Selain Sebagai Aksesoris, Ini Makna di Balik 7 Bros yang Dipakai Anggota Kerajaan Inggris

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan anggota kerajaan Inggris memang selalu menarik untuk disorot. Tak hanya menjadi perhatian masyarakat Inggris, namun juga seluruh masyarakat dunia. Tak heran juga jika segala aktivitas yang dilakukan, barang yang digunakan, dan kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan menjadi perhatian masyarakat dunia.

Jika diperhatikan dan mengetahui maknanya, barang yang digunakan oleh anggota kerajaan Inggris menyimpan pesan tersirat. Barang yang digunakan bukan hanya sekedar barang untuk mempercantik namun juga mempunyai makna dibaliknya. 

Selain barang-barang yang digunakan mempunyai makna, bros yang sering digunakan wanita kerajaan juga menyimpan pesat tersirat. Bros yang digunakan lebih dari sekadar perhiasan sederhana, karena benda-benda ini memiliki makna atau asal mula yang penting.

Asal mula dan makna bros yang digunakan sama pentingnya dengan gelar yang dipegang oleh bangsawan. Mengetahui makna dibalik bros yang digunakan wanita kerajaan menambah pengetahuan tentang keunikan Royal Family.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang makna di balik bros yang sering dipakai wanita kerajaan, Kamis (6/5/2021).

Bros pirus dan berlian pada awalnya adalah hadiah pernikahan yang diterima Mary of Teck pada tahun 1893 dari ayahnya, Raja Edward VII. Potongannya menampilkan pirus bundar besar yang dikelilingi oleh beberapa berlian.

Bros tersebut disimpan oleh Mary of Teck sampai kematiannya pada tahun 1953. Saat itulah bros diwarisi oleh Ratu Elizabeth II, dan sang Ratu tidak memakainya dalam waktu yang lama. Tahun 2014, Ratu Elizabeth II pertama kalinya kembali memakai bros tersebut di depan umum.

Tahun 2020, bros pirus dan berlian kembali digunakan dan ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat Inggris.

Bros selanjutnya adalah bros pakis perak Selandia Baru. Terlihat sederhana, namun bros tersebut sangat mewah dan punya makna dibaliknya. Menurut penelitian yang dilakukan di arsip sejarah perpustakaan Auckland, bros pakis perak Selandia Baru adalah hadiah Natal yang diterima Ratu Elizabeth II pada tahun 1953 dari Lady Allum, istri Sir John Allum, walikota Auckland saat itu.

Sejak saat itu, baik penguasa maupun Duchess of Cambridge selalu berada di pihak mereka setiap kali ada acara yang berkaitan dengan Selandia Baru, seperti kunjungan resmi mereka ke negara tersebut.

Lambang emas yang berisi siluet 2 lumba-lumba, jangkar, dan mahkota di bagian atas ini diperkenalkan pada tahun 1972 oleh Royal Navy. Perkenalan tersebut dimaksudkan dimaksudkan untuk dikenakan oleh personel layanan kapal selam sebagai penghargaan atas layanan berkualitas tinggi saat bertugas.

Melansir dari Brightside angkatan laut menyerahkan lambang ini kepada Duchess of Cambridge, yang memakainya selama parade di Sungai Thames untuk perayaan berlian Ratu Elizabeth pada tahun 2012.

Bros ini adalah hadiah yang diberikan kepada Ratu oleh Kota London pada tahun 1947 ketika masih menjadi seorang Putri. Tahun 1947 adalah tahun yang sama ketika Ratu Elizabeth II diangkat dengan gelar kebebasan kota.

Gelar kebebasan kota adalah kehormatan tertinggi yang dapat ditawarkan ibu kota Inggris dan dilambangkan oleh bros. Sejak saat itu, sang Ratu biasanya memakainya saat ada perayaan di luar ruangan dan cuaca bagus.

Menurut buku The Queen's Jewels yang ditulis oleh Leslie Field bros ini ditawarkan kepada Ratu Elizabeth oleh bangsawan Skotlandia, Lady Jardine pada tahun 1981. Desainnya terdiri dari 8 sinar berlian yang dipisahkan oleh satu collet yang menyebar dari gugus pusat berlian besar menjadi 8 batu yang lebih kecil.

Dalam beberapa tahun terakhir, raja sering memakainya di acara-acara seperti seratus tahun Angkatan Udara Kerajaan dan perayaannya. Bros tersebut juga terlihat selama pesan Natal 2017 dan sang Raja mengatakan bros tersebut sebagai salah satu bros favoritnya.

Tahun 1866 calon Raja Edward VII dan Ratu Alexandra (kemudian Pangeran dan Putri Wales) mempersembahkan karya yang menakjubkan ini kepada saudara perempuan Ratu Alexandra, Minnie, untuk merayakan pernikahannya dengan calon Kaisar Alexander III dari Rusia. Bros tersebut adalah bros safir cabochon yang dikelilingi oleh 2 baris berlian dan memiliki setetes mutiara yang tergantung dari berlian lainnya.

Setelah pernikahannya, Minnie kemudian dikenal sebagai Permaisuri Maria Feodorovna, begitulah potongan itu mendapatkan namanya. Setelah kematiannya, putri-putrinya mewarisi bros yang kemudian diperoleh di pelelangan oleh Ratu Mary, nenek Elizabeth II.

Sang Ratu mengenakan bros ini selama pesta peraknya pada tahun 1977, dan pada tahun 2020 ia berpose bersama Pangeran Charles, William, dan George, orang pertama yang berada di garis takhta.

Permata yang digunakan Putri Diana ini adalah salah satu aksesori Putri Diana yang paling khas. Permata tersebut dimaksudkan untuk mewakili 3 bulu lencana Pangeran Wales dan menampilkan oval berlian. Permata tersebut awalnya dibuat sebagai hadiah pernikahan untuk Putri Alexandra pada tahun 1863 dan dimaksudkan sebagai bros.

Tahun 1981, Putri Diana menerimanya sebagai hadiah dari Ibu Suri dan mengubahnya menjadi kalung. Sekarang adalah Camilla, Duchess of Cornwall, yang memilikinya dan dia mengubahnya kembali menjadi bros, seperti yang awalnya dipakai.