Liputan6.com, Jakarta Reuse adalah salah satu cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Reuse atau penggunaan kembali Berbeda dengan proses daur ulang yang menghancurkan barang bekas menjadi bahan mentah yang dipakai untuk membuat barang baru.
Reuse atau penggunaan kembali mencakup penggunaan kembali secara konvensional di mana barang dipakai lagi dengan fungsi yang sama, dan penggunaan kembali di mana barang dipergunakan dengan fungsi yang berbeda.
Advertisement
Baca Juga
Dengan mengambil produk yang berguna dan menukarkannya, tanpa melalui proses, hal ini menghemat waktu, uang, energi, dan sumber daya. Contoh klasik reuse secara konvensional adalah botol susu langganan yang bisa diisi ulang.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/3/2021) tentang reuse adalah.
Pengelolaan Sampah dengan 3R
Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Kamu hanya membutuhkan sedikit waktu dan kepedulian akan pengelolaan sampah ini.
Advertisement
Contoh Reuse
Pusat penukaran barang bekas. Pelayanan ini memfasilitasi transaksi dan pendistribusian kembali barang-barang yang tidak diinginkan dan masih memiliki kegunaan dari satu pihak ke pihak lainnya. Pihak yang terlibat dapat berasal dari berbagai pihak dan dapat bertindak sebagai penyumbang, penjual, penerima, atau pembeli.
Pusat-pusat penukaran barang bekas umumnya memanfaatkan alat-alat rumah tangga atau kemasan makanan yang masih bisa dipakai, dan mereka membuatnya tersedia untuk dijual kembali.
Perakitan kembali. Salah satu proses yang paling menguntungkan adalah perakitan kembali barang-barang yang masih memiliki nilai dan fungsi, seperti mesin, catridge printer, CRT, dan lain sebagainya. Setelah dikumpulkan, mereka dikirim ke pusat perakitan, dan diharapkan ada pada spesifikasi produk yang sama seperti produk baru. Rolls Royce memiliki pabrik perakitan kembali pesawat terbang di Singapura; Caterpillar akhir-akhir ini telah mengumumkan instalasi perakitan kembali traktor di Cina.
Program pengisian ulang. Telah terdapat berbagai jenis pasar yang menawarkan proses pengisian ulang untuk berbagai komoditi, umumnya bahan pembersih dan catridge printer. Kemasan dikirim ke pusat pengisian ulang, lalu dipakai kembali oleh konsumen yang mengirimkannya. Kemasan yang dapat diisi ulang tersebut umumnya memiliki fitur yang memudahkan, seperti bagian atas kemasan yang dapat ditutup kembali, bentuk yang nyaman, dll.
Pengubahan fungsi. Penggunaan kembali tidak selalu memanfaatkan barang dengan fungsi yang selalu sama. Contohnya adalah abu dari proses pembakaran dan pembangkit listrik dipakai sebagai bahan campuran untuk beton yang berfungsi memperkuat beton. Contoh lainnya yang paling mudah ditemukan adalah menggunakan pakaian bekas untuk lap. Terima kasih
Contoh Reuse Lainnya
1. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang.
2. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
3. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
4. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
5. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
6. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
7. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
8. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh Kegiatan Reduce dan Recycle
Reduce
1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
3. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
4. Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
5. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Recycle
1. Mendaur ulang kertas yang sudah tidak bisa digunakan.
2. Mendaur ulang plastik menjadi kerajinan tangan.
3. Mendaur ulang botol pastik jadi pot bunga, tempat pensil, tempat peralatan dapur, dan lain sebagainya.
4. Mendaur ulang bohlam lampu menjadi pot gantung.
5. Menggunakan kembali CD/DVD untuk tatakan gelas.
6. Menggunakan klip kertas besar untuk merapikan kabel.
7. Menggunakan botol bedak untuk wadah hape ketika sedang isi daya.
Advertisement
Tujuan Melakukan Reduce, Reuse, dan Recycle
1. Melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya bisa ditekan lebih drastis.
2. Upaya melestarikan ruang alam untuk tidak digunakan cuma-cuma hanya untuk meraup keuntungan.
3. Menghemat energi karena dalam pembuatan barang-barang konsumsi tetaplah memerlukan banyak energi dari alam.
4. Meminimalkan emisi gas rumah kaca karena ada pembakaran bahan bakar fosil ketika dilakukan penambangan, pemurnian, dan manufactur.
5. Pelepasan karbondioksida ke atmosfer bisa ditekan agar tak memperburuk kondisi alam sekitar.
6. Mampu mengurangi polusi udara, air, dan tanah karena penggunaan barang yang berlebihan pada akhirnya hanya akan menjadi sampah.
7. Menciptakan lapangan pekerjaan baru karena proses daur ulang membutuhkan jasa yang mampu memroduksi barang.
8. Menghemat pengeluaran karena tidak semena-mena berbelanja.
9. Merangsang diciptakannya teknologi baru untuk menyelamatkan lingkungan dan planet dari kehancuran.
10. Mampu menciptakan masa dengan berkelanjutan.