Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, kamu pun dimudahkan dengan berbagai aplikasi yang bisa menyelesaikan berbagai permasalahan. Salah satunya ialah masalah kelaparan.
Pasalnya, hanya dengan model ponsel pintar kamu dengan mudah bisa memesan makanan dengan menggunakan aplikasi pemesan makanan. Salah satunya ialah dengan bantuan ojek online. Adanya aplikasi ojek online yang bisa membantu memesan makanan sementara kamu hanya berdiam di rumah tentu saja sangat membantu dan bisa menghemat waktu.
Baca Juga
Namun, tak jarang pula beberapa oknum memanfaatkan hal tersebut untuk merugikan pada driver ojek online atau ojol serta konsumen. Hal ini dikerenakan tak sedikit para oknum melakukan orderan fiktif yang membuat para ojol ataupun yang menjadi korban harus membayar pesanan tersebut.
Advertisement
Bahkan, baru-baru ini beredar pula di media sosial mengenai seorang wanita yang kedatangan 10 driver ojol dengan mengantarkan makanan serta pembayaran e-commerce. Kisah orderan fiktif tersebut pun diunggah oleh sang korban melalui akun TikTok @iboy_cat.
Dapat 10 orderan fiktif dalam sehari
Melalui akun TikTok @iboy_cat, wanita yang diketahui berada di Balikpapan tersebut mengunggah video dimana dirinya menjadi korban dari orderan fiktif beranama Desi. Ia pun membagikan video yang memperlihatkan adanya driver ojol tengah mengantarkan pesanan atas nama Desi ke rumahnya. Dimana terdapat tiga orderan makanan dari driver ojol, serta beberapa dari e-commerce dan top up .
Bukan hanya satu orang driver saja, namun tak lama berselang datang pula beberapa driver lainnya yang juga mengantarkan pesanan atas nama yang sama. Akun TikTok @iboy_cat ini juga mengunggah beberapa video terkait dirinya yang menjadi korban orderan fiktif tersebut.
Advertisement
Tetap membayar pesanan fiktif
Ia juga menyebutkan cukup banyak pesanan makanan yang dikirim ke kediamannya oleh beberapa driver ojek online tersebut. Tak hanya melalui aplikasi ojek online saja, namun beberapa pesanan yang mengatasnamakan Desi tersebut juga menggunakan aplikasi e-commerce lainnya,
Merasa iba dengan para driver online yang mendatangi rumahnya akibat orderan fiktif, ia pun menawarkan untuk membayar pesanan tersebut. Namun para driver ojol menyebutkan jika pesanan orderan fiktif nantinya akan diganti oleh perusahaan.
Hingga akhirnya dirinya hanya membayar dari pesanan melalui pembayaran E-Commerce. Dimana dirinya harus membayar sebesar Rp 99.500 serta top up atau pengisian dana sebesar Rp 100.000.
Langsung lapor ke perusahaan
Mendapatkan 10 orderan fiktif dalam sehari pun membuat sang korban langsung melaporkan ke perusahaan ojek online. Bahkan, setelah melaporkan dan dilakukan pemeriksaan, pihak ojek online menyebut telah menghapus akun bernama Desi tersebut namun tetap membuat akun kembali.
Sang wanita yang menjadi korban ini juga melakukan tracking terhadap nomer pelaku di kepolisian. Ia pun telah mengantongi alamat pelaku namun ternyata berbeda pulau.
Kejadian orderan fiktif tersebut pun telah diproses oleh pihak ojek online. Dirinya pun memilih menyerahkan kasus tersebut ke perusahaan ojek online untuk mengusutnya.
Advertisement
Respons netizen
@iboy_cat part 2 orderan fiktif @grabid please make it stop 😠#ojol #foryoupage #fyp
♬ original sound - iboy.cameocat - iboy.cameocat
Mengetahui banyaknya orderan fiktif yang didapat, ia pun mengunggahnya melalui media sosial. Bahkan, kisah sang wanita korban 10 orderan fiktif ini menjadi viral di media sosial. Tak sedikit netizen yang menyayangkan aksi oknum yang merugikan banyak pihak tersebut.
"kasian bgt ojolnya, yg iseng ga mikir bgt si heran gw." tulis akun @hiumanbumi.
"itu dh klo kyk kita yg ngk punya uang dn biasa bisas aja kan kasian abang grabnya, kita juga bingung mau bayar pke apa" tulis akun @ayuk1235.
"itu yg iseng tujuannya apa kak" uajr akun @jeleindonesia.
"bapak gue pernah diginiin. Sering di cancel saat barangnya udah dibeli" tulis akun @iih.kepoyah"