Liputan6.com, Jakarta Pengertian kata baku dan tidak baku penting diketahui. Kata baku dan tidak baku merupakan salah satu dasar menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memahami pengertian kata baku dan tidak baku adalah kemampuan yang harus dimiliki semua orang.
Baca Juga
Advertisement
Pengertian kata baku dan tidak baku kerap kali disepelekan. Akibatnya tak sedikir orang yang menulis tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Pengertian kata baku dan tidak baku menjadi bagian penting dalam menulis dalam bahasa Indonesia.
Pengertian kata baku dan tidak baku menjadi bagian yang sangat dasar dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pengertian kata baku dan tidak baku termasuk pengetahuan penting untuk menulis secara formal dengan baik dan benar.
Berikut pengertian kata baku dan tidak baku, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(15/12/2020).
Pengertian kata baku
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan secara resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan penguncapannya.
Kata baku merupakan kata yang bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara daring maupun bentuk kamus fisik.
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui sebagian warga pemakainya sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan penggunaannya.
Advertisement
Pengertian kata tidak baku
Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata tidak baku biasa disebut kata yang menyimpang. Kata tidak baku biasanya disebabkan oleh adanya pengaruh atau faktor lingkungan di mana ia digunakan.
Terkadang masing-masing daerah menggunakan dialek yang berbeda meski bahasa yang digunakan sama, yakni Bahasa Indonesia. Ini yang membuat kata tidak baku sering digunakan. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya dinilai dari salah penulisan saja. Sebuah kata dianggap tidak baku juga bisa karena adanya salah pengucapan.
Kata tidak baku lebih sring digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Ini karena kata tidak baku dianggap lebih santai dan tidak kaku seperti bahasa baku yang cenderung kaku.
Sejarah kata baku di Indonesia
Pembakuan bahasa Indonesia sudah cukup lama berlaku, yaitu sejak tahun 1972 dilaksanakan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1972 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 12 Oktober 1972 No. 0156/P/1972.
Untuk mewujudkan pembakuan bahasa Indonesia diterbitkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah oleh Depdikbud pada tahun 1975.
Kemudian pada tahun 1998 diterbitkan lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Keempat buku tersebut dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman penggunaan bahasa Indonesia baku.
Â
Advertisement
Ciri-ciri kata baku
Kata baku memiliki ciri-cirinya sendiri. Ciri-ciri inilah yang membedakan antara pengertian kata baku dan tidak baku. Ciri-ciri kata baku adalah:
- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,
- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,
- Pada pemakaian imbuan kata baku ini bersifat eksplisit,
- Baku adalah bahasa percakapan,
- Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,
- Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,
- Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
Ciri-ciri kata tidak baku
Sama seperti kata baku, kata tidak baku juga memiliki ciri-cirinya sendiri. Ciri-ciri ini bisa membantu mengenali mana kata yang baku dan mana yang tidak. Berikut ciri-ciri kata tidak baku:
- Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari
- Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah
- Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman
- Bentuknya mudah berubah-ubah
- Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku.
Advertisement
Contoh kata baku dan tidak baku
Kata baku - tidak baku
1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)
2. Akhirat - Akherat
3. Aksesori - Asesoris
4. Aktif - Aktip
5. Akuarium - Aquarium
6. Aluminium - Almunium
7. Ambulans - Ambulan
8. Analisis - Analisa
9. Antena - Antene
10. Antre - Antri
11. Anugerah - Anugrah
12. Azan - Adzan
13. Afdal - Afdol
14. Balsam - Balsem
15. Batalion - Batalyon
16. Baterai - Batere
17. Baka - Baqa
18. Batalion - Batalyon
19. Batil - athil
20. Bazar - Bazaar
21. Blanko - Blangko
22. Boks - Bok
33. Bosan - Bosen
34. Bus - Bis
35. Cabai - Cabe
36. Capai - Capek
37. Cedera - Cidera
38. Cendekiawan - Cendikiawan
39. Cengkih - Cengkeh
40. Cinderamata - Cenderamata
41. Cokelat - Coklat
42. Daftar - Daptar
43. Derajat - Derajad
44. Desain - Desaign
45. Detail - Detil
46. Diagnosis - Diagnosa
47. Durian - Duren
48. Efektif - Efektip
49. Efektivitas - Efektifitas
50. Ekosistem - Ekosistim
51. Ekspor - Eksport
52. Ekstra - Extra
53. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikule
54. Ekstrem - Ekstrim
55. Favorit - Pavorit
56. Februari - Pebruari
57. Foto = Photo
58. Gua = Goa
59. Gubuk = Gubug
60. Hektare = Hektar
61. Hierarki = Hirarki
62. Higienis = Higenis
63. Hipotesis = Hipotesa
64. Ijazah = Ijasah
65. Ikhlas = Ihlas
Contoh kata baku dan tidak baku
66. Imbau = Himbau
67. Indra = Indera
68. Insaf = Insyaf
69. Isap = Hisap
70. Istri = Isteri
71. Izin = Ijin
72. Intelijen = Intelejen
73. Interogasi = Interograsi
74. Jenderal = Jendral
75. Karier = Karir
76. Kategori = Katagori
77. Komplet = Komplit
78. Konkret = Konkrit
79. Kreativitas = Kreatifitas
80. Kuitansi = Kwitansi
81. Kiai = Kyai
82. Kuesioner = Kuisioner
83. Legalisasi = Legalisir
84. Lemari = Almari
85. Lembap = Lembab
86. Lubang = Lobang
87. Makhluk = Mahluk
88. Manajemen = Managemen
89. Manajer = Manager
90. Mandek = Mandeg
91. Masyhur = Mashur
92. Matang = Mateng
93. Memerhatikan = Memperhatikan
94. Memerintah = Memperintah
95. Memesona = Mempesona
96. Memopulerkan = Mempopulerkan
97. Mengapa = Kenapa
98. Mengubah = Merubah
99. Menteri = Mentri
100. Menyontek = Mencontek
101. Menyukseskan = Mensukseskan
102. Merek = Merk
103. Meterai = Materai
104. Metode = Metoda
105. Miliar = Milyar
106. Museum = Musium
107. Nahas = Naas
108. Nakhoda = Nahkoda
109. Napas = Nafas
110. Nasihat = Nasehat
111. Negeri = Negri
112. Objek = Obyek
113. Objektif = Obyektif
114. Omzet = Omset
115. Orang Tua = Orangtua
116. Paham = Faham
117. Pembaruan = Pembaharuan
118. Penasihat = Penasehat
119. Perajin = Pengrajin
120. Permukiman = Pemukiman
121. Persentase = Presentase
122. Perusak = Pengrusak
123. Praktik = Praktek
124. Prancis = Perancis
125. Prangko = Perangko
126. Ramai = Rame
127. Rapi = Rapih
Advertisement