Penyebab Batu Ginjal Menurut Jenisnya, Kenali Faktor Risikonya

Kenali penyebab batu ginjal

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 04 Nov 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2019, 16:15 WIB
Gagal ginjal (iStockphoto)
ginjal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab batu ginjal bisa disebabkan berbagai faktor. Batu ginjal merupakan endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Penyebab batu ginjal dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih.

Seringkali penyebab batu ginjal terbentuk ketika urin terkonsentrasi, memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel. Batu ginjal bisa sangat menyakitkan, tapi jika penyebab batu ginjal diketahui tepat waktu, kondisi ini tak akan menyebabkan kerusakan permanen.

Penyebab batu ginjal bisa menimbulkan gejala dari ringan hingga parah. Penyebab batu ginjal juga dapat menentukan jenis batu ginjal itu sendiri. Berikut penyebab batu ginjal dan faktor risikonya dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(4/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab batu ginjal secara umum

Ilustrasi Batu Ginjal pada Anak (iStockphoto)
Ilustrasi Batu Ginjal (iStockphoto)

Batu ginjal seringkali tidak memiliki penyebab tunggal yang pasti, meskipun beberapa faktor dapat meningkatkan risikonya. Penyebab utama batu ginjal adalah kurangnya air dalam tubuh. Batu lebih sering ditemukan pada individu yang minum kurang dari delapan hingga sepuluh gelas air sehari.

Penyebab batu ginjal terbentuk ketika urin mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal seperti kalsium, oksalat dan asam urat. Pada saat yang sama, urin mungkin kekurangan zat yang mencegah kristal saling menempel, menciptakan lingkungan yang ideal untuk terbentuknya batu ginjal. Mengetahui jenis batu ginjal membantu menentukan penyebabnya dan mungkin memberikan petunjuk tentang cara mengurangi risiko terkena lebih banyak batu ginjal.


Penyebab batu ginjal menurut jenisnya

Ilustrasi Ginjal
Ilustrasi Ginjal (iStockphoto)

Batu ginjal kalsium

Kebanyakan batu ginjal adalah batu kalsium, biasanya dalam bentuk kalsium oksalat. Oksalat adalah zat alami yang ditemukan dalam makanan dan juga dibuat setiap hari oleh hati. Beberapa buah dan sayuran, serta kacang-kacangan dan cokelat, memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

Mengonsumsi lebih sedikit makanan kaya oksalat dapat mengurangi risiko terkena batu jenis ini. Makanan tinggi oksalat meliputi keripik kentang, kacang kacangan, cokelat, bit, dan bayam. Namun, meskipun beberapa batu ginjal terbuat dari kalsium, mendapatkan cukup kalsium dalam makanan juga dapat mencegah batu terbentuk.

Selain makanan, faktor lain seperti vitamin D dosis tinggi, operasi bypass usus dan beberapa gangguan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oksalat dalam urin.

Batu struvite

Batu struvite terbentuk sebagai respons terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih. Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar, kadang-kadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.

Jenis batu ini banyak ditemukan pada wanita dengan infeksi saluran kemih (ISK). Batu-batu ini bisa besar dan menyebabkan penyumbatan kemih. Batu ini juga merupakan hasil dari infeksi ginjal. Mengobati infeksi yang mendasarinya dapat mencegah perkembangan batu struvite.


Penyebab batu ginjal menurut jenisnya

Ahli Bedah di India Sukses Angkat Ginjal Terbesar di Dunia
Ilustrasi. Foto: Kidney.org

Batu asam urat

Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kekurangan cairan, mereka yang makan makanan tinggi protein, dan penderita asam urat. Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.

Jenis batu ginjal ini lebih sering terjadi pada pria daripada pada wanita. Jenis batu ini berkembang ketika urin terlalu asam. Makanan yang kaya akan purin dapat meningkatkan kadar asam urin. Purin adalah zat tidak berwarna dalam protein hewani, seperti ikan, kerang, dan daging.

Batu sistin

Batu-batu ini terbentuk pada orang dengan kelainan bawaan yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu (cystinuria). Batu sistin jarang ditemukan. Dengan jenis batu ini, sistin yang merupakan asam yang terjadi secara alami di dalam tubuh bocor dari ginjal ke dalam urin.


Faktor risiko penyebab batu ginjal

Ilustrasi Minum Air Putih
Ilustrasi Minum Air Putih (iStock Photo)

Dehidrasi

Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Tubuh perlu membuat air seni yang cukup untuk mencairkan zat-zat yang dapat berubah menjadi batu. Orang-orang yang hidup di iklim hangat dan yang banyak berkeringat mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan batu ginjal daripada yang lain. Jika Anda pernah memiliki batu ginjal sebelumnya, pastikan untuk minum sekitar 10 gelas air setiap hari.

Makanan tertentu

Apa yang Anda makan dapat memainkan peran besar dalam mengembangkan salah satu dari batu ginjal. Jenis batu ginjal yang paling umum terjadi ketika kalsium dan oksalat menempel bersama ketika ginjal Anda mengeluarkan air seni. Mengonsumsi makanan yang kaya protein, natrium (garam), dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal.

Genetik

Jika seseorang dalam keluarga menderita batu ginjal, potensi batu ginjal diturunkan lebih besar. Batu ginjal asam urat misalnya, bisa diturunkan dalam keluarga. Selain itu, jika seseorang sudah memiliki satu atau lebih batu ginjal, ia akan berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal lain.


Faktor risiko penyebab batu ginjal

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Obesitas

Indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar dan kenaikan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal. Seseorang hampir dua kali lebih mungkin terkena batu ginjal jika mengalami obesitas.

Penyakit pencernaan dan pembedahan

Operasi bypass lambung, penyakit radang usus atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan dalam proses pencernaan yang memengaruhi penyerapan kalsium dan air dan meningkatkan kadar zat pembentuk batu dalam urin. Batu adalah masalah ginjal yang paling umum pada orang dengan penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya