rahasia dan pembunuh di Jepang abad pertengahan, yang dikenal dengan teknik perang mereka yang tidak lazim. Maka dari itu, banyak ninja yang menggunakan teknik ini sebagai komunikasi. 

Teknik menulis yang dilakukan Haga pun cukup rumit. Ia perlu merendam kedelai semalaman dan kemudian menghancurkannya. Lalu mencampur ekstrak kedelai dengan air. Butuh dua jam untuk mencapai konsentrasi yang tepat, sebelum menulis esainya dengan sikat halus di kertas 'washi'. 

Professor Yuji Yamada pun tak ragu untuk memberikan nilai sempurna bagi mahasiswanya itu. Ia tak melihat substansi dari isi esainya namun dari teknik ninja yang diaplikasikan oleh Eimi Haga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya