Pengantin Wanita Positif Covid-19, Pasangan Ini Langsungkan Pernikahan dengan APD

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona Covid-19 tentunya membuat masyarakat harus membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru untuk melindungi diri agar tidak tertular virus Corona tersebut. Pemerintah terus berupaya untuk menghimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Tak hanya di Indonesia, aktivitas masyarakat di negara lain juga terhambat karena adanya pandemi Corona Covid-19. Pernikahan merupakan salah satu kegiatan yang dilarang di tengah pandemi Corona Covid-19 saat ini karena tentunya akan mengundang kerumunan tamu undangan.

Namun, setelah ditetapkan New Normal atau adaptasi kebiasaan baru, pemerintah mulai memperbolehkan masyarakat untuk melangsungkan pernikahan di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Belum lama ini, viral di media sosial pasangan di India yang tetap melangsungkan pernikahan walaupun sesaat akan melangsungkan pernikahan, mempelai wanita dinyatakan positif Corona. Pernikahan tersebut diadakan di pusat perawatan Covid-19 di mana pasangan tersebut mengenakan APD.

Kisah mempelai wanita yang memilih melanjutkan pernikahan sesaat setelah dinyatakan positif Covid-19 ini dilansir Liputan6.com dari World of Buzz pada Rabu, (9/12/2020).

Belum lama ini viral di media sosial, pasangan pengantin di India tetap melangsungkan pernikahan sesaat setelah mempelai wanita dinyatakan positif Covid-19. Pasangan tersebut berasal dari India Utara, dan memutuskan untuk melanjutkan pernikahan mereka di distrik Baran negara bagian Rajasthan pada hari Minggu (6/12/2020) setelah pengantin wanita dinyatakan positif Covid-19 tepat pada hari pernikahan.

Sebelum melangsungkan acara, tepat di menit terakhir petugas kesehatan menerima informasi bahwa mempelai wanita dinyatakan positif Covid-19. Petugas kesehatan pun bergegas untuk menghentikan acara tersebut, namun pihak keluarga menuturkan bahwa acara tersebut harus dilanjutkan.

Sesuai dengan adat istiadat, ritual selanjutnya harus dilaksanakan dan tidak boleh untuk ditunda. Pihak keluarga pun melapor kepada pihak pusat Covid-19 agar diberikan izin untuk melanjutkan acara tersebut.

“Keluarga berada dalam dilema, tetapi bersikeras bahwa, menurut adat istiadat, mereka harus melanjutkan pernikahan karena beberapa ritual awal dilakukan. Menghormati sentimen mereka, pihak dari kami memberikan persetujuan untuk pernikahan di pusat dengan semua pemeriksaan yang diperlukan, ”kata pejabat kesehatan setempat Sheikh Arif, yang mengawasi pernikahan tersebut, dilansir Liputan6.com dari World of Buzz pada Rabu (9/12/2020).

Lantaran pihak keluarga menginginkan pernikahan tersebut tetap dilanjutkan karena mematuhi adat istiadat, pernikahan tersebut dilangsungkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan kedua mempelai harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Melalui video yang viral di media sosial, menunjukkan kedua mempelai pendeta dan tiga kerabat dekat mengenakan alat pelindung diri (APD) saat pasangan itu mengucapkan sumpah selama upacara tradisional Hindu. Pernikahan itu diadakan di pusat perawatan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Dalam acara tersebut juga turut hadir tiga pejabat daerah untuk memastikan semuanya dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) termasuk menjaga jarak antara satu orang dengan yang lainnya.

Otoritas kesehatan menyediakan APD di pusat perawatan Covid-19 untuk kedua mempelai tersebut dan juga keluarga mereka. Menggunakan alat pelindung diri dan menjaga jarak merupakan dua hal yang harus benar-benar diperhatikan.

“Kami benar-benar tegang tetapi berhasil melangsungkan pernikahan di saat Covid. Pengantin wanita dan ibunya, yang juga dinyatakan positif, sekarang dikarantina di pusat tersebut. Kami akan melakukan tes lanjutan dan baru setelah dia (pengantin wanita) mendapat laporan Covid-19 negatif, kami akan membebaskannya dan dia bisa pergi ke tempat suaminya, ”kata Arif.