Liputan6.com, Jakarta Penyebab asam lambung naik tak boleh diabaikan begitu saja. Asam lambung naik atau refluks asam ditandai dengan rasa nyeri terbakar di area dada. Penyebab asam lambung terkait dengan masalah pencernaan, terutama lambung.
Penyebab asam lambung bisa membuat isi perut naik ke kerongkongan dan mulut. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab asam lambung. Kondisi asam lambung yang naik secara presisten akan mengarah pada GERD atau gastroesophageal reflux disease.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab asam lambung bisa merupakan kombinasi antara kondisi kesehatan dan gaya hidup. Penyebab asam lambung bisa dicegah. Mengetahui penyebab asam lambung bisa membantu mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Advertisement
Berikut penyebab asam lambung naik dan gejalanya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(3/2/2021).
Penyebab asam lambung naik
Penyebab asam lambung naik adalah ketika asam lambung dan isi perut lainnya kembali ke kerongkongan melalui sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter esofagus bagian bawah adalah cincin berotot yang terletak di saluran pencernaan tempat pertemuan esofagus dengan lambung.
Bagian ini terbuka untuk memungkinkan makanan masuk ke dalam perut saat menelan, dan kemudian menutup untuk mencegah isi perut naik ke kerongkongan. Jika sfingter esofagus bagian bawah lemah atau rusak, ia mungkin tidak menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan isi perut berupa asam untuk kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala refluks asam.
Lambung mengandung asam klorida, asam kuat yang membantu memecah makanan dan melindungi dari patogen seperti bakteri. Lapisan lambung secara khusus diadaptasi untuk melindunginya dari asam kuat. Asam inilah yang bisa naik ke kerongkongan dan menjadi penyebab asam lambung baik.
Kenaikan asam lambung sering terjadi akibat makan berlebihan, berbaring setelah makan, atau makan makanan tertentu. Setiap orang pasti pernah mengalami kenaikan asam lambung. Namun, jika seseorang mengalami refluks asam persisten yang terjadi lebih dari dua kali seminggu, mereka dapat didiagnosis memiliki GERD.
Advertisement
Faktor risiko penyebab asam lambung naik
Ada berbagai faktor risiko penyebab asam lambung naik. Ini bisa meliputi kondisi kesehatan tertentu hingga gaya hidup. Berikut beberapa faktor risiko umum penyebab asam lambung naik:
Hernia hiatal
Salah satu penyebab umum penyebab asam lambung naik adalah kelainan lambung yang disebut hernia hiatal. Ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter esofagus bagian bawah bergerak di atas diafragma, otot yang memisahkan perut dari dada. Biasanya, diafragma membantu menjaga asam di perut. Tetapi jika seseorang mengalami hernia hiatus, asam dapat naik ke kerongkongan dan menjadi penyebab penyakit asam lambung.
Berat badan berlebih
Kelebihan berat badan adalah faktor risiko terbesar yang terkait dengan GERD. Berat badan berlebih meningkatkan tekanan perut, membuat asam lambung lebih mungkin bocor atau mengalir balik. Penurunan berat badan adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi asam lambung naik. Mengurangi makanan tinggi lemak dapat membantu mengurangi kalori sekaligus mengurangi risiko gejala yang ada.
Faktor risiko penyebab asam lambung naik
Kehamilan
Refluks asam sering terjadi pada kehamilan. Ini bisa disebabkan oleh perubahan hormonal dan bayi yang sedang tumbuh menekan perut. Ibu hamil dapat membantu meringankan gangguan pencernaan dan mulas dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Dokter juga bisa memberi obat-obatan yang aman dikonsumsi selama kehamilan.
Diabetes
Orang dengan diabetes lebih cenderung mengalami GERD dan kenaikan asam lambung. Obesitas merupakan salah satu penyebab GERD yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Penyebab lain yang mungkin adalah diabetes merusak saraf yang membantu perut mengosongkan dirinya.
Advertisement
Faktor risiko penyebab asam lambung naik
Merokok
Nikotin dari tembakau melemaskan katup antara esofagus dan lambung (sfingter esofagus bagian bawah). Hal ini memungkinkan asam lambung kembali (refluks) ke kerongkongan, yang menyebabkan kenaikan asam lambung.
Makanan
Makanan tertentu dapat memicu gejala kenaikan asam lambung pada beberapa orang. Makanan-makanan yang dapat memicu asam lambung adalah makanan pedas, asam, berlemak, dan beralkohol. Penyebab lain juga termasuk makan sebelum tidur, makan dalam porsi besar atau berbaring setelah makan.
Obat-obatan tertentu
Mengonsumsi aspirin, ibuprofen, pelemas otot tertentu, atau obat tekanan darah juga dapat menjadi penyebab asam lambung naik.
Gejala asam lambung naik
Gejala asam lambung naik yang biasa dirasakan adalah sensasi terbakar tidak nyaman yang terjadi di kerongkongan dan dirasakan di belakang area tulang dada. Ini cenderung menjadi lebih buruk saat berbaring atau membungkuk. Sensasi ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan sering memburuk setelah makan.
Gejala asam lambung naik juga dapat meliputi:
Tekanan pada dada
Asam lambung naik menyebabkan tekanan ekstrem dan menyakitkan di dada yang menjalar ke bagian tubuh lainnya. Ini disebabkan oleh asam lambung yang mengiritasi kerongkongan dan rasa sakit menjalar ke lengan, leher, atau punggung.
Air liur berlebih
Asam lambung dapat masuk ke tenggorokan, membuat mulut mengeluarkan air liur lebih banyak. Air liur yang keluar biasanya juga terasa lebih asam dari biasanya.
Suara serak
Refluks asam dapat masuk ke pita suara, menyebabkan peradangan kronis.
Sulit menelan
Refluks asam sering menyebabkan disfagia, atau kesulitan menelan. GERD kronis dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, membuat seseorang sulit menelan cairan dan makanan padat.
Advertisement
Gejala asam lambung naik lainnya
Bau mulut
Sama seperti banyak gejala refluks asam, bau mulut disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan.
Masalah pernapasan
Refluks asam dapat mengiritasi bronkus dan memicu masalah pernapasan seperti asma.
Radang tenggorokan
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengiritasi tenggorokan. Sulit menelan, batuk, sering bersendawa yang juga disebabkan oleh GERD juga bisa memperparah kondisi ini.
Batuk kronis
Batuk yang disebabkan oleh refluks asam sering terjadi pada malam hari, saat berbaring. Terkadang GERD menyebabkan batuk kronis yang merupakan batuk yang berlangsung selama setidaknya delapan minggu.
Sakit kepala
Banyak orang yang menderita GERD sering mengalami migrain atau sakit kepala. Asam lambung yang naik bisa menyebabkan gangguan sinus yang memicu sakit kepala.
Â