50 Kata Mutiara Sujiwo Tejo Penuh Makna, Bijak dan Dikagumi

Kata mutiara Sujiwo Tejo kerap menjadi ungkapan sentilan banyak orang.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 18 Jan 2021, 14:05 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2021, 14:05 WIB
[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

Liputan6.com, Jakarta Kata mutiara Sujiwo Tejo dikenal dengan maknanya yang bijak dan blak-blakan. Sujiwo Tejo merupakan seorang budayawan sekaligus seniman multitalenta Indonesia. Kata mutiara Sujiwo Tejo kerap menjadi ungkapan sentilan banyak orang.

Kata mutiara Sujiwo Tejo kebanyakan berisi sindiran, ungkapan cinta, atau sentilan kehidupan. Tak jarang, kata mutiara Sujiwo Tejo cukup nyelenah. Namun, makna dari kata mutiara Sujiwo Tejo ini tak diragukan lagi benarnya.

Kata mutiara Sujiwo Tejo begitu dikagumi masyarakat Indonesia. Berikut 50 kata mutiara Sujiwo Tejo, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(18/1/2021).

Kata mutiara Sujiwo Tejo penuh makna menyentil

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?

2. Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.

3. Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman

4. Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.

5. Jangan tanya besarnya seseorang dari anaknya sendiri. Di mata keluarganya seorang ayah pasti biasa-biasa saja. Mungkin malah kerdil.

6. Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak ketimbang bau orang yang sok bermoral padahal bajingan.

7. Kenapa aku suka senja? Karena negeri ini kebanyakan pagi, kekurangan senja, kebanyakan gairah, kurang perenungan.

 

Kata mutiara Sujiwo Tejo nyeleneh tapi bermakna

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.

2. Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?

3. Cinta itu ga pake itung-itungan. Kalo udah mulai mikir "pengorbanan" itu namanya "kalkulasi".

4. Kadang aku terpikir salah satu syarat menjadi presiden Indonesia adalah tidak punya riwayat minder dalam hidupnya.

5. Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang.

6. Kesenian yang baik biasanya merupakan biografi senimannya, biografi yang disamar-samarkan di sana sini.

7. Sekuat kayu rasamala bahkan sekuat jatipun otot dagingmu, buat apa engkau main kayu dengan sesama. Ketimbang beradu rebut unggul, mending dengan sesama kita saling bersahabat.

Kata mutiara Sujiwo Tejo bijak

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan.

2. Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berfikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar.

3. Yang aku bayar pada tukan pecel hanyalah biaya produksi, waktu dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa.

4. Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.

5. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.

6. Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.

7. Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan.

 

Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang hati

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.

2. Tuhan menciptakan pundak lelaki untuk menyangga tangis perempuan.

3. Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya.

4. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.

5. Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya dan saling mendoakan.

6. Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.

7. Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.

8. Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta.

Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang kesedihan

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.

2. Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.

3. Bukankah hanya pada saat mencemooh, putus asa, marah, dan sejenis itu kita menekankan suku kata terakhir pada kata-kata yang terdiri atas empat suku kata?

4. Luka ini bukan tentang darah, kekasih, tetapi segenap luka luarmu kini telah menjadi luka dalam yang sunyi.

5. Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.

6. Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?

7. Hidup luntang lantung bagai gelandangan di bawah pohon tapi hatinya penuh cinta.

 

Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang kehidupan

[Fimela] Sujiwo Tejo Media Visit Film Mangkujiwo
Sujiwo Tejo, Media visit Film Mangkujiwo Kamis (23/1/2020) di Gondangdia, Jakarta Pusat. (Daniel Kampua/Fimela.com)

1. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.

2. Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.

3. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

4. Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.

5. Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.

6. Benar dan salah tentu ada. Tegakkanlah segitiga. Pada alas ada dua sudut, sudut benar dan sudut salah

7. Bisikan musikal diberikan kepada orang bahkan semasih ia janin, dan setelah di liang lahat.

Kata mutiara Sujiwo Tejo tentang negara

Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo

1. Negara yang kau tetapkan, kampung yang kau tinggali, rumah yang kau huni, adalah kesenian... Udara yang kau hirup, air yang engkau berendam, api unggun kepunganmu untuk kehangatan bergaul, adalah kesenian.

2. Pancasila tuh dasarnya sila 1-3, tujuannya sila 5, cara untuk mencapainya sila 4.

3. Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.

4. Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.

5. Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan pengannggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat.

6. Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?

7. Threesome politika, yudikathief, legislathief, dan eksekuthief.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya