Liputan6.com, Jakarta Jamu tradisional sangat banyak macamnya di Indonesia. Bahkan banyak jamu tradisional asli Indonesia yang telah dikenal luas hingga keluar negeri. Salah satu yang cukup terkenal yaitu kunyit asam. Jenis jamu tradisional ini memang memiliki rasa yang sangat menyegarkan. Kesegaran dari minuman jamu tradisional kunyit asam tersebut akan semakin terasa ketika disajikan dalam keadaan dingin.
Baca Juga
Advertisement
Selain kunyit asam yang rasanya segar, ada berbagai jenis jamu tradisional lain yang memiliki manfaat sangat banyak. Memang, jamu identik akan manfaatnya yang digunakan sebagai cara pengobatan secara tradisional. Dengan mengonsumsi jamu tradisional tersebut, tentu menjadi cara alami yang dipercaya lebih aman bagi tubuh, karena jamu tidak diberi campuran bahan kimia lain yang berbahaya.
Bahan dasar pembuatan jamu tradisional tersebut berasal dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan berbagai jenis bahan alami lainnya. Jamu sendiri sebenarnya sudah digunakan sejak zaman dahulu kala ketika penelitian mendalam pada bidang medis belum dilakukan. Berbagai ramuan jamu sudah banyak beredar dan dipercaya ampuh dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Sayangnya, hingga saat ini jamu tradisional perlahan mulai kurang memiliki penggemar. Memang, banyak orang terutama anak muda yang masih enggang mengonsumsi jamu tradisional karena terlanjur mengira bahwa ‘jamu rasanya pahit’. Padahal tidak semua jamu memiliki rasa yang demikian, namun memang jamu yang memiliki rasa pahit tersebut justru dipercaya memiliki khasiat yang lebih besar.
Mungkin tidak banyak dari Anda yang mengetahu berbagai jenis jamu tradisional yang ada di Indonesia. Berikut ini Liputan6.com mencoba untuk merangkum berbagai jenis jamu tradisional tersebut sebagai penambah wawasan terhadap budaya khas dari Nusantara. Dan mungkin saja dapat merubah pandangan beberapa orang terhadap jamu tradisional, Kamis (4/6/2020).
Kunyit Asam dan Beras Kencur
1. Kunyit Asam
Jenis jamu tradisional yang paling populer di berbagai kalangan adalah kunyit asam. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena rasa dari kunyit asam tersebut sangat segar dan justru membuat ketagihan. Kunyit asam dibuat dari bahan utama buah asam dan rimpang kunyit. Jamu kunyit asam sangat mudah dikenali, karena memilik warna kuning cenderung oranye yang berasal dari senyawa kurkumin.
Tidak hanya menimbulkan warna kuning saja, ternyat kurkumin tersebut memiliki fungsi sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh, anti-inflamasi, serta anti kanker. Biasanya, para wanita mengonsumsi kunyit asam ini ketika sedang haid. Kunyit asam tersebut dipercaya dapat mengatasi nyeri ketika sedang haid, karena mengandung senyawa curcumenol yang berfungsi sebagai analgetik. Manfaat kunyit tersebut diperkuat dengan kandungan buah asam yang memiliki senyawa antosianin dimana berfungsi sebagai anti nyeri.
2. Beras Kencur
Jamu tradisional yang cukup dikenal masyarakat selanjutnya yaitu beras kencur. Beras kencur memang dibuat dari bahan baku beras dan diberi campuran rimpang kencur. Kandungan kencur tersebut dipercaya memiliki fungsi antioksidan yang efektif menjaga tubuh dari zat berbahaya. Mendonsumsi jamu beras kencur juga dipercaya mampu dalam membantu tubuh dalam mengontrol berat badan. Selain itu, beras kencur yang dikonsumsi dengan rutin dapat membantu mengatasi diabetes.
Advertisement
Temulawak dan Galian Singset
3. Temulawak
Jamu tradisonal ini dibuat dengan bahan dasar temulawak dan diberi tambahan asam jawa, gula jawa, daun pandan, dan jinten. Jamu temulawak ini dipercaya dapat mengobati mual, kembung, dan berbagai gejala masuk angin lainnya. Temulawak sendiri di dalamnya mengandung zat yang berfungsi sebagai antioksidan. Zat antioksidan yang ada pada temulawak antara lain flavonoid, fenol dan kurkumin. Antioksidan tersebut sangat berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan sel pada mukosa lambung yang diakibatkan radikal bebas.
4. Galian Singset
Bahan pembuatan dari jamu ini berasal dari kencur, temulawak, kapulaga, daun jati belanda, asam jawa, kunyit, merica, laos, biji pinang, kayu manis, serai, cengkeh, ketumbar, dan berbagai rempah lainnya. Biasanya, jamu ini digunakan sebagai jamu untuk menjaga bobot badan ideal. Jamu ini memang memiliki kandungan antiobesitas dan antidislipidemia, yang terdapat pada bahan campurannya, seperti daun jati belanda, kunyit, dan biji pinang.
Jamu galian singset ini masih kerap dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai jamu yang membantu menurunkan berat badan. Daun jati belanda yang terdapat pada jamu galian singset ini memiliki kandungan flavonoid, steroid, dan tanin yang memiliki peran sebagai antiobesitas melalui inhibisi enzim lipase pada saluran pencernaan.
Sinom dan Kudu Laos
5. Sinom
Secara tampilan, jamu sinom memiliki warna yang hampir sama dengan jamu kunyit asam. Memang, jamu sinom dibuat dengan bahan dasar yang hampir sama seperti kunyit asam, yaitu kunyit. Namun, terdapat beberapa tambahan bahan lainnya, yaitu gula merah, temu lawak, dan berbagai rempah lainnya. Manfaat dari jamu sinom ini dipercaya dapat meremajakan kulit, mencerahkan kulit, serta meredakan nyeri haid. Hal tersebut tidak lain karena adanya berbagai kandungan senyawa antioksidan dan anti inflamasi di tiap-tiap bahannya.
6. Kudu Laos
Jamu ini dibuat dengan bahan dasar yaitu mengkudu dan laos atau lengkuas. Banyak penelitian yang mengungkapkan jika mengkudu memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Beberapa diantara manfaat bagi kesehatan tersebut yaitu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah diabetes, mencegah kanker, memulihkan sel, serta menjaga kesehatan kulit. Dan pada tumbuhan lengkuas sendiri memiliki manfaat untuk kesehatan otak, mencegah kanker, meredakan batuk, merawat kulit, hingga meningkatkan kesuburan pada pria dewasa.
Advertisement
Kunci Sirih dan Pahitan
7. Kunci Sirih
Selanjutnya ada jamu kunci sirih. Jamu ini dibuat dari bahan temu kunci dan suruh atau sirih. Jamu ini dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati keputihan. Khasiat jamu ini sangat baik jika dikonsumsi wanita. Jamu kunci sirih juga memiliki kandungan senyawa yang memiliki fungsi sebagai anti diabetes.
8. Pahitan
Seperti nama dari jamu ini, memang jamu ini memiliki rasa yang sangat pahit. Tidak heran apabila jamu tradisional ini memiliki rasa yang sangat pahit, karena jamu pahitan ini dibuat dari daun sambiloto yang terkenal dengan julukan ‘king of bitter’. Meski daun sambiloto sendiri saja sudah pahit, biasanya jamu pahitan ini juga diberi tambahan brotowali. Tentu Anda bisa membayangkan betapa pahitnya rasa jamu ini.
Meskipun begitu, jamu pahitan ini dipercaya memiliki berbagai manfaat dalam menyembuhkan berbagai penyakit, seperti menjaga kesehatan perut dan pencernaan, menambah nafsu makan, mengatasi bau badan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan jamu tradisional ini juga dipercaya dapat mencegah jerawat.