Studi: Generasi Milenial Usia 20an Rentan Alami Kebotakan

Hasilnya diketahui hampir 60 persen responden ditemukan mengalami kerontokan rambut sampai taraf tertentu.

oleh stella maris pada 05 Sep 2020, 07:10 WIB
Diperbarui 02 Mar 2021, 16:11 WIB
Idap Alopecia Universalis, Pria Ini Tunjukkan Kisahnya Melalui Potret Unik
Kerontokan rambut karena Alopecia (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Rambut yang ditata rapi dipastikan bakal menunjang penampilan seseorang. Ya, setiap orang bakal lebih percaya diri, jika memiliki rambut sehat, lebat, dan tidak mudah rontok.

Namun sayangnya masalah rambut kerap diabaikan. Salah satunya adalah menyoal kerontokan. Jika kerontokan hanya 50-100 helai per hari, sebenarnya masih dalam tahap wajar.

Akan tetapi kewajaran itu justru diabaikan, ketika jumlah rambut rontok semakin banyak hingga membuat rambut menipis. Berdasarkan hasil studi terungkap bahwa kerontokan rambut banyak dialami oleh generasi milenial. Totalnya ada sekitar 60 persen.

Dikutip laman Healthline, studi atau penelitian dilakukan lewat survei yang dilakukan ke 4000 mahasiswa berusia 20an di Universitas Tsinghua di Beijing pada Oktober 2018. Hasilnya diketahui hampir 60 persen responden ditemukan mengalami kerontokan rambut sampai taraf tertentu.

Sebanyak 40 persen responden mengaku memperhatikan bahwa garis rambut mereka mundur. Sementara sisanya mengetahui rambut mereka rontok dari teman dan keluarga.

Dr Fu Lanqin, dokter kulit dari Rumah Saking Peking Union Medical College di Beijing mengatakan bahwa terjadi peningkatkan pada generasi milenial yang mencari perawatan rambut rontok.

"Pasien kehilangan rambut mereka sejak usia 21 atau 22 tahun. Kondisi (kerontokan rambut) menjadi jelas di usia 24-25 tahun. Menurut saya, generasi ini kehilangan rambut lebih cepat dari generasi sebelumnya," jelas Dr Lanqin.

Mengenai masalah ini, penata rambut New York Angelo David mengatakan kepada New York Post bahwa makin banyak kliennya yang berusia muda, mulai khawatir dengan rambut yang menipis.

 

Apa Faktor Penyebabnya?

Para dokter di artikel China Newsweek mengatakan bahwa prevalensi kebotakan di kalangan generasi muda meningkat. Kemungkinan disebabkan karena faktor perubahan sosial.

Tak hanya itu saja, faktor neurologis seperti stres di tempat kerja, tekanan karena belajar, insomnia, dan pola hidup tak teratur, perubahan hormonal juga jadi penyumbang kerontokan rambut di lebih dari 60 persen kasus.

Nah yang ternyata ikut menyebabkan rambut rontok pada generasi milenial adalah pola makan vegetarian dan vegan. Fakta itu diungkapkan oleh Dokter Residen di Baylor College of Medicine di Texas, yaitu Dr Emily L Guo.

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa konsumsi protein yang sangat berkurang menjadi biang keladinya. Ditambah rambut kekurangan seng, vitamin D, dan nutrisi lain yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan rambut.

Nah sekarang kamu sudah tahu kan penyebab kerontokan rambut? Jika sudah tahu, sebenarnya kamu bisa melakukan pencegahan dari luar lho. Caranya dengan memilih perawatan rambut yang tepat.

Coba cek, yakin perawatan rambutmu sudah benar? Sekarang pastikan kamu memilih produk perawatan rambut rontok yang dilengkapi kandungan Pro-Vitamin. Formula dalam sampo dapat menutrisi rambut hingga ke akarnya agar lebih kuat.

Jangan lupa, pastikan juga kamu menggunakan kondisioner khusus rambut rontok, agar rambut lebih lembut, anti kusut dalam keadaan basah atau pun kering.

 

(*)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya