Ghosting adalah Menghilang dalam Hubungan, Ketahui Penyebabnya

Ghosting adalah istilah yang sedang populer belakangan ini.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 15 Jun 2021, 14:40 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2021, 14:40 WIB
Penyebab Seseorang Melakukan Ghosting
Ilustrasi Fenomena Ghosting Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Ghosting adalah istilah yang sedang populer belakangan ini. Bahkan ghosting adalah kata yang sempat populer di pencarian Google pada akhir 2020 lalu. Ghosting adalah sebutan yang kerap dikaitkan dalam masalah hubungan asmara.

Ghosting adalah salah satu bahasa kekinian yang kerap digunakan anak muda. Ghosting bisa terjadi bukan hanya pada hubungan percintaan. Ghosting juga bisa terjadi dalam pertemanan, lingkungan pekerjaan, bahkan dalam bisnis. 

Ghosting adalah fenomena yang kini menjadi perhatian banyak orang. Meski terkesan sepele, ghosting adalah perlakuan yang juga bisa memengaruhi psikologis seseorang.

Ghosting adalah tindakan yang bisa dilakukan dengan beragam penyebab. Berikut pengertian tentang ghosting, penyebab, dan dampaknya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(15/6/2021).

Mengenal istilah ghosting

ghosting
Ilustrasi Fenomena Ghosting Credit: freepik.com

Ghosting adalah istilah yang relatif baru. Ghosting adaalah pemutusan kontak secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa memberi orang itu peringatan atau penjelasan apa pun untuk melakukannya. Arti ghosting adalah menghilang tiba-tiba tanpa kontak. Entah itu kontak melalui telepon, email, media sosial, dan secara langsung.

Ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern, dan juga dalam pengaturan sosial dan profesional lainnya. Menurut Healthline, dari dua studi tahun 2018, sekitar 25 persen orang pernah men-ghosting di beberapa titik hidupnya.

Sejarah penggunaan ghosting

[Fimela] Ghosting
Ghosting | pexels.com/@mikoto

Menurut Very Well Mind, ghosting adalah istilah yang mulai muncul sekitar tujuh tahun yang lalu seiring dengan lonjakan kencan online. Ghosting bahkan menjadi entri resmi dalam kamus Merriam-Webster pada tahun 2017.

Menariknya, istilah itu sebenarnya digunakan sejak tahun 1990-an. Beberapa penulis dan ilmuwan budaya pop bahkan menggunakan istilah itu untuk menggambarkan ghostwriting dalam musik hip-hop.

Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada hubungan romantis, tetapi secara teknis dapat merujuk pada skenario di mana kontak tiba-tiba berhenti. Ini termasuk persahabatan, pekerjaan dan hubungan keluarga.

Penyebab ghosting

Ilustrasi galau, sedih, kecewa
Ilustrasi galau, sedih, kecewa. (Photo by Nik Shuliahin on Unsplash)

Dilansir dari Healthline, seseorang bisa men-ghosting karena segala macam alasan yang dapat bervariasi dalam kompleksitas. Berikut adalah beberapa dari banyak alasan orang melakukan ghosting:

Takut

Ketakutan akan hal yang tidak diketahui tertanam dalam diri manusia. Seseorang mungkin memutuskan untuk mengakhirinya karena takut mengenal seseorang yang baru atau takut akan reaksi mereka saat putus.

Penghindaran konflik

Manusia secara naluriah sosial, dan mengganggu hubungan sosial dalam bentuk apa pun, baik atau buruk, dapat berdampak pada kualitas hidup. Akibatnya, ia mungkin merasa lebih nyaman tidak pernah bertemu seseorang lagi daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang dapat terjadi selama putus cinta.

Kurangnya konsekuensi

Jika baru saja bertemu seseorang, seseorang mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena ia mungkin tidak berbagi teman atau banyak kesamaan. Ini mungkin tidak tampak seperti masalah besar jika pergi begitu saja dari kehidupan mereka.

Perawatan diri

Jika suatu hubungan memiliki efek negatif pada kualitas hidup, memutuskan kontak kadang-kadang tampak seperti satu-satunya cara untuk mencari ketenangan diri sendiri tanpa dampak putus cinta atau perpisahan.

Pada siapa ghosting bisa terjadi

Galau
Ilustrasi/copyright unsplash.com/Riccardo Mion

Pasangan kencan

Jika kamu pernah berkencan dengan pasangan dan tiba-tiba menghilang teman kencanmu menghilang, itu mungkin karena mereka tidak merasakan percikan romantis, terlalu sibuk untuk berkomitmen pada berhubungan, atau hanya tidak siap untuk langkah selanjutnya.

Teman

Jika seorang teman yang sering kamu ajak hang out atau mengobrol tiba-tiba berhenti merespons SMS atau panggilanmu, dia mungkin sedang men-ghosting, atau mereka mungkin memiliki sesuatu dalam hidup mereka yang membuat mereka sibuk. Jika ternyata mereka telah membuatmu di-ghosting, bisa jadi mereka memutuskan akan terlalu rumit atau menyakitkan untuk menjelaskan bahwa mereka tidak ingin berteman lagi.

Teman sekerja

Ghosting juga bisa terjadi di kantor. Ini lebih sering terlihat ketika seseorang akan meninggalkan perusahaan. Meskipun kamu mungkin secara teratur mengobrol di kantor, dan mungkin nongkrong setelah bekerja, bagi sebagian orang, mungkin terlalu sulit untuk mempertahankan persahabatan dengan mantan rekan kerja sambil mencoba menyesuaikan diri dengan yang baru. Ini juga bisa terjadi ketika rekan kerja berganti posisi atau menerima promosi.

Cara move on setelah di-ghosting

Pria Move On/Mlg
Ilustrasi pria/copyright unsplash.com/@luobulinka

Move on dari orang yang telah men-ghosting mungkin tidak mudah. Apalagi jika orang tersebut adalah pasangan romantis, teman, atau rekan kerja. Berikut cara move on setelah di-ghosting, dilansir dari Healthline:

Tetapkan batasan terlebih dahulu

Hanya ingin kencan? Tertarik pada sesuatu yang lebih? Mengharapkan mereka untuk mengabari setiap hari? Minggu? Bulan? Kejujuran dan transparansi dapat membantumu dan orang lain memastikan tidak ada batas yang terlewati tanpa disadari.

Beri orang itu batas waktu

Belum mendengar kabar dari mereka selama beberapa minggu atau bulan dan lelah menunggu? Beri mereka ultimatum. Misalnya, kamu dapat mengirimi mereka pesan yang meminta mereka untuk menelepon atau mengirim pesan teks minggu depan, atau kamu akan menganggap hubungan telah berakhir. Ini mungkin tampak kasar, tetapi dapat memberimu penutup dan memulihkan perasaan kehilangan.

Jangan otomatis menyalahkan diri sendiri

Kamu tidak memiliki bukti atau konteks untuk menyimpulkan mengapa orang lain meninggalkan hubungan, jadi jangan merendahkan diri sendiri dan menyebabkan dirimu lebih terluka secara emosional.

Cara move on setelah di-ghosting

ilustrasi move on aries/pixabay
ilustrasi move on/pixabay

Hidari koping dengan zat terlarang

Jangan mematikan rasa sakit dengan obat-obatan, alkohol, atau minuman keras lainnya. “Perbaikan” ini bersifat sementara, dan kamu mungkin menemukan dirimu menghadapi perasaan sulit nanti pada waktu yang lebih tidak nyaman, seperti dalam hubungan berikutnya.

Habiskan waktu bersama teman atau keluarga

Carilah persahabatan dari orang-orang yang percayai dan dengan siapa kamu berbagi perasaan saling mencintai dan menghormati. Mengalami hubungan yang positif dan sehat dapat menempatkan situasi ghosting ke dalam perspektif.

Cari bantuan profesional

Jangan takut untuk menghubungi terapis atau konselor yang dapat membantumu mengartikulasikan perasaan kompleks yang mungkin kamu miliki. Mereka juga dapat memberi strategi mengatasi lebih lanjut untuk memastikan kamu keluar dari sisi lain sama kuatnya, jika tidak lebih kuat, dari sebelumnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya