Liputan6.com, Jakarta Tata cara wudhu dan bacaannya wajib diketahui oleh setiap muslim. Sebagai salah satu rukun salat, wudhu sangat penting agar Allah SWT menerima salat atau setiap ibadah yang kamu laksanakan dan dianggap sah.
Baca Juga
Advertisement
Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya: "Allah tidak menerima salat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu." (H.R Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi). Menilik sabda Nabi Muhammad SAW tersebut, telah jelaslah betapa pentingnya berwudhu dalam ibadah.
Tata cara wudhu dan bacaannya harus dijalankan sesuai sunnah yang berlaku. Utsman bin Affan radiyallahu'anhu berkata: "Barang siapa berwudhu seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan sholatnya sebagai tambahan pahala baginya." (HR. Muslim)
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (3/2/2020) tentang tata cara wudhu dan bacaannya.
Rukun Wudhu
Sebelum mengenali tata cara wudhu dan bacaannya, rukun wudhu sendiri sebenarnya ada enam, yaitu niat, membasuh wajah, membasuh tangan, mengusap sebagian kepala, membasuh kaki, dan tertib atau menurut susunan yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Keenam perkara dari rukun wudhu ini harus dilaksanakan dengan berurutan dan tenang. Tidak boleh meninggalkan salah satunya jika ingin ibadah salat kamu sah.
Selain rukun wudhu, ada juga beberapa sunah yang bisa dilakukan agar mendapatkan pahala berlimpah. Berikut beberapa sunah berwudhu yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW:
- Membasuh kedua telapak tangan.
- Menggosok gigi dengan siwak dan berkumur.
- Memasukkan air ke dalam hidung.
- Menyapu air ke seluruh kepala.
- Membasuh kedua telinga (bagian dan luar).
- Mendahulukan yang kanan.
- Menggosok celah-celah jari tangan, kaki, dan janggut jika panjang.
- Melakukan sebanyak 3 kali.
- Berturut-turut, yaitu bersambung dari awal sampai akhir tanpa jeda.
Advertisement
Tata Cara Wudhu dan Bacaannya
Memulainya dengan Niat
Tata cara wudhu dan bacaannya yang pertama kali harus dilakukan tentunya berniat. Niat wudhu artinya sengaja dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti anjuran Rasul-Nya.
“Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menururt apa yang diniatkannya…” (HR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).
"Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa"
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah."
Membaca Basmallah
Setelah melakukan niat dengan kesungguhan hati, kemudian bacalah basmallah. Membaca basmallah ini dilakukan sambil mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali hingga ke sela-sela jari. Namun bila lupa untuk membaca basmallah, maka wudhu yang kamu lakukan tetap sah.
Berkumur
Selanjutnya, berkumur sebanyak tiga kali dan membersihkan gigi hingga bersih agar tidak ada bekas makanan yang ada di gigi. Disunnahkan juga untuk membersihkan hidung dengan menghirup air dengan sekali hirup dan mengeluarkannya dengan cara memencet hidung dengan tangan kiri, juga sebanyak tiga kali.
Mencuci Muka Tiga Kali
Tata cara wudhu dan bacaannya selanjutnya adalah dengan mencuci muka sebanyak tiga kali. Mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.
Mencuci Kedua Belah Tangan Hingga Siku
Selanjutnya siram air pada tangan sampai membasahi kedua siku. Hal ini telah sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maidah ayat 6 yang memiliki arti, “Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.”
Rasulullah membasuh tangannya yang kanan sampai melewati sikunya, dilakukan sebanyak tiga kali. (Bukhari-Muslim, HR. Daraquthni, I/15, Baihaqz, I/56).
Tata Cara Wudhu dan Bacaannya
Mengusap Kepala
Tata cara wudhu dan bacaannya berikutnya adalah dengan mengusap kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala ini perlu dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagaian kepala. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6, yang memiliki arti, “…dan usaplah kepala kalian…”
Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251).
Membersihkan Kedua Telinga
Setelah mengusap kepala dilanjutkan dengan membersihkan kedua telinga tanpa perlu mengambil air baru. Membersihkan telinga dalam tata cara wudhu dan bacaannya ini dilakukan dengan memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusapkan kedua daun telinga. Hal ini dilakukan secara bersamaan antar telinga kanan dan telinga kiri.
Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki
Tata cara wudhu dan bacaannya sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membasuh kedua kaki sampai mata kaki hingga tiga kali. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 6, yang artinya: “…basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki”.
Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali, kemudian kaki kiri juga demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128).
Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara membasuhnya akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.
Membaca Doa Wudhu
Setelah bersuci dengan tata cara wudhu dan bacaannya yang benar, kamu disunnahkan untuk membaca doa wudhu. Saat membaca doa wudhu ini sebaiknya menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan. Berikut ini doa setelah wudhu beserta artinya:
"Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiin"
Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"
Advertisement
Kondisi yang Membatalkan Wudhu
- Sesuatu yang keluar dari dua jalan kemaluan, seperti buang air kecil maupun besar atau buang angin. Jika keluar air mani, maka harus mandi wajib.
- Hilangnya akal yang disebabkan gila, tidur atau tertidur, mabuk, dan pingsan.
- Tersentuh oleh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dengan tidak memakai penutup.
- Tersentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari yang tidak memakai penutup (walaupun kemaluan sendiri).