Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku, Lengkap dengan Contohnya

Penggunaan kata baku dan tidak baku kerap kali disepelekan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 29 Jul 2021, 19:04 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 09:15 WIB
Mengurangi dan Meringankan Stres
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/LisaFotius

Liputan6.com, Jakarta Pengertian kata baku dan tidak baku penting diketahui. Kata baku dan tidak baku merupakan salah satu dasar menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memahami pengertian kata baku dan tidak baku adalah kemampuan yang harus dimiliki semua orang.

Pengertian kata baku dan tidak baku kerap kali disepelekan. Akibatnya tak sedikir orang yang menulis tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Pengertian kata baku dan tidak baku menjadi bagian penting dalam menulis dalam bahasa Indonesia.

Pengertian kata baku dan tidak baku menjadi bagian yang sangat dasar dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pengertian kata baku dan tidak baku termasuk pengetahuan penting untuk menulis secara formal dengan baik dan benar.

Berikut pengertian kata baku dan tidak baku, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(15/12/2020).

Pengertian kata baku

karier menulis 2
Ilustrasi./Copyright unsplash.com

Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesianya. Kata ini bersifat baku dan digunakan secara resmi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kata baku sudah berbentuk mutlak baik penulisan dan penguncapannya.

Kata baku merupakan kata yang bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku bisa dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) baik secara daring maupun bentuk kamus fisik.

Bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui sebagian warga pemakainya sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan penggunaannya.

Pengertian kata tidak baku

Ilustrasi Menulis
Ilustrasi menulis (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata tidak baku biasa disebut kata yang menyimpang. Kata tidak baku biasanya disebabkan oleh adanya pengaruh atau faktor lingkungan di mana ia digunakan.

Terkadang masing-masing daerah menggunakan dialek yang berbeda meski bahasa yang digunakan sama, yakni Bahasa Indonesia. Ini yang membuat kata tidak baku sering digunakan. Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya dinilai dari salah penulisan saja. Sebuah kata dianggap tidak baku juga bisa karena adanya salah pengucapan.

Kata tidak baku lebih sring digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Ini karena kata tidak baku dianggap lebih santai dan tidak kaku seperti bahasa baku yang cenderung kaku.

Sejarah kata baku di Indonesia

Terdiri dari 4 Baris
Ilustrasi Menulis Credit: unsplash.com/Aaron

Pembakuan bahasa Indonesia sudah cukup lama berlaku, yaitu sejak tahun 1972 dilaksanakan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1972 dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 12 Oktober 1972 No. 0156/P/1972.

Untuk mewujudkan pembakuan bahasa Indonesia diterbitkan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah oleh Depdikbud pada tahun 1975.

Kemudian pada tahun 1998 diterbitkan lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Keempat buku tersebut dapat dijadikan sebagai acuan atau pedoman penggunaan bahasa Indonesia baku.

 

Ciri-ciri kata baku

Unsur Puisi
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Ylanite

Kata baku memiliki ciri-cirinya sendiri. Ciri-ciri inilah yang membedakan antara pengertian kata baku dan tidak baku. Ciri-ciri kata baku adalah:

- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,

- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,

- Pada pemakaian imbuan kata baku ini bersifat eksplisit,

- Baku adalah bahasa percakapan,

- Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,

- Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,

- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,

- Kata baku tidak mengandung hiperkorek.

Ciri-ciri kata tidak baku

Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Sama seperti kata baku, kata tidak baku juga memiliki ciri-cirinya sendiri. Ciri-ciri ini bisa membantu mengenali mana kata yang baku dan mana yang tidak. Berikut ciri-ciri kata tidak baku:

- Biasanya digunakan dalam bahasa sehari-hari

- Sudah dipengaruhi oleh bahasa asing atau bahasa daerah

- Sudah dipengaruhi oleh perkembangan zaman

- Bentuknya mudah berubah-ubah

- Memiliki arti yang sama meskipun terkesan berbeda dengan bahasa baku.

