Liputan6.com, Jakarta Memahami arti lambang Garuda Pancasila akan membuatmu semakin paham landasan utama negara Indonesia berdiri dan bertahan. Garuda Pancasila adalah lambang negara Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Arti lambang Garuda Pancasila bisa dilihat dari asal usul pemilihan burung Garuda, warna khas emasnya, tambahan perisai, tulisan Bhinneka Tunggal Ika, dan lima simbol di dalam perisainya. Tidak sekadar burung, setiap helai bulu dan ekornya memiliki makna khusus juga.
Baca Juga
Advertisement
Dalam simbol bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi, dan kapas terdapat nilai-nilai Pancasila yang disematkan di sana. Hal ini yang menjadikan arti lambang Garuda Pancasila dari setiap simbolnya memiliki makna cukup mendalam bagi bangsa Indonesia, membuatnya layak dijadikan dasar negara.
Berikut Liputan6.com ulas arti lambang Garuda Pancasila dari berbagai sumber, Kamis (21/1/2021).
Lambang Negara Indonesia
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang dilambangkan dengan burung Garuda. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dari laman kemlu.go.id menyatakan dalam UUD 1945 menjelaskan bahwa Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika".
Dijadikan sebagai lambang negara, tidak dinyatakan begitu saja. Ada arti lambang Garuda Pancasila yang menjadikannya sebagai landasan kuat. Burung Garuda melambangkan sebuah kekuatan. Maka arti lambang Garuda Pancasila bisa disebut sebagai kekuatan terbesar Indonesia menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegaranya.
Tidak hanya burung Garuda, arti lambang Garuda Pancasila bisa dimaknai dari warna dan simbol lain yang sudah disematkan di sana. Arti lambang Garuda Pancasila dari warna emas yang dimiliki burung Garuda melambangkan arti kemuliaan. Perisai yang posisinya ada di tengah, menjadikan arti lambang Garuda Pancasila sebagai pertahanan bangsa Indonesia yang sesungguhanya.
Garuda Pancasila merupakan burung garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno. Burung Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa negara Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan yang dijadikan sebagai warna pada burung Garuda merupakan gambaran keagungan dan kejayaan Indonesia.
Selain burung Garuda, ada lima simbol lain yang dapat memperkuat kelayakannya menjadi lambang negara yang diagungkan sebagai pedoman. Simbol ini berupa bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi, dan kapas. Arti lambang Garuda Pancasila dari simbol ini cukup dalam.
Advertisement
Lambang Garuda Pancasila
Tidak hanya burung Garuda, arti lambang Garuda Pancasila bisa dimaknai dari warna dan simbol lain yang sudah disematkan di sana. Arti lambang Garuda Pancasila dari warna emas yang dimiliki burung Garuda melambangkan arti kemuliaan. Perisai yang posisinya ada di tengah, menjadikan arti lambang Garuda Pancasila sebagai pertahanan bangsa Indonesia yang sesungguhanya.
Garuda Pancasila merupakan burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno. Burung Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa negara Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan yang dijadikan sebagai warna pada burung Garuda merupakan gambaran keagungan dan kejayaan Indonesia.
Arti lambang Garuda Pancasila dari bagian paruh, cakar, sayap, juga ekor yang dimiliki burung Garuda menggambarkan kekuatan pembangunan dan tenaga yang sangat besar. Pada masing-masing sayap terdapat 17 helai bulu sebagai tanda hari kemerdekaan Indonesia. Ada 8 helai bulu sebagai tanda bulan Agustus. Di bawah perisai atau pada pangkal ekor terdapat 19 helai bulu dan 45 helai bulu di leher sebagai penanda tahun merdeka.
Dicengkeram kedua kaki burung garuda terdapat pita bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika'. Arti lambang Garuda Pancasila dari semboyan tersebut berasal dari buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Makna dari 'Bhinneka Tunggal Ika' ialah berbeda-beda tapi tetap satu jua. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam agama, suku, adat, kesenian, budaya, tetapi tetap satu bangsa dengan satu kebudayaan nasional dan dengan satu bahasa nasional.
Lima Simbol dalam Lambang Burung Garuda
Simbol Bintang
Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Lambang bintang tersebut memiliki makna sebagai sebuah cahaya, yaitu yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia.
Kemudian latar belakang hitam pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan warna alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya di muka bumi ini.
Rantai Emas
Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran yang saling mengaitkan.
Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata rantai lingkaran menggambarkan perempuan. Kemudian mata rantai yang saling mengaitkan melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Pohon Beringin
Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat berteduh.
Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat, menggambarkan persatuan Bangsa Indonesia.
Sementara, sulur-sulur pada pohon beringin melambangkan suku, keturunan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia. Meski berbeda-beda, mereka tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia di bawah lambang Pancasila.
Kepala Banteng
Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".
Banteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.
Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya Bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat. Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.
Padi dan Kapas
Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Padi dan kapas melambangkan dua hal yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup.
Padi melambangkan ketersediaan makanan, sementara kapas ketersediaan pakaian. Dengan adanya ketersediaan pangan dan pakaian, manusia akan bisa bertahan dan hidup dengan nyaman.
Jadi, setiap warga Indonesia berhak atas pangan dan sandang secara adil dan setara tanpa membeda-bedakan. Terpenuhinya pangan dan sandang, merupakan syarat suatu negara dianggap sejahtera.
Advertisement
Makna Setiap Sila dalam Pancasila
Makna Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
1. Pengakuan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Negara mengakui keberadaan agama yang berketuhanan dan membebaskan penduduk untuk memilih agamanya.
3. Negara menjamin penduduk untuk beribadah sesuai agamanya masing-masing.
4. Kehidupan sosial berlangsung dengan terjaganya kehidupan beragama.
5. Toleransi antara pemeluk agama terjaga
6. Negara hadir ketika timbul konflik antaragama.
Makna Sila Kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat manusia lain.
2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk Tuhan.
3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia lain.
4. Menerapkan perilaku yang beradab.
5. Menjaga adab dan sopan santun dalam berhubungan sosial.
Makna Sila Ketiga “Persatuan Indonesia”
1. Setiap manusia indonesia cinta tanah airnya.
2. Memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.
3. Bersikap dan bertindak dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Antirasis dan antidiskriminasi.
5. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan se-tanah air.
6. Ke manapun kaki melangkah, di manapun tubuh berada, jiwanya tetap merah-putih.
Makna Sila Keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”
1. Bersikap pro-dialog, pro-musyawarah, pro-demokrasi.
2. Antikekerasan dalam menyelesaikan masalah atau konflik.
3. Mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat.
4. Selalu mengambil kebijaksanaan di atas persengketaan atau perbedaan pendapat.
5. Musyawarah dilandasi dengan kejujuran bersama.
Makna Sila Kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
1. Pemerataan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kebijakan berorientasi pada pengurangan kesenjangan masyarakat.
3. Redistribusi kekayaan secara adil kepada masyarakat banyak.
4. Negara berpihak pada mayoritas rakyat jelata yang lemah.
5. Negara melindungi setiap warga negara untuk mendapat penghidupan yang layak.
Makna Bhineka Tunggal Ika Sesungguhnya
Bhinneka Tunggal Ika dicetuskan atas keberagaman bangsa Indonesia. Ada banyak suku, budaya, adat, ras, bahasa, dan agama yang mendasarinya. Atas segala macam perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika dibentuk.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu Kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Bila diartikan kata per kata yaitu 'Bhineka' berarti beragam, 'Tunggal' berarti satu, dan 'Ika' berarti itu.
Dalam kitab Kakawin, Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna toleransi antaragama, terutama antara agama Hindu-Siwa dan Buddha. Meski dengan segala perbedaan, tetap harus bersatu padu.
Terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66/1951, Lambang Negara. Ditetapkan di Jakarta tanggal 17 Oktober 1951 oleh Presiden Soekarno dan Perdana Menteri, Sukiman Wirjosandjojo.
Tertuang dalam Pasal 5 yang berbunyi, "Di bawah lambang tertulis dengan huruf latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa-Kuno, yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika.
Advertisement