Liputan6.com, Jakarta Mengetahui berbagai penyakit yang muncul saat musim hujan sangat perlu untuk antisipasi. Penyakit ini tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tetapi kulit dan saluran pencernaan.
Musim hujan rentan membuat lingkungan menjadi kotor, banyak genangan, dan terasa lebih dingin. Dari sinilah penyakit yang muncul saat musim hujan menyerang.
Advertisement
Baca Juga
Lingkungan kotor dan dingin membuat persebaran serta infeksi virus, bakteri, dan kuman lebih masif terjadi. Lalu genangan air membuat jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah dan malaria mudah berkembang biak.
Maka dari itu agar terhindar dari penyakit yang muncul saat musim hujan, mulai perhatikan lingkungan. Jaga kebersihan hunian, badan, penuhi nutrisi, dan buat sistem kekebalan tubuh tetap normal.
Berikut Liputan6.com ulas penyakit yang muncul saat musim hujan dari berbagai sumber, Senin (30/11/2020).
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Tipes
Tipes atau Demam tifoid termasuk penyakit yang muncul saat musim hujan. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini akan menyebar melalui tanah saat musim hujan dengan kontaminasi feses.
Selain tanah, bakteri ini pun bisa menginfeksi melalui makanan dan minuman. Ketika terinfeksi, penderita akan mengalami demam. Kelompok usia yang rentan terinfeksi adalah 5-30 tahun. Untuk masa inkubasi bakteri bervariasi, mulai dari 3 hari hingga 60 hari.
Seseorang dicurigai terkena tipes, biasanya akan mengalami demam lebih dari 7 hari. Demam ini pun tidak mereda dengan penggunaan obat penurun panas. Demam bisa semakin tinggi secara bertahap setiap harinya, dan bila tidak ditangani, dapat berlangsung hingga 3 minggu.
ISPA
Musim hujan membuat seseorang bisa lebih rentan mengalami ISPA atau Infeksi saluran pernapasan akut. Penyakit yang muncul saat musim hujan ini memengaruhi fungsi saluran pernapasan, mulai dari hidung, faring (tekak atau persimpangan hidung dan tenggorokan).
Hingga menyerang laring (pangkal tenggorokan), sinus, tenggorokan, batang tenggorokan (bronkus), hingga paru-paru, yang berlangsung kurang dari tiga minggu. Pada umumnya memang karena infeksi virus dan bakteri.
Salah satu jenis infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan gejala batuk dan pilek. Kondisi ini akan semakin diperparah ketika musim hujan tiba karena suhu udara dan lingkungan yang tidak sehat.
Advertisement
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Kutu Air
Kutu air merupakan salah satu penyakit yang muncul saat musim hujan. Kutu air biasanya ditandai dengan ruam kemerahan yang lembap dan gatal di antara ibu jari atau jempol kaki.
Penyebab kutu air dikarenakan kelembapan pada kaki yang meningkat akibat keringat, sepatu basah dan tertutup, dan tidak menggunakan alas kaki di tempat umum.
Oleh karena itu, penting untuk selalu mencuci kaki dengan sabun dan air hangat sehabis berkeringat atau terkena becek saat hujan. Setelah itu, pastikan kaki benar-benar kering. Pilihlah kaus kaki berbahan katun, serta hindari menggunakan sepatu tertutup terlalu lama.
Kurap
Kurap adalah penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi jamur yang dapat melibatkan seluruh bagian tubuh. Meliputi pantat, selangkangan, ketiak, tangan, kaki, wajah, dan kepala. Biasanya kondisi ini ditandai dengan ruam kemerahan berbentuk lingkaran yang sangat gatal dan dapat bersisik.
Penyakit kurap bisa terjadi karena keringat berlebih dan kelembapan yang meningkat terutama saat musim hujan. Untuk mencegahnya, penting untuk selalu menjaga kebersihan dengan menggunakan pakaian bersih setelah mandi. Lalu menjaga kuku tetap pendek dan mencuci handuk dengan sabun serta air hangat.
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Diare
Diare bisa dipicu karena musim hujan. Terutama ketika curah hujannya sangat tinggi sampai berpotensi menjadi banjir. Banjir inilah pemicu penyakit yang muncul saat musim hujan seperti diare. Kuman-kuman akan mencemari seluruh saluran air dan membahayakan sistem pencernaan ketika tertelan.
Kelompok usia yang terbanyak mengalami penyakit diare adalah balita, yaitu sebanyak 16.7 persen. Prevalensi diare sedikit lebih tinggi pada anak laki-laki (14.8 persen) dibandingkan dengan anak perempuan (12.5 persen).
Hasil penelitian juga memerlihatkan bahwa prevalensi diare paling tinggi terjadi pada anak yang tinggal di rumah tanpa akses air bersih yaitu 18.4 persen. (Data diambil dari hasil riset Departemen Kesehatan RI tahun 2007)
DBD
Demam berdarah dengue (DBD) memang tidak disebabkan langsung oleh hujan. Musim hujan hanyalah pemicu munculnya genangan air dan menjadikannya sarang jentik nyamuk. Pada akhirnya, jentik nyamuk ini akan menginfeksi manusia dan menyebabkan masalah demam berdarah.
Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah dengue dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulangnya patah.
Demam yang mendadak tinggi hingga 39 derajat Celcius merupakan gejala utama dari demam berdarah dengue. Demam ini akan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti gejala demam berdarah sebagai berikut:
1. Nyeri kepala
2. Menggigil dan lemas
3. Nyeri di belakang mata, otot, dan tulang
4. Ruam kulit hingga kemerahan
5. Kesulitan menelan makanan dan minuman
6. Mual dan muntah
Advertisement
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Infeksi Kuku
Infeksi kuku oleh jamur dapat terjadi akibat kelembapan yang meningkat pada musim hujan. Tanda dan gejalanya seperti kuku mengalami perubahan warna, tampak rapuh, dan kasar.
Terkadang infeksi kuku dapat menyebabkan kulit di sekitarnya mengalami kemerahan, gatal, dan bengkak. Untuk mencegahnya, penting untuk selalu menjaga kebersihan sebaik mungkin. Jaga tangan dan kaki tetap bersih untuk mencegah bakteri masuk.
Kudis
Skabies atau kudis merupakan penyakit kulit yang sangat menular. Penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi parasit dan berisiko menyerang saat musim hujan. Penyebab utama penyebarannya melalui kontak kulit secara langsung dengan penderita.
Kudus akan menyebabkan sensasi gatal dan ruam. Jika terkena kudis, penting untuk meminimalkan penyebarannya dengan mencuci semua pakaian dan kain yang digunakan dengan air hangat dan sabun. Kemudian keringkan dengan suhu dingin.
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Influenza
Influenza merupakan penyakit yang muncul saat musim hujan, mirip dengan masalah ISPA. Meski bisa muncul kapan saja seperti musim kemarau, tetapi risikonya lebih tinggi saat musim hujan tiba. Terutama karena suhu udara yang sangat dingin dan membuat virus mudah bertahan hidup.
Tidak hanya musim hujan, penyebab utama influenza atau common cold adalah virus. Sedikitnya ada 100 jenis virus yang dapat menyebabkan influenza. Namun di antara banyaknya jenis virus tersebut, yang paling sering adalah rhinovirus. Virus tersebut sangat menular.
Virus penyebab influenza atau common cold mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderitanya. Selain itu, tangan ataupun benda-benda lain yang terkontaminasi virus juga dapat menjadi media berpindahnya virus.
Malaria
Infeksi malaria dapat terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk saja. Gigitan ini akan lebih rentan terjadi saat musim hujan karena genangan air banyak. Genangan air merupakan tempat yang mudah bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Pada umumnya, penyakit yang muncul saat musim hujan ini tidak menular secara langsung dari satu individu ke individu lainnya. Penularan dapat terjadi apabila ada kontak dengan darah penderita, misalnya seorang ibu hamil menularkan kepada janin yang dikandungnya.
Gejala malaria paling cepat muncul sekitar satu minggu setelah Anda digigit nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Umumnya, masa inkubasi (waktu antara gigitan nyamuk malaria dan dimulainya gejala) berlangsung 7-18 hari. Inkubasinya tergantung jenis parasit dan beberapa gejala bisa muncul satu tahun setelah terinfeksi.
Advertisement
Penyakit yang Muncul Saat Musim Hujan
Biang Keringat
Biang keringat adalah penyakit yang muncul saat musim hujan dan menyerang kulit. Kondisi ini menimbulkan ruam kemerahan pada kulit yang mirip seperti jerawat. Tepatnya ketika ada keringat berlebihan yang menyumbat pori-pori kulit dan mencetuskan iritasi kulit.
Biang keringat sebenarnya biasa terjadi pada musim panas, namun pada sebagian orang dapat mengalaminya saat musim hujan akibat kelembapan yang meningkat. Hal ini yang membuat musim hujan patut diwaspadai bagi beberapa orang.
Pencegahan yang bisa dilakukan adalah menggunakan pakaian berbahan katun. Lalu menjaga kulit tetap kering agar terhindari dari biang keringat. Perhatikan juga ruangan, karena minimnya ventilasi akan memudahkan tubuh untuk berkeringat dan memicu biang keringat. Mandi teratur dan hindari air hujan.
Kolera
Kolera merupakan penyakit yang muncul saat musim hujan, menyerang usus dan menyebabkan diare. Musim hujan membuat bakteri kolera atau Vibrio Cholerae mudah menyebar karena lingkungan yang semakin kotor. Bakteri ini biasanya akan mengontaminasi makanan dan minuman.
Bakteri Vibrio cholera mengeluarkan racun di usus yang memicu terjadinya diare yang disertai muntah. Jika tidak segera ditangani, Anda bisa kehilangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi. Bahkan penyakit kolera bisa mengancam jiwa.
Gejala kolera tidak bisa langsung dirasakan, tetapi dimulai dalam jangka waktu 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejalanya bervariasi, mulai dari diare ringan sampai diare berat yang bisa berakibat fatal. Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi justru tidak menunjukkan gejala apa pun.
Biasanya penyakit dimulai dengan diare encer seperti air yang terjadi secara tiba-tiba, tanpa rasa sakit dan muntah-muntah. Pada kasus yang berat, diare menyebabkan kehilangan cairan sampai 1 liter dalam 1 jam.