Liputan6.com, Jakarta Seorang guru terkadang akan menjadi orang tua pengganti saat berada di sekolah. Kasih sayang guru pun tak kalah dari orang tua yang ingin anak-anak didiknya menjadi cerdas dan dapat menggapai segala impiannya.Ā
Baca Juga
Dalam momen-momen spesial, ada beberapa guru yang memberikan hadiah kepada muridnya. Hadiah ini pun bermacam-macam, ada berupa makanan dan ada pula berupa barang. Namun apapun hadiah dari seseorang, tentunya harus dihargai.
Advertisement
Seperti halnya seorang guru bernama Kathleene Jane Mendoza, yang memberikan sebuah hadiah Natal untuk semua muridnya. Lama sekali ia menyiapkan hadiah tersebut.Ā Hadiah khusus untuk para murid tercintanya.
Hadiah ini pun ia berikan sebagai wujud penghargaan dan kasih sayangnya kepada murid-muridnya. Sayang, usaha kerasnya memberi hadiah tak mendapat penghargaan. Ia pun merasa kecewa. Karena pemberiannya ini disepelekan oleh sebagian muridnya.
Berikut perjuangan guru bikin hadiah natal untuk muridnya yang disepelekan yang Liputan6.com lansir dari The Summit Express, Senin (23/12/2019)
Kathleene menyiapkan hadiah untuk para murid tercintanya
Melansir dari The Summit Express, Senin (23/12/2019), Kathleene Jane Mendoza, seorang guru di Filipina membuat sebuah gantungan kunci sebagai bentuk rasa cintanya pada para murid. Ia pun mempersiapkan hadiah natal ini dua minggu sebelumnya.
Kathlene berkata, āSaya menyiapkan gantungan kunci ini 2 minggu sebelum pesta Natal kami. Saya ingin memberi siswa hadiah sebagai tanda cintaku kepada mereka. Teman saya membuat gantungan kunci ini untuk saya. Beberapa orang bertanya-tanya, mengapa saya harus memberi mereka hadiah. Tapi tetap saja, saya ingin memberi mereka sesuatu,ā ungkapnya mengutip dari The Summit Express, Senin (23/12/2019)
Advertisement
Hadiah yang ia berikan tak dihargai oleh sebagian murid
Kathleene pun berharap sang murid akan senang saat ia membagikan hadiah natal yang ia siapkan. Namun saat ia membagikan hadiah natal untuk para muridnya, ternyata tanggapan yang ia terima tidak seperti yang ia harapkan.
"Saya memberi mereka gantungan kunci satu per satu. Beberapa siswa mengatakan terima kasih, tetapi Anda tahu hal apa yang paling tak terlupakan yang mereka katakan? āApakah ini hadiahnya? Kami juga bisa membeli ini, ā tambahnya.
Kathleene pun merasa terlalu berharap kepada para murid
Kathleene merasa tersinggung dengan tanggapan para murid yang menyepelekan hadiah Natal yang ia berikan. Ia pun merasa sedih pula saat beberapa murid menolak hadianya yang meski hanya sederhana.
Ia pun menyadari bahwa ia terlalu banyak berharap, "Dan kemudian saya menyadari, tidak peduli apa yang kamu lakukan untuk mereka, jika mereka pikir itu tidak cukup. Itu tidak akan pernah cukup. Kamu tahu apa yang lucu? Saya benar-benar berharap bahwa mereka akan menghargainya tetapi ternyata mereka tidak," ungkapnya
Advertisement