Memahami Arti Syahadat, Penerapan, Keutamaan, dan Konsekuensi Pengucapannya

Penjelasan singkat mengenai arti syahadat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Des 2020, 11:10 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 11:10 WIB
Doa Malam Nuzulul Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an | Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Kalimat syahadat adalah bagian dari rukun Islam yang pertama selain salat, zakat, puasa, dan haji. Tidak sekadar kalimat biasa karena arti syahadat adalah bentuk ketauhidan dan keimanan yang sesungguhnya.

Arti syahadat dari kalimat "Asyhaduan Laa Ilaaha ill Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah" ada dua. Bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Kalimat tauhid ini memiliki banyak sekali keutamaan jika dimaknai dari arti syahadat sesungguhnya. Keutamaan ikrar ini bisa didapat jika penerapan dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan kesungguhan.

Berikut Liputan6.com ulas arti syahadat, penerapan, keutamaan, dan konsekuensi pengucapannya dari berbagai sumber

Kalimat Syahadat

Amalan ramadhan
Ilustrasi Al-Qur’an | Credit: freepik.com

"Asyhaduan Laa Ilaaha ill Allah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullah"

Kalimat syahadat tersebut terdiri dari dua kalimat yang memiliki pemaknaan berbeda. Jika dikulik dari asal kata dan bahasanya akan merujuk pada bentuk kesaksian.

Berasal dari bahasa Arab, yakni syahida yang artinya telah bersaksi. Secara harfiah, arti syahadat adalah memberi kesaksian dan memberi pengakuan.

Syahadat terdiri dari dua kalimat persaksian yang disebut dengan Syahadatain, yaitu:

1. Ayshadu An-la ilaha illallah yang artinya saya bersaksi tiada tuhan selain Allah,

2. Wa Ayshadu Anna Muhammada Rasulullah yang artinya dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

(Hamid Ahmad At-Thahir, 2010).

Arti Syahadat

Secara sederhananya, arti syahadat adalah kesaksian dan pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT. Dalam arti syahadat ini, ada pemaknaan yang perlu diketahui umat Islam.

Syahadat adalah kalimat tauhid yang menjadi pondasi pertama seseorang menjadi Muslim. Ikrar syahadat membuat seorang muslim bersedia menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak sekadar pengucapan, bersyahadat membuat seseorang harus melakukan kesaksian dan pengakuan tersebut dengan perbuatan yang nyata. Berdasarkan arti syahadat maka, beribadah kepada Allah SWT, menjauhi larangannya, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW perlu dilakukan.

Penerapan Arti Syahadat

Ilustrasi Al-Qur'an | Freepik
Ilustrasi Al-Qur'an | Freepik

Beriman dan bertaqwa kepada Allah, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya, menyembah hanya kepada Allah tanpa menyekutukannya sedikitpun dengan sesuatu apapun merupakan bentuk dan implementasi terhadap kalimat tauhid.

Selalu mengikuti sunnah Nabi, ittiba’, tidak taklid atau ikut-ikutan dalam mengerjakan suatu amalan ibadah, terlebih lagi menjauhi segala perbuatan bid’ah apapun bentuknya sebagai bentuk utama dari penerapan sekaligus konsekuensi terhadap kalimat syahadat.

Makna kata Muhammad Rasulullah menuntut kesediaan menjadikan Rasullullah sebagai teladan, sehingga bernilai disisi Allah. Kalimat ini menjadikan seorang muslim memiliki rasa cinta, ridho dengan segala yang dicontohkan dari segi amal, perkataan dan semua tingkah laku beliau. (Ummu Yasmin, 2004:48).

Pengucapan Kalimat Syahadat

Pernyataan kalimat Syahadat dengan lisan paling tidak diucapkan satu kali seumur hidup sebagai pernyataan awal bagi pemeluk agama Islam. Rukun imam yang paling fundamental yang diajarkan oleh Allah adalah keesaan Allah (Tauhid).

Hal ini diekspresikan dalam kalimat syahadat pertama yang berbunyi laa ilaha illallah, yang berarti “tidak ada tuhan selain Allah.” Ekspesi iman ini membedakan orang Muslim sejati denga orang kafir (yang tidak beriman).

Hal ini penting sekali karena ekspresi itu membebaskan konsep tauhid (keesaan Allah) dari semua ketidaksucian dan menjadikannya suci, sederhana, dan terlepas dari setiap bahaya syirik. (Begum ‘Aisyah Bawany, 1994:17).

Keutamaan Membaca Kalimat Syahadat

Nuzulul
Ilustrasi Al-Qur’an | Credit: freepik.com

Jaminan Masuk Surga

Membaca kalimat syahadat dapat membawa kita menjadi penghuni surga. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

"Barang siapa yang akhir perkataannya sebelum menginggal dunia adalah laa ilaaha illallah, maka dia akan masuk surga." (HR. Abu daud)

Delapan Kunci Pintu Surga

Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa mengucapkan: "Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya dan bersaksi pula bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya", maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki." (HR. Muslim)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang senantiasa membaca dan mengucapkan kalimat syahadat maka dapat menjadi penghuni surga dengan cara masuk melalui salah satu dari delapan pintu surga yang kita sukai.

Menumbuhkan Sifat Tawakal

Tawakal merupakan kepercayaan hati terhadap Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Seseorang yang tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT.

Maka jiwanya akan selalu tenang dan tidak bingung jika menemukan berbagai macam masalah yang di hadapi, karena kita sudah menyerahkan semuanya kepada Allah SWT.

Seseorang yang berdzikir setiap hari mengucap kalimat syahadat maka akan tumbuh sifat tawakal di dalam dirinya.

Kebaikan Paling Utama

Pada suatu kisah, Abu dzar pernah bertanya pada Rasulullah : "Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajari aku amalan yang dapat menjauhkanku dari neraka."

Kemudian Nabi Muhammad bersabda, "Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapat sepuluh yang semisal."

Lalu Abu dzar berkata, "Wahai Rasulullah apakah kalimat laa ilaaha illallah merupakan kebaikan? Rasulullah bersabda "Kalimat itu merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan."

Dzikir Paling Utama

Dzikir merupakan salah satu ibadah yang wajib di jalani kaum muslim dan muslimin, hal tersebut di anjurkan agar kita senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun. Ada berbagai macam bacaan dzikir yang dapat kita baca, namun kalimat syahdat menjadi bacaan dzikir yang paling utama di mata Allah SWT.

Konsekuensi Penting Arti Syahadat

1. Membenarkan segala apa yang Nabi Muhammad kabarkan, tanpa ada keraguan sama sekali.

2. Menjalankan setiap yang di perintahkan oleh Allah dan Nabi Muhammad, tanpa menolaknya sama sekali.

3. Meninggalkan setiap perkara yang dilarang oleh Allah dan Nabi Muhammad, tanpa menentangnya sama sekali.

4. Tidak mendahulukan perkataan manusia dibanding dengan perkataan Nabi Muhammad serta firman Allah.

5. Tidak membuat bid'ah dalam agama yang tidak diajarkan baik kaitannya dengan akidah (keyakinan), perkataan, dan perbuatan oleh Nabi Muhammad.

6. Tidak meyakini bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam punya kemampuan rububiyah atau punya kemampuan seperti yang Allah lakukan, yaitu mencipta, memberi rezeki dan mengabulkan doa. Nabi Muhammad SAW hanyalah 'abdun wa Rasul atau hamba dan utusan Allah. Namun Beliau adalah utusan Allah yang tidak boleh dilecehkan.

7. Menghormati perkataan Nabi Muhammad. Contohnya kita tidak boleh menyebar hadits-hadits palsu dan membuat-buatnya dengan maksud-maksud tertentu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya