5 Bahaya Makanan Manis untuk Kesehatan Anak, Jangan Anggap Sepele

Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak perlu diperhatikan orangtua.

oleh Husnul Abdi diperbarui 12 Feb 2020, 10:55 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 10:55 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak mungkin sudah banyak disadari orangtua. Namun, tidak sedikit juga orangtua yang tetap menghadiahi anaknya makanan manis karena memang itulah yang disukai anak. Apalagi dengan rasanya yang manis, tidak heran makanan manis menjadi favorit banyak orang.

Namun, mengonsumsinya secara berlebihan dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi tubuh anak. Batas asupan gula harian yang aman bagi anak-anak adalah 25 gram atau setara dengan 2 sendok makan. Padahal permen dan makanan manis lainnya yang disukai anak bisa jadi memiliki kandungan gula yang berlebih.

Oleh karena itu bahaya makanan manis untuk kesehatan anak perlu diperhatikan orangtua. Anak-anak memang membutuhkan asupan gula untuk menunjang pertumbuhannya. Namun, asupan gula yang tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada tubuh.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/2/2020) bahaya makanan manis untuk kesehatan anak.

Merusak Gigi

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak yang pertama adalah dapat merusak gigi. Biasanya gigi akan membusuk karena adanya penumpukan sisa gula pada celah gigi. Bakteri yang ada di mulut menjadikan gula sebagai makanannya dan menghasilkan zat asam, kemudian gabungan bakteri, sisa gula, zat asam, dan liur kemudian membentuk plak gigi.

Plak gigi tersebut pada akhirnya akan merusak gigi, bahkan mengakibatkan berbagai masalah pada gigi seperti sakit gigi berkepanjangan, peradangan, bengkak, dan perdarahan pada gusi akibat gingivitis, penyakit gusi yang lebih parah seperti periodontitis, kerusakan permanen hingga pecahnya gigi, dan infeksi pada gusi.

Obesitas

Obesitas
Anak Obesitas

Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak berikutnya adalah menyebabkan obesitas. Anak-anak yang sering mengonsumsi makanan manis akan lebih berisiko terkena obesitas jika tidak diimbangi dengan makanan bergizi seimbang.

Jika pola makan anak tidak kunjung diperbaiki, ia bisa mengalami obesitas hingga dewasa. Selain itu, dengan adanya bahaya makanan manis untuk kesehatan anak yang mengakibatkan obesitas ini, anak juga lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan seperti, asma, gangguan metabolik yang ditandai dengan kelebihan lemak pada perut serta tingginya nilai gula darah, trigliserida, tekanan darah, dan kolesterol total, gangguan tidur akibat kesulitan bernapas, diabetes tipe 2, dan masalah perilaku dan kemampuan belajar.

Kecanduan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain itu, bahaya makanan manis untuk kesehatan anak selanjutnya adalah mengakibatkan kecanduan. Makanan manis memang memiliki rasa yang membuat anak selalu menginginkannya. Jika keinginan tersebut sudah tidak terkendali, hal ini dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik maupun psikologis anak.

Berbagai gejala seperti perubahan mood secara drastis, sering ngambek, tubuh lesu atau malah menjadi overaktif dan banyak bicara, hingga gemetar dapat terjadi saat anak sudah mengalami kecanduan makanan manis.

Kekebalan Tubuh Lemah dan Sering Batuk

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak berikutnya adalah dapat memengaruhi kekebalan tubuh. Tubuh memiliki banyak bakteri bagus yang mencerna makanan, memproduksi vitamin, dan melindungi dari kuman serta penyakit. Tapi ketika anak mengonsumsi terlalu banyak gula, ini bisa mengubah keseimbangan antara bakteri baik dan jahat serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, salah satu efek gula yang umum pada anak adalah gejala seperti pilek. Hidung berair kronis, lendir berlebih, batuk, dan gejala infeksi sinus. Terlalu banyak dan sering mengonsumsi gula memang dapat menyebabkan batuk karena alergi.

Beberapa anak ada juga yang sering mengalami batuk disertai sesak nafas kambuhan. Ada anak yang tidur dalam kondisi yang sepertinya sehat, tapi terbangun di malam hari dengan batuk dan kesulitan bernafas.

Hal ini bisa jadi karena anak makan makanan manis pada siang harinya. Gabungan produk susu dan gula membuat proses pencernaan berjalan lebih lama dan membuat kandungan asam tinggi. Hal inilah yang menyebabkan anak mengalami batuk serta sesak nafas kambuhan.

Anak Menjadi Hiperaktif

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bahaya makanan manis untuk kesehatan anak juga dapat berdampak pada perilakunya. Setelah dicerna dan diserap, gula akan memasuki aliran darah dengan cepat. Hal ini memicu kenaikan gula darah secara drastis dan membuat anak menjadi hiperaktif.

Dengan berbagai dampak buruknya tersebut, orang tua wajib memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak. Jika ingin memberikan makanan manis pada anak, pilihlah makanan manis yang lebih baik seperti buah-buahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya