Perbandingan Kandungan Kafein Kopi, Teh, dan Cokelat, Pilih Sesuai Kebutuhan

Ketahui kandungan kafein minuman-minuman populer ini.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 14 Des 2020, 13:35 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 13:35 WIB
Ilustrasi teh hijau dan kopi
Ilustrasi teh hijau dan kopi (Dok.Unspkash/ Katrin Hauf)

Liputan6.com, Jakarta Kopi, teh, dan cokelat merupakan minuman populer di dunia. Ketiga minuman ini punya penggemarnya masing-masing. Baik kopi, teh, dan cokelat, ketiganya punya banyak manfaat bagi tubuh.

Salah satu hal yang diperhatikan dari ketiga minuman ini adalah kafeinnya. Kopi, teh, dan cokelat sama-sama memiliki jumlah kafein. Ketiga minuman ini punya jumlah kafein yang berbeda.

Tingkat kafein antara kopi, teh, dan cokelat juga berbeda tergantung pengolahan dan cara penyajiannya. Kafein dalam bubuk kakao, teh, dan kopi bisa membantu mengawali hari yang lebih bersemangat dan merasa lebih produktif sepanjang hari.

Menurut MayoClinic, 400 mg kafein sehari dianggap aman bagi kebanyakan orang dewasa. Namun, kepekaan orang terhadap kafein bervariasi. Jadi, penting mengetahui perkiraan jumlah kafein setiap minuman, terutama kopi, teh, dan cokelat.

Berikut perbandingan kandungan kafein dalam kopi, teh, dan cokelat, yang berhasil Liputan6.com rangkum, Senin(14/12/2020).

Kafein dalam kopi

minum kopi
ilustrasi secangkir kopi/Photo by Brigitte Tohm on Unsplash

Dilansir Liputan6.com dari Live Strong, jumlah kafein dalam secangkir kopi dapat bervariasi tergantung pada bagaimana biji kopi dipanggang, digiling dan diseduh. Namun secara keseluruhan, kopi mengandung kafein paling banyak jika dibandingkan dengan teh atau kakao.

Jika Anda ingin mengurangi asupan kafein, minum kopi tanpa kafein atau menggantinya dengan teh atau cokelat dapat sangat membantu.

Perkiraan jumlah kafein dalam kopi

secangkir kopi
ilustrasi secangkir kopi/Photo by Public Domain Pictures/Pexels

Dilansir Liputan6.com dari Healthline, berikut perkiraan jumlah kafein dalam beberapa jenis kopi:

Kopi tanpa kafein (decaf): 1 cangkir mengandung sekitar 2 mg kafein.

Kopi hitam (reguler): 1 cangkir mengandung rata-rata 95 mg kafein.

Espresso: 1 shot (30 ml) mengandung sekitar 63 mg kafein.

Kopi instan: 1 cangkir kopi instan mengandung 63 mg kafein.

Latte atau moka: 1 cangkir mengandung 63-126 mg kafein.

Kafein dalam teh

Teh hijau
Ilustrasi teh (unsplash.com/Rawpixel).

Menurut Live Strong, seperti kopi, teh mengandung tingkat kafein yang berbeda. Perbedaan ini tergantung pada lamanya waktu menyeduh, merek, bagian air teh, dan ukuran porsi. Misalnya, teh hijau mengandung lebih sedikit kafein daripada teh hitam.

Beda dengan teh yang terbuat dari daun Camelia Sinesis, teh herbal seperti teh jahe, kembang sepatu, chamomole, dan tumbuhan lainnya tidak mengandung jumlah kafein.

Perkiraan jumlah kafein dalam teh

teh herbal
ilustrasi teh herbal/Photo by Drew Jemmett on Unsplash

Dilansir Liputan6.com dari Healthline, berikut perkiraan jumlah kafein dalam beberapa jenis teh:

Teh hitam: 1 cangkir mengandung 25-48 mg kafein

Teh hijau: 1 cangkir mengandung 25-29 mg kafein

Teh oolong: 1 cangkir mengandung rata-rata 36 mg kafein

Teh putih: 1 cangkir mengandung rata-rata 37 mg kafein

Teh pu-erh: 1 cangkir pu-erh hitam mengandung 60-70 mg kafein, sedangkan 1 cangkir pu-erh hijau mengandung 30-40 mg kafein.

Teh chai: 1 cangkir mengandung antara 31-45 mg kafein.

Kombucha: kombucha biasanya mengandung hingga setengah dari kandungan kafein yang ditemukan dalam teh yang dibuat dengannya, atau tidak sama sekali jika dibuat dengan teh herbal.

Kafein dalam cokelat

Cokelat panas (iStockphoto)
Cokelat panas (iStockphoto)

Menurut Live Strong, seperti kopi dan teh, cokelat panas juga mengandung kafein. Apa pun yang terbuat dari cokelat pasti mengandung kafein. Ini karena coklat terbuat dari biji kakao yang mengandung kafein. Namun, kandungan kafein dalam cokelat jauh lebih rendah daripada kopi dan teh.

Jumlah pasti kafein yang ditemukan dalam cokelat panas bergantung pada bagaimana ia dibuat. Minuman dari cokelat hitam biasanya paling banyak berkafein. Itu karena cokelat hitam mengandung lebih banyak padatan kakao daripada cokelat susu.

Jika Anda ingin menurunkan jumlah kafein dalam cokelat, coba tambahkan lebih banyak susu sambil mengurangi jumlah bubuk kakao dalam cangkir, atau campur bubuk kakao dengan lebih banyak air panas. Cokelat bisa jadi minuman alternatif dari kopi atau teh bagi Anda yang menghindari kafein.

Perkiraan jumlah kafein dalam cokelat

Cokelat Panas
Ilustrasi Cokelat Panas Credit: unsplash.com/Giancarlo

Dilansir Liputan6.com dari Healthline, berikut perkiraan jumlah kafein dalam beberapa jenis cokelat:

Susu coklat siap minum: 1 cangkir mengandung 0-2 mg kafein.

Minuman cokelat hitam: 1 cangkir bisa mengandung 8-25 mg kafein.

Minuman berbahan dasar cokelat Meksiko: 1 cangkir mengandung sekitar 1 mg kafein.

Manfaat kafein

cokelat panas
ilustrasi cokelat panas/Photo by Erol Ahmed on Unsplash

Dalam resep dan obat bebas, kafein digunakan untuk mengobati kelelahan dan kantuk, dan untuk meningkatkan efek dari beberapa pereda nyeri. Makanan yang mengandung kafein dapat membantu memulihkan kewaspadaan. Berikut beberapa manfaat kafein:

Tingkatkan level energi

Kopi dapat membantu tubuh merasa tidak terlalu lelah dan meningkatkan tingkat energi. Setelah mengonsumsi kafein, zat ini diserap ke aliran darah. Dari sana, ia bergerak ke otak. Di otak, kafein memblokir neurotransmitter adenosin penghambat. Ketika ini terjadi, jumlah neurotransmitter lain seperti norepinefrin dan dopamin meningkat, yang menyebabkan peningkatan energi.

Tingkatkan fungsi otak

Banyak penelitian terkontrol pada manusia menunjukkan bahwa kopi meningkatkan berbagai aspek fungsi otak - termasuk memori, suasana hati, kewaspadaan, tingkat energi, waktu reaksi, dan fungsi mental secara umum.

Bantu bakar lemak

Kafein ditemukan di hampir setiap suplemen pembakar lemak komersial. ni adalah salah satu dari sedikit zat alami yang terbukti membantu pembakaran lemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan laju metabolisme. Ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.

Turunkan risiko diabetes tipe 2

Untuk beberapa alasan, peminum kopi memiliki risiko diabetes tipe 2 yang berkurang secara signifikan. Menurut tinjauan besar dari 18 penelitian di total 457.922 orang, setiap cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan penurunan 7% risiko diabetes tipe 2.

 

Dampak negatif kafein

kopi
ilustrasi kafein/Photo by Nathan Dumlao on Unsplash

Beberapa efek samping yang terkait dengan asupan berlebih kopi termasuk kecemasan, kegelisahan, tremor, detak jantung tidak teratur, dan kesulitan tidur. Terlalu banyak kafein juga dapat meningkatkan sakit kepala, migrain, dan tekanan darah tinggi pada beberapa individu.

Selain itu, kafein dapat dengan mudah melewati plasenta, yang dapat meningkatkan risiko keguguran atau berat badan lahir rendah. Wanita hamil harus membatasi asupan kafein.

Kafein juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Orang yang memakai pelemas otot Zanaflex atau antidepresan Luvox harus menghindari kafein karena obat ini dapat meningkatkan efeknya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya