Liputan6.com, Jakarta Penyebab sakit kepala dapat datang dari kondisi lingkungan, kebiasaan makan, atau aktivitas tertentu. Faktor pemicunya berbeda-beda, mulai dari stres, kurang tidur, kelelahan, rasa lapar, kafein, perubahan cuaca, hingga makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Sakit kepala didefinisikan sebagai kondisi ketika timbul rasa sakit dan tidak nyaman di kepala, kulit kepala, atau leher. Sebagian besar sakit kepala tidak parah dan bisa diatasi dengan minum obat pereda sakit, minum air putih yang cukup, dan banyak istirahat.Â
Baca Juga
Advertisement
Bahkan seringkali penderita menganggap rasa sakit atau berdenyut pada kepala disebabkan oleh pemicu yang sama. Tak heran orang langsung mengonsumsi obat pereda nyeri. Perlu diperhatikan, sebelum memutuskan untuk menelan obat tersebut, sebaiknya kenali dulu penyebab sakit kepala dan letak sakitnya.
Cara termudah mencegah sakit kepala adalah menghindari penyebabnya. Itulah mengapa memperhatikan penyebab sakit kepala sangat penting. Berikut liputan6.com melansir dari berbagai sumber jenis penyebab sakit kepala dan cara meredakannya, Jumat (12/3/2021).
Penyebab Sakit Kepala Sesuai Jenisnya
1. Migrain
Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling umum. Gejala migrain yakni berdenyut di sebagian kepala dan bisa berlangsung beberapa hari. Gejala lain yang umum dirasakan yakni sensitif terhadap suara dan cahaya, pandangan berkunang-kunang, disertai mual dan muntah.
Penyebab sakit kepala migrain dikaitkan dengan kondisi sistem saraf. Faktor yang turut berpengaruh memicu migrain seperti insomnia, dehidrasi, melewatkan makan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia.
2. Sakit Kepala Tegang
Penyebab sakit kepala tegang dipicu oleh stres. Sensasi yang dirasakan yakni sakit di seluruh kepala namun tidak berdenyut. Sakit kepala tegang biasanya tidak mengganggu penglihatan, juga tidak disertai perasaan mual atau muntah.
3. Sakit Kepala Kluster
Penyebab sakit kepala kluster ditandai dengan rasa panas dan tertusuk-tusuk. Sakit kepala jenis ini biasanya terasa di bagian belakang mata atau di sebagian wajah. Tak jarang disertai dengan bengkak, kemerahan, dan berkeringat pada bagian yang terdampak.
Sakit kepala kluster menyerang tiba-tiba tanpa gejala dan berlangsung antara 15 menit hingga 3 jam. Penderitanya bisa merasakan sakit kepala ini hingga delapan kali serangan dalam sehari. Melansir Medical News Today, penyebab sakit kepala kluster masih belum bisa dipastikan, tapi biasanya menyerang pada perokok.
4. Sakit Kepala Sinus
Penyebab sakit kepala sinus disebabkan oleh reaksi alergi atau menandai gejala infeksi sinus. Sakitnya terasa di seputar sinus dan muka. Orang yang memiliki penyakit sinusitis atau alergi musim tertentu lebih rentan terhadap jenis sakit kepala ini.
5. Sakit Kepala Hormon
Penyebab sakit kepala yang umumnya menyerang wanita ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, seperti menstruasi, mengonsumsi pil KB, dan kehamilan. Semuanya berkontribusi meningkatkan estrogen yang mengakibatkan sakit kepala.
Advertisement
Jenis Penyebab Sakit Kepala
6. Sakit Kepala Kafein
Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga menyebabkan sakit kepala. Orang yang memiliki riwayat migrain akan cenderung mudah sakit kepala jika terlalu banyak kafein seperti kopi atau teh dalam tubuhnya.
7. Sakit Kepala Bagian Belakang
Penyebab sakit kepala bagian belakang bisa terjadi setelah melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti mengangkat beban, berlari, hingga berhubungan seksual. Selain itu, dehidrasi, kurang tidur, hipertensi dan mengonsumsi cokelat, alkohol, kafein juga dapat memicu sakit kepala ini.
Sakit kepala ini disebabkan peningkatan aliran darah ke tengkorak, otot menegang, dan mungkin saja tak sengaja melakukan postur tubuh yang salah. Kondisi ini kemudian menyebabkan sakit kepala berdenyut di kedua sisi kepala.
