Kondensasi adalah Perubahan Wujud Benda Menjadi Lebih Padat, Ketahui Prosesnya

Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun.

oleh Husnul Abdi diperbarui 01 Des 2020, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 10:55 WIB
Embun
Ilustrasi Embun (Pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Kondensasi adalah sebuah istilah yang sudah tidak asing di pelajaran fisika. Dalam ilmu fisika, kondensasi dikenal sebagai proses pengembunan atau penguapan. Penguapan di dalam fisika artinya perubahan dari suatu zat yang bersifat sementara dan mengubah suatu benda menjadi lebih padat.

Cairan yang telah mengalami proses kondensasi dari gas disebut dengan kondensat. Sedangkan, sebuah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap menjadi cairan disebut kondenser. Kondenser umumnya adalah sebuah pendingin atau penukar panas yang digunakan untuk berbagai tujuan, memiliki rancangan yang bervariasi, dan banyak ukurannya dari yang dapat digenggam sampai yang sangat besar.

Kondensasi adalah perubahan uap air atau benda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Dalam mempelajarinya, kamu perlu mengenali bagaimana proses terjadinya kondensasi, penyebab, hingga apa yang ditimbulkan oleh proses ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/12/2020) tentang kodensasi adalah.

Kondensasi adalah

Ilustrasi Embun
Ilustrasi embun. (Sumber: Pixabay)

Kondensasi adalah suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan bentuk atau wujud benda menjadi wujud yang lebih padat. Kondensasi adalah proses eksothermik (melepas panas) dan juga merupakan lawan dari evaporasi, karena kondensasi adalah uap menjadi cairan.

Kondensasi adalah proses berubahnya gas atau uap menjadi cairan. Contohnya seperti proses terbentuknya awan, atau rumput dan jendela kaca yang berembun di pagi hari. Air yang terlihat di luar gelas air yang dingin pada hari yang panas juga merupakan contoh kondensasi.

Perubahan cairan yang sudah terkondensasi disebut kondensat. Sedangkan kondenser adalah alat yang digunakan untuk mengkondensasi uap untuk dijadikan sebagai cairan. Kondenser secara umum merupakan alat pendingin maupun penukar panas yang biasanya dipakai untuk melakukan berbagai macam tujuan dan mempunyai variasi yang beragam.

Proses Kondensasi

Proses terjadinya kondensasi adalah saat uap air yang ada di udara bebas didinginkan sehingga berubah wujud menjadi cairan. Tetapi juga bisa terjadi saat tekanan pada uap ditinkatkan sehingga mengalami proses pendinginan atau pengompresan menjadi cair.

Kondensasi bisa ditemukan ketika proses pembentukan awan terjadi karena adanya proses kondensasi uap air yang ada di seluruh permukaan bumi. Pada saat uap air di permukaan bumi naik ke permukaan atmosfer kemudian melalui proses kondensasi, terbentuklah air atau larutan akibat adanya pendinginan saat dipermukaan atmosfer.

Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.

Jenis-Jenis Kondensasi

Kondensasi
Kondensasi (Sumber: Freepik)

Kondensasi adalah proses fisika yang bisa dibedakan menjadi dua jenis yaitu kondensasi eksterior dan kondensasi interior. Berikut penjelasannya:

Kondensasi Eksterior

Kondensasi eksterior adalah kondensasi yang terjadi apabila udara lembab menyentuh permukaan yang dingin seperti kaca. Kondisi ini akan terjadi jika suhu permukaan kaca di bawah titik embun udara.

Titik embun udara adalah temperatur yang mana uap air pada udara mengembun dan menjadi air dengan kecepatan sama dengan kecepatan air itu lalu menguap dengan tekanan udara yang konstan. Kondensasi eksterior biasanya terjadi pada malam hari yang dingin dan diikuti dengan siang hari yang hangat.

Kondensasi Interior

Kondensasi interior adalah jenis kondensasi yang terjadi pada sebuah ruangan tertutup yaitu jika kelembapan udara yang ada pada ruangan tertutup tersebut mengalami kelebihan. Kelembapan udara yang berlebih ini kadang menyebabkan pengembunan di kaca jendela. Semakin banyak udara yang hangat maka semakin banyak uap air yang dimiliki.

Penyebab Kondensasi

Beberapa faktor penyebab kondensasi adalah sebagai berikut:

- Ketika suhu berubah secara ekstrem dari panas menjadi dingin, maka akan menyebabkan pengembunan rentan terjadi.

- Ruangan dengan desain tertutup, dan jarang terkena paparan sinar matahari akan lebih rentan menjadi tempat terjadinya kondensasi. Hal ini terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan di luar ruangan yang mencolok.

- Pada daerah yang mengalami penebangan hutan dengan intensitas tinggi, akan lebih rentan mengalami kondensasi, sebab lingkungan pepohonan yang seharusnya menyerap banyak uap air tidak tersedia dengan cukup.

- Penggunaan aspal di seluruh permukaan tanah menjadi salah satu faktor terjadinya kondensasi. Sebab cadangan air tanah tidak seimbang dengan penyerapannya, dimana hujan tidak lagi bisa terserap dengan baik oleh tanah.

- Pemilihan bahan yang digunakan sebagai pembuat jendela dan pintu kurang baik sehingga menjadi tempat terjadinya kondensasi.

Contoh Kondensasi

Proses kondensasi bisa dilihat dari berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Berikut berberapa contoh kondensasi:

- Proses kondensasi adalah embun di pagi hari ketika kamu melihat dedaunan maupun rumput yang basah padahal malam harinya tidak terjadi hujan.

- Adanya titik-titik air atau embun yang muncul di dinding gelas jika gelas diisi air dingin.

- Adanya kondensasi di dalam tenda yang terjadi karena adanya air berbentuk uap sebagai hasil air proses pernapasan. Semakin sesak kondisi tenda, semakin parah pula kemungkinan kondensasi yang akan terjadi karena uap hasil pernapasan tertahan di dalam tenda.

- Terbentuknya titik-titik air melalui pengembunan dari uap air di awan. Titik-titik air ini kemudian akan turun dalam bentuk hujan yang membasahi bumi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya