Liputan6.com, Jakarta Pecinta steak mungkin sudah cukup familiar dengan tingkat kematangan daging yang ditawarkan. Namun bagi yang ingin mencoba sajian daging steak di restoran, kamu perlu mengetahui beberapa tingkat kematangan steak yang ditawarkan.
Ada beberapa tingkat kematangan steak, yaitu rare, medium rare, medium, medium-well, hingga well done. Ada cara mudah untuk mengetahui kadar kematangan lewat presentase.
Advertisement
Baca Juga
Mulai dari tingkat kematangan rare 0 persen, medium rare 25 persen, medium 50 persen, medium-well 75 persen, dan well done 100 persen. Selain melalui persentase, tingkat kematangan juga dapat dilihat dari warna daging. Semakin mentah dagingnya, maka warnanya semakin merah. Sedangkan semakin matang, maka daging akan berwarna lebih coklat.
Di setiap tingkat kematangan steak memiliki rasa dan tekstur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu bisa memilih tingkat kematangan sesuai selera. Berikut tingkat kematangan steak yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/1/2020).
Rare
Tingkat kematangan steak pertama adalah rare. Tingkat kematangan rare merupakan kondisi daging yang hanya dimasak cukup sebentar. Pada tingkat kematangan ini, daging hanya dimasak selama satu hingga dua menit pada kedua sisinya dengan menggunakan suhu sekitar 48-50 derajat celsius.
Tingkat kematangan daging rare hanya matang di bagian luarnya saja. Sekitar 80% bagian dalam daging masih berwarna merah segar. Daging dengan tingkat kematangan ini memiliki tekstur yang kenyal dan sangat juicy.
Bagi kamu yang baru pertama kali mencicipi tingkat kematangan daging ini, mungkin akan terasa aneh. Namun, bagi kamu yang suka dan sudah terbiasa mengonsumsinya tidak akan ada masalah.
Advertisement
Medium Rare
Medium rare memiliki tingkat kematangan yang mirip dengan rare. Hanya saja bagian daging yang sudah matang lebih banyak. Apabila dibandingkan dengan daging rare, pada medium rare terdapat sekitar 60% bagian dalam daging yang masih berwarna merah.
Pada tingkat kematangan medium rare, daging bagian dalam harus bersuhu 55-60 derajat celcius. Tingkat kematangan ini juga biasa disebut dengan steak setengah matang. Tingkat kematangan medium rare masih ditandai dengan bagian dalam daging yang masih berwarna merah cenderung pink.
Namun, bagian luar dagingnya jauh lebih matang dengan warna coklat yang lebih tua. Pada tingkat kematangan ini, daging memiliki lapisan luar yang lebih keras atau terasa matang namun bagian dalamnya masih tetap lembut dan juicy.
Medium
Tingkat kematangan steak selanjutnya terbilang cukup memiliki banyak penggemar. Tingkat kematangan medium memiliki kondisi daging yang sudah cukup matang dengan warna daging kecoklatan. Tingkat kematangan steak medium ini biasanya dipanggang selama 5 hingga 6 menit pada masing-masing sisinya.
Tingkat kematangan medium hanya menyisakan bagian daging berwarna pink atau belum matang hanya 40% saja. Daging bagian dalam pada tingkat kematangan ini akan bersuhu 60-65 derajat celcius.
Bagian dalam daging pada tingkat kematangan medium ini sedikit kemerahan dengan tekstur yang sudah empuk dan sedikit juicy. Ketika dimakan, dagingnya memiliki rasa sedikit manis.
Advertisement
Medium-well
Tingkat kematangan daging medium-well ditandai dengan bagian dalam daging hanya menyisakan sedikit sekali bagian berwarna pink dari daging. Walaupun sudah hampir matang secara keseluruhan, namun masih terasa sedikit juicy. Masih ada sedikit warna pink di dalamnya, sekitar 20%.
Tingkat kematangan daging medium-well ini memiliki suhu sekitar 65-69 derajat celsius. Steak medium-well biasanya dipanggang dengan suhu panas selama satu menit di tiap sisinya, lalu menggunakan api dengan suhu menengah selama 5-6 menit pada setiap sisinya.
Well Done
Tingkat kematangan steak terakhir adalah well done. Tingkat kematangan ini dapat dikatakan daging sudah matang sepenuhnya. Tidak ada warna merah lagi yang tersisa di bagian dalamnya.
Daging bagian dalam well done biasanya akan bersuhu sekitar 70-90 derajat celcius. Steak ini biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus dipanggang hingga merata pada panas yang rendah secara perlahan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan matang sempurna dan tidak gosong.
Tekstur daging steak ini cenderung keras dan tidak juicy lagi, karena seluruh lemak sudah terbakar. Daging well done memiliki tingkat kematangan yang terasa lebih padat ketika disentuh dan dipotong.
Advertisement