8. Sakit Kepala Hipertensi
Saat tekanan darah terlalu tinggi dapat menyebabkan seseorang sakit kepala. Sakit kepala hipertensi terasa berdenyut dan terjadi di kedua sisi kepala. Gejala lain yang mungkin dirasakan yakni pandangan kabur, mati rasa atau kesemutan, mimisan, nyeri dada, atau sesak napas.
9. Sakit Kepala Hipnik
Sakit kepala hipnik adalah kondisi langka yang biasanya dialami oleh orang berusia 50-an. Ini dikenal sebagai sakit kepala 'alarm' karena kerap membangunkan penderitanya di malam hari.
Sakit kepala hipnik ditandai dengan nyeri berdenyut berintensitas ringan hingga sedang yang biasanya dirasakan di kedua sisi kepala. Nyerinya bisa bertahan hingga 3 jam. Gejala lainnya meliputi mual dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.
10. Sakit Kepala Pascatrauma
Penyebab sakit kepala ini terjadi apabila seseorang usai mengalami cedera pada kepala. Gejala yang dirasakan yakni tegang, menyerupai migrain dan biasanya bertahan 6 hingga 12 bulan setelah cedera.
Kemudian insomnia, sulit berkonsentrasi, gangguan ingatan, sensitif terhadap cahaya dan suara, depresi, dan mudah gugup. Kemungkinan penyebab lain yakni pembuluh darah yang menyempit, sehingga menyumbat darah untuk mengalir ke kepala.
Cara Mengatasi Penyebab Sakit Kepala
1. Perbanyak Minum Air
Dehidrasi salah satu penyebab sakit kepala termasuk migrain. Dengan perbanyak minum air putih, dehidrasi dapat teratasi. Selain air putih, Anda juga bisa mengatasi dehidrasi dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung air.
2. Gunakan Heating Pad atau Kompres Hangat
Jika mengalami sakit kepala tipe ketegangan (tension headache), Anda dapat menggunakan bantalan pemanas (heating pad) di leher atau bagian belakang kepala sebagai cara untuk mengurangi nyeri dan meredakan tegang otot yang sudah berlangsung lama.
Jika tidak memiliki heating pad, bisa gunakan handuk yang telah direndam dalam air hangat. Selain itu, mandi atau berendam air hangat pun bisa menjadi salah satu cara untuk mengobati jenis sakit kepala ini.
3. Tidur yang Cukup
Penyebab sakit kepala bisa diatasi dengan memperbaiki pola tidur Anda. Memiliki waktu tidur yang cukup dapat menjadi salah satu cara untuk menghilangkan sakit kepala tanpa obat. Tidak hanya itu, tidur yang cukup dengan rutinitas yang teratur juga bisa menurunkan frekuensi atau bahkan mencegah sakit kepala pada masa mendatang.
Advertisement
Cara Mengatasi Sakit Kepala
4. Melakukan Peregangan
Salah satu penyebab terjadinya sakit kepala adalah otot yang tegang akibat stres atau kondisi lainnya. Cara mengatasinya adalah dengan merelaksasi tubuh dan melakukan peregangan. Selain itu, olahraga seperti yoga, pilates, tai chi, juga rutin berjalan kaki.juga dapat membantu meringankan sakit kepala.
5. Melakukan Pijat Kepala
Cara lain menghilangkan sakit kepala adalah dengan memijat area kepala, leher, serta pelipis. Pijat untuk sakit kepala dapat dilakukan dengan memijat area kepala yang sakit menggunakan jari telunjuk atau ibu jari. Berikan pijatan ringan selama beberapa detik dan ulangi kembali sampai rasa sakit mulai berkurang.
6. Mengonsumsi Obat Pereda Sakit Kepala
Apabila kelima cara di atas masih belum mampu meredakan sakit kepala Anda, hal yang bisa dilakukan adalah beristirahat dan minum obat sakit kepala, seperti aspirin, ibuprofen, paracetamol, dan lain-lain.
Namun, jika sakit kepala begitu mengganggu atau disertai dengan gejala lainnya, sebaiknya Anda segera ke dokter untuk mendapat obat resep yang lebih tepat atau pengobatan lainnya yang sesuai dengan kondisi Anda.