Contoh kata baku dan tidak baku

Mengasah Kemampuan Otak dan Daya Ingat
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Fauxels

Kata baku - tidak baku

1. Abjad (kata baku) - Abjat (kata tidak baku)

2. Akhirat - Akherat

3. Aksesori - Asesoris

4. Aktif - Aktip

5. Akuarium - Aquarium

6. Aluminium - Almunium

7. Ambulans - Ambulan

8. Analisis - Analisa

9. Antena - Antene

10. Antre - Antri

11. Anugerah - Anugrah

12. Azan - Adzan

13. Afdal - Afdol

14. Balsam - Balsem

15. Batalion - Batalyon

16. Baterai - Batere

17. Baka - Baqa

18. Batalion - Batalyon

19. Batil - athil

20. Bazar - Bazaar

21. Blanko - Blangko

22. Boks - Bok

33. Bosan - Bosen

34. Bus - Bis

35. Cabai - Cabe

36. Capai - Capek

37. Cedera - Cidera

38. Cendekiawan - Cendikiawan

39. Cengkih - Cengkeh

40. Cinderamata - Cenderamata

41. Cokelat - Coklat

42. Daftar - Daptar

43. Derajat - Derajad

44. Desain - Desaign

45. Detail - Detil

46. Diagnosis - Diagnosa

47. Durian - Duren

48. Efektif - Efektip

49. Efektivitas - Efektifitas

50. Ekosistem - Ekosistim

51. Ekspor - Eksport

52. Ekstra - Extra

53. Ekstrakurikuler - Ekstrakulikule

54. Ekstrem - Ekstrim

55. Favorit - Pavorit

56. Februari - Pebruari

57. Foto = Photo

58. Gua = Goa

59. Gubuk = Gubug

60. Hektare = Hektar

61. Hierarki = Hirarki

62. Higienis = Higenis

63. Hipotesis = Hipotesa

64. Ijazah = Ijasah

65. Ikhlas = Ihlas

Contoh kata baku dan tidak baku

karier menulis 1
Ilustrasi./Copyright unsplash.com

66. Imbau = Himbau

67. Indra = Indera

68. Insaf = Insyaf

69. Isap = Hisap

70. Istri = Isteri

71. Izin = Ijin

72. Intelijen = Intelejen

73. Interogasi = Interograsi

74. Jenderal = Jendral

75. Karier = Karir

76. Kategori = Katagori

77. Komplet = Komplit

78. Konkret = Konkrit

79. Kreativitas = Kreatifitas

80. Kuitansi = Kwitansi

81. Kiai = Kyai

82. Kuesioner = Kuisioner

83. Legalisasi = Legalisir

84. Lemari = Almari

85. Lembap = Lembab

86. Lubang = Lobang

87. Makhluk = Mahluk

88. Manajemen = Managemen

89. Manajer = Manager

90. Mandek = Mandeg

91. Masyhur = Mashur

92. Matang = Mateng

93. Memerhatikan = Memperhatikan

94. Memerintah = Memperintah

95. Memesona = Mempesona

96. Memopulerkan = Mempopulerkan

97. Mengapa = Kenapa

98. Mengubah = Merubah

99. Menteri = Mentri

100. Menyontek = Mencontek

101. Menyukseskan = Mensukseskan

102. Merek = Merk

103. Meterai = Materai

104. Metode = Metoda

105. Miliar = Milyar

106. Museum = Musium

107. Nahas = Naas

108. Nakhoda = Nahkoda

109. Napas = Nafas

110. Nasihat = Nasehat

111. Negeri = Negri

112. Objek = Obyek

113. Objektif = Obyektif

114. Omzet = Omset

115. Orang Tua = Orangtua

116. Paham = Faham

117. Pembaruan = Pembaharuan

118. Penasihat = Penasehat

119. Perajin = Pengrajin

120. Permukiman = Pemukiman

121. Persentase = Presentase

122. Perusak = Pengrusak

123. Praktik = Praktek

124. Prancis = Perancis

125. Prangko = Perangko

126. Ramai = Rame

127. Rapi = Rapih

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya