8 Penyebab Kanker Usus Besar, Gejala dan Pencegahannya

Penyebab kanker usus besar ini berkaitan dengan gaya hidup tak sehat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 21 Sep 2020, 11:10 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 11:10 WIB
Ilustrasi kanker usus besar | Pixabay
Ilustrasi kanker usus besar | Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kanker usus besar merupakan kondisi ketika sel usus besar berkembang biak tak terkendali. Sel ini akan membentuk benjolan besar dan terus membesar dalam usus besar. Bahaya kanker usus besar ini bisa sampai ancam nyawa penderita, maka dari itu penting mengetahui penyebab kanker usus besar.

Sebenarnya penyebab kanker usus besar belum diketahui secara pasti. Hanya saja seseorang bisa lebih rentan dengan berbagai risiko. Mulai dari konsumsi makanan yang tak seimbang dan kerap menghiraukan olahraga. Selain itu, gaya hidup tak sehat seperti konsumsi alkohol dan merokok bisa meningkatkan risiko kanker ini.

Nah, setelah mengetahui penyebab kanker usus besar pastilah menghindarinya wajib dilakukan. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Jadi mulai sekarang mulailah untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Begitu juga jangan ragu untuk mulai meninggalkan gaya hidup tak sehat.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab kanker usus besar dari berbagai sumber, Senin (21/9/2020).

Penyebab Kanker Usus Besar

[Fimela] Daging Merah
Ilustrasi daging berlemak | unsplash.com/@joseignaciopompe

Sering Makan Daging Berlemak

Sering makan daging berlemak bisa menjadi penyebab kanker usus besar. Hal ini disebabkan karena daging berlemak lebih berisiko sebabkan sembelit atau konstipasi. Daging berlemak hampir tidak memiliki serat, sehingga saluran cerna bisa saja “tersumbat”.

Parahnya lagi, kehadiran daging berlemak terkadang buat orang lupa mengonsumsi sayuran. Padalah sayuran ini penunjang saluran cerna setelah mengonsumsi daging-dagingan.

Penelitian menyebutkan bahwa lemak jenuh yang ada pada daging dapat meningkatkan peradangan di dalam tubuh. Jika mengonsumsi daging terlalu banyak, bukan tidak mungkin laju peradangan akan sangat cepat sehingga fungsi organ-organ penting bisa mengalami gangguan. Misalnya saja seperti kanker usus besar.

Kekurangan Serat

Serat sebenarnya mudah saja didapatkan dari buah dan sayuran. Hanya saja, kerap banyak orang mengabaikan asupan serat ini. Padahal kekurangan serat bisa menjadi penyebab kanker usus besar. Kanker ini awalnya akan menjelma menjadi gangguan sistem pencernaan ringan. Hingga pada akhirnya jika tak ditangani segera, tumor akan tumbuh di sana.

Mengonsumsi serat akan membuat serat massa dari feses akan besar. Memudahkan gerak peristaltik usus, sehingga saat buang air besar menjadi lebih lancar. Mengonsumsi makanan berserat dalam jumlah yang cukup dapat melancarkan proses metabolisme di tubuh. Selain itu juga dapat mengendalikan kadar gula, kolesterol dan hingga diabetes.

Penyebab Kanker Usus Besar

ilustrasi alkohol/unsplash
Ilustrasi alkohol/unsplash

Alkohol

Tak hanya memberikan efek mabuk, konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko banyak penyakit, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satunya menjadi penyebab kanker usus besar.

Dikutip dari laman National Institute and Alcohol Abuse and Alcoholism, ada meta-analisis yang menyebutkan bahwa konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko perkembangan beberapa jenis kanker. Misalnya kanker mulut, kanker esofagus, kanker laring, kanker perut, kanker usus besar, kanker rektum, dan kanker payudara.

Kandungan asetaldehida dan alkohol itu sendiri disebut-sebut berkontribusi terhadap peningkatan risiko. Pada peminum alkohol yang juga merokok diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di saluran pencernaan bagian atas dan saluran pernapasan.

Obesitas

Obesitas merupakan kondisi tubuh yang memang merepotkan. Tak hanya berat, tetapi juga berisiko terkena penyakit mematikan. Utamanya terkait masalah pencernaan seperti menjadi penyebab kanker usus besar.

Obesitas dapat cukup jelas terlihat dari segi fisik. Masalahnya terkait peningkatan berat badan berlebihan dan bentuk tubuh yang tidak proporsional.

Beberapa penderita obesitas gangguan asupan makanan, seperti makan berlebihan, tidak merasa kenyang, kebiasaan makan sebelum tidur, dan sebagainya. Hingga pada akhirnya kondisi ini memicu penderitanya mengalami gangguan pencernaan seperti kanker.

Penyebab Kanker Usus Besar

Memiliki Kebiasaan Merokok Akut
Ilustrasi Merokok Credit: unsplash.com/Fotografiere

Merokok

Merokok tak hanya dapat meningkatkan risiko kanker paru. Rokok pun bisa menjadi penyebab kanker usus besar. Termasuk kanker mulut, serviks, darah, dan masih banyak lagi lainnya.

Kondisi ini dipengaruhi oleh zat-zat yang terkandung dari rokok. Kandungannya dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh sehingga merusak DNA sel tubuh.

Ironisnya, dampak tak hanya untuk perokok aktif, tetapi juga perokok pasif (orang yang turut menghirup asap rokok). Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari asap rokok agar tidak turut terkena efek buruk rokok ini.

Jarang Olahraga

Jarang melakukan olahraga tak hanya berdampak buruk bagi tubuh dan penampilan. Meninggalkan kebiasaan sehat ini pun bisa menjadi penyebab kanker usus besar. Hal ini disebabkan karena seseorang yang jarang olahraga lebih berisiko mengalami masalah pencernaan berulang.

Pada studi yang dilakukan oleh University of St. Andrews menyebutkan bahwa faktor utama terjadinya obesitas atau kegemukan adalah kurangnya berolahraga. Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, hipertensi, kanker, stroke, gangguan tidur, radang sendi, gangguan kesuburan dan masih banyak lagi.

Kurangnya berolahraga bisa memicu konstipasi atau susah buang air besar. Sementara ketika berolahraga, pencernaan menjadi lebih lancar dan mudahkan tubuh “membuang” sisa kotoran padat.

Nah, ketika tubuh jarang berolahraga, sistem pencernaan akan melambat. Bagi yang memiliki banyak lemak di dalam tubuh dan sistem pencernaan, kanker akan muncul. Seperti kanker usus besar ini, bahayanya akan lebih meningkat.

Penyebab Kanker Usus Besar

Ilustrasi usus
Ilustrasi usus (sumber: iStockphoto)

Polip Usus

Seseorang yang sudah memiliki polip di usus besar lebih berisiko mengalami kanker usus besar. Polip usus merupakan kondisi timbulnya benjolan pada usus yang timbul dari sel yang melapisi usus. Sebagian besar polip usus tergolong jinak.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sebagian kecil polip usus dapat berkembang menjadi kanker usus. Salah satunya kanker usus besar ini. Kondisinya akan semakin berbahaya jika terdeteksi pada tahap lanjut.

Polip usus dapat terjadi pada usia berapa pun. Risikonya akan meningkat pada individu yang berusia 50 tahun atau lebih. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih, merokok, atau memiliki riwayat polip usus atau kanker usus pada diri sendiri atau anggota keluarga.

Riwayat Penyakit Crohn

Crohn’s disease atau penyakit crohn adalah kondisi gangguan kesehatan kronis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan sistem pencernaan. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit crohn lebih berisiko mengalami kanker usus besar.

Peradangan dapat menyerang semua bagian sistem pencernaan mulai dari mulut hingga ke anus. Namun, penyakit ini lebih sering menyerang bagian akhir dari usus halus (ileum) atau usus besar (kolon).

Berbagai komplikasi dapat terjadi bila gangguan ini tak segera ditangani, seperti kondisi bagian usus yang bisa menyempit, terbentuk fistula (terbentuknya koneksi yang tidak biasa antara usus dan kulit di dekat anus atau vagina), bahkan risiko yang mengancam jiwa.

Gejala Kanker Usus Besar

Menurunkan Tekanan Darah dan Mencegah Anemia
Ilustrasi Anemia Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Anemia

Kanker usus besar menguras pasokan sel darah merah penderita. Menurut ahli penyakit pencernaan dari Mayo Clinic, John Kisiel, tumor tumbuh dengan cepat bahkan melebihi suplai darah Anda. Sering pula, menciptakan bisul yang merembeskan darah secara berkala.

Perdarahan rektum

Perdarahan yang terjadi menyebabkan tinja berwarna lebih gelap. Ini karena darah tersebut telah diproses oleh saluran pencernaan, sehingga turut memengaruhi warna feses yang dikeluarkan penderita kanker usus besar.

Penurunan berat badan tanpa disadari

Menurut Kisiel, tumor dapat menyebabkan Anda kehilangan nafsu makan hingga mengubah metabolisme tubuh. Keadaan ini kemudian membuat tubuh Anda kekurangan sejumlah nutrisi, sehingga penurunan berat badan kerap terjadi tanpa disadari.

Susah buang air besar

Kisiel mengutarakan bahwa tumor yang terbentuk dapat menyumbat saluran cerna, sehingga penderita akan kesulitan untuk buang air besar. Akibat keadaan ini, tinja mesti keluar dengan susah payah, dengan bentuk yang lebih pipih.

Sakit perut

Jika Anda kerap merasakan sakit perut saat hendak buang air besar, ditambah dengan peningkatkan intensitas buang angin, bisa hal tersebut merupakan tanda dari kanker usus besar.

Pencegahan Kanker Usus Besar

Ilustrasi olahraga.
Ilustrasi olahraga.(dok. AndiP/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Tak seperti jenis kanker lainnya, kanker usus besar merupakan salah satu kanker yang dapat dicegah. Upaya pendegahan yang dapat dilakukan adalah:

- Melakukan skrining atau pemeriksaan/ chek-up secara berkala, khususnya pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Bisa juga dengan melakukan pemeriksaan darah samar dari feses.

- Mengkonsumsi banyak serat dan mengurangi konsumsi daging berlemak.

- Berolahraga secara teratur, minimal 3–4 kali dalam seminggu.

- Menghindari kelebihan  berat badan dan obesitas.

- Konsumsi makanan berserat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya