Tujuan VOC adalah Mencari Keuntungan Sebesar-Besarnya, Simak Sejarahnya

Sejarah berdirinya mencatat tujuan VOC adalah untuk mengatasi persaingan dagang Belanda dan Portugis.

oleh Laudia Tysara diperbarui 14 Apr 2021, 13:24 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 13:24 WIB
Kisah Penemuan Diari Pendiri VOC dari Belanda yang Mati Dihukum Pancung
Diari Johan van Oldenbarnevelt, pendiri negara Belanda sekaligus pengawas VOC. (dok. Museum Flehite)

Liputan6.com, Jakarta Tujuan VOC dibentuk di Indonesia tak lain untuk menguasai segala sumber daya yang ada. Indonesia adalah negara yang kaya rempah dan memiliki banyak pelabuhan sebagai tempat singgah para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Sejarah berdirinya mencatat tujuan VOC adalah untuk mengatasi persaingan dagang Belanda dan Portugis. Dari sini dapat diambil benang merah, tujuan VOC yang paling utama adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Intriknya untuk melancarkan tujuan VOC cukup mengesankan. Pemerintah Belanda memberikan hak monopoli, perdagangan, hak mencetak uang sendiri, serta hak untuk membuat perjanjian dengan penguasa lain. Hak-hak ini disebut sebagai hak istimewa.

Berikut Liputan6.com ulas tujuan VOC dan sejarahnya dari berbagai sumber, Rabu (14/4/2021).

Tujuan VOC

Melihat Gudang Major Massie, Jejak Sejarah VOC di Jakarta
Kondisi gudang 'Major Massie' di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bagunan sejarah kolonia tersebut kini kondisinya sebagian sudah tergerus, pudar dan terkelupas seiring perkembangan zaman. (merdeka.com/Imam Buhori)

Tujuan VOC dibentuk adalah untuk mengatasi persaingan antara pedagang Belanda dengan Portugis. Agar serikat dagang ini dapat berkembang dengan baik, pemerintahnya mendukung penuh dan memberikan hak istimewa yaitu bertindak sebagai suatu negara.

Pada saat itu tujuan VOC yang utama adalah benar-benar menguasi berbagai aspek sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dapat dikatakan pula bahwa tujuan VOC adalah hendak mencari keuntungan sebesar-besarnya di Indonesia.

Ada hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda untuk melancarkan tujuan VOC menurut Sartono Kartodirdjo (1987:17), yakni sebagai pemerintah penjajah di Indonesia. Hal inilah yang kemudian membuat tujuan VOC berhasil merampas beberapa daerah di Indonesia.

Tujuan VOC Dibentuk

Melihat Gudang Major Massie, Jejak Sejarah VOC di Jakarta
Kondisi gudang 'Major Massie' di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bagunan sejarah kolonia tersebut kini kondisinya sebagian sudah tergerus, pudar dan terkelupas seiring perkembangan zaman. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menguasai Rempah-Rempah

Sudah sejak lama Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam berupa hasil rempah-rempah yang besar. Hal inilah yang kemudian menjadikan tujuan VOC berdiri. Mampu menguasai rempah-rempah yang dimiliki bangsa Indonesia. Adanya sistem monopoli yang dilakukan VOC, hasil rempah-rempah dapat dikuasainya dengan sangat mudah.

Menguasai Pelabuhan

Tujuan VOC dibentuk dan didirikan adalah untuk menguasai pelabuhan. Kedatangan Belanda ke Indonesia tak lain untuk menguasai pelabuhan. Letaknya yang strategis, membuat tujuan VOC sangat menggebu untuk menguasai pelabuhan-pelabuhan yang ada. Sehingga dengan kekuasaan ini, VOC dapat menguasai segala sumber daya yang ada di Indonesia.

Monopoli Perdagangan

Melaksanakan monopoli perdagangan adalah tujuan VOC yang cukup terkenal. Atas hak istimewa yang diberikan pemerintah Belanda, tujuan VOC dapat melakukan monopoli perdagangan di daerah Tanjung Harapan (benua Afrika) dan Selat Magelhaen (ujung selatan benua Amerika). VOC pun mampu mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya di wilayah jajahannya.

Tujuan VOC Dibentuk

Melihat Gudang Major Massie, Jejak Sejarah VOC di Jakarta
Kondisi gudang 'Major Massie' di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bangunan tua yang menjadi saksi sejarah Perusahaan Dagang Belanda di Hindia Timur (VOC) ini dulunya berfungsi sebagai gudang penyimpanan logistik, pangan, dan komoditas lain. (merdeka.com/Imam Buhori)

Menguasai Kerajaan-Kerajaan

Tujuan VOC adalah mampu menguasai kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. Tentu saja, tujuan VOC ini agar wilayah kekuasaan semakin luas dan kuat di seluruh nusantara. Hal ini dilakukan untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Maka dari itu, tujuan VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perang dapat dilancarkan.

Memperkuat Pemerintah Belanda

Tujuan VOC menguasai kerjaan adalah untuk memperkuat pemerintah Belanda. Tentu saja kekuasaan semakin luas dan kuat. Tujuan VOC ini dilakukan sekaligus untuk mengambil alih tentara kerajaan menjadi prajurit perang Belanda. Maka dari itu, VOC dapat menguasai sumber daya manusia untuk meningkatkan daya perangnya.

Mengurangi Persaingan

Mampu mengurangi persaiangan antar pedagang adalah tujuan VOC yang tak terlupakan. Tujuan VOC didirikan ini untuk mencapai hasil dan keuntungan yang maksimal. Termasuk mengatasi masalah persaingan dengan pedagang yang berasal dari Eropa, seperti Portugal, Spanyol, dan Inggris.

Tujuan VOC didirikan di Indonesia juga bagian dari bantuan kas Belanda. Mampu memperkuat posisi di mata Internasional, maka bantuan dana kepada pihak Belanda akan semakin mengalir. Konflik dengan Spayol pun dapat diselesaikan.

Sejarah VOC Berdiri

Pulau Banda Neira
Pulau Banda Neira era VOC. (Wikipedia)

Masa penjajahan Belanda di Indonesia dibagi dalam dua periode. Di mana periode pertama tahun 1602 hingga 1799. Periode kedua terjadi pada 1800 sampai 1942. Pada mulanya, Belanda datang ke Indonesia untuk berniaga. Akan tetapi, pada 1602 Belanda mendirikan VOC dengan tujuan VOC yang paling utama adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Bermula saat memindahkan pusat administrasi dari Ambon ke Batavia, tujuan VOC pun semakin melebarkan sayap. Batavia menjadi pelabuhan paling penting sekaligus sebagai pusat administratifnya. Dari Batavia, VOC terus memperluas pengaruhnya ke wilayah lain di Indonesia.

Hak Istimewa VOC

Bendera nasional Belanda (AFP)
Bendera nasional Belanda. (AFP)

Pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa. Adapun hak istimewa untuk melancarkan tujuan VOC ini berupa hak monopoli, perdagangan, hak mencetak uang sendiri, serta hak untuk membuat perjanjian dengan penguasa lain. Hal ini membuat VOC seolah seperti sebuah negara yang memiliki otonomi sendiri dalam melakukan sebuah tindakan.

Setelah berjalan lebih dari satu abad, keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Di mana kasnya semakin kecil, sementara anggaran belanja VOC semakin besar. Hal ini yang kemudian membuat keadaan VOC semakin memburuk, akibatnya VOC harus membubarkan diri pada tanggal 31 Desember 1799.

Bangkrutnya VOC

Gedung di antara Restoran Galangan VOC dan Raja Kuring Kota Tua
Gedung di antara Restoran Galangan VOC dan Raja Kuring Kota Tua. (Liputan6.com/Google Street View)

VOC disebut terlibat dalam perbudakan. Mereka memperjualbelikan budak, dan mengirimnya ke berbagai tempat, termasuk ke Negeri Belanda. Tak heran, jika di masa pendudukan VOC ini banyak lahir pejuang-pejuang di Nusantara untuk melawan mereka.

Di antaranya Raja Gowa, Sultan Hasanuddin, yang menolak tunduk di bawah VOC. Saat itu, masyarakat Nusantara umumnya menyebut VOC dengan nama Kompeni atau Kumpeni. Setelah 197 tahun atau hampir dua abad lamanya mengeruk kekayaan alam Indonesia, pada 31 Desember 1799, VOC resmi dinyatakan bangkrut dan dibubarkan.

Disebutkan, kejayaan VOC runtuh akibat merajalelanya korupsi di badan dagang itu, sehingga nama VOC pun diplesetkan menjadi Vergaan Onder Corruptie (Runtuh Lantaran Korupsi). Selain dipicu oleh korupsi, sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana mengatakan, runtuhnya VOC antara lain dipicu oleh campur tangan mereka dalam politik kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya