Liputan6.com, Jakarta Penyebab tanah longsor bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti faktor ulah manusia hingga faktor alam. Tanah longsor sendiri merupakan sebutan bagi pergerakan tanah akibat dari peristiwa geologi gerakan masa tanah bebatuan.Â
Baca Juga
Tanah longsor tentunya bukan hal yang baru di Indonesia, apalagi di daerah-daerah dengan lereng yang curam. Dampak bencana satu ini tentunya juga tidak main-main, dari kerugian materi hingga kehilangan nyawa bisa terjadi karena tanah longsor.
Advertisement
Mengenali penyebab tanah longsor bisa berdampak sangat besar, seperti menekan angka kematian akibat bencana ini, dan juga bisa dijadikan sebuah dasar penanggulangannya. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah lereng atau rawan longsor, mengenali penyebab tanah longsor dan cara mencegahnya adalah suatu keharusan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/6/2021) tentang penyebab tanah longsor.
Mengenal Daerah Rawan Longsor dan Ciri-cirinya
Sebelum membahas penyebab tanah longsor, ada baiknya kamu mengenali daerah rawan longsor serta ciri-ciri akan terjadinya bencana ini. Dilansir dari WHO, wilayah yang paling rentan mendapatkan penyebab tanah longsor meliputi:
- Medan terjal, termasuk area di dasar ngarai;
- lahan yang sebelumnya terbakar oleh kebakaran hutan;
- tanah yang telah diubah karena aktivitas manusia,
- seperti deforestasi atau konstruksi;
- saluran di sepanjang sungai atau sungai;
- area mana pun yang aliran permukaannya diarahkan atau tanah sangat jenuh.
Â
Ciri-Ciri akan Terjadi Tanah Longsor
1. Sehabis hujan, tampak ada retakan pada lereng,
2. Kerikil berjatuhan, tebing terlihat kurang kokoh atau rapuh,
3. Tiba-tiba timbul mata air baru,
4. Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor,
5. Pintu maupun jendela sukar terbuka,
6. Pepohonan tampak miring,
7. Halaman rumah atau dalam rumah mendadak ambles.
Advertisement
Penyebab Tanah Longsor
Ada dua faktor utama penyebab tanah longsor. Ini adalah faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
Curah hujan tinggi
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah atau rongga tanah, kemudian selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut.
Saat musim hujan datang, otomatis air hujan ini akan masuk ke dalam rongga tanah atau pori-pori tanah yang terbuka tadi. Membuat air hujan akhirnya memenuhi rongga, yang menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Akhirnya mengakibatkan longsor dan erosi tanah.
Erosi tanah
Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi. Erosi ini bisa terjadi ketika ada aliran air yang deras menyerang tanah, sehingga tanah bertambah curam. Aliran air ini bisa berupa gelombang air laut, air yang berasal dari hujan atau badai, air bah, air sungai, dan lain sebagainya.
Lereng yang terjal
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat tinggal kamu terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor.
Pertambangan
Aktivitas pertambangan juga bisa menjadi penyebab tanah longsor. Operasi penambangan yang menggunakan teknik peledakan sering kali menyebabkan daerah lain yang berisiko longsor menjadi longsor akibat getaran di bawah tanah.
Beban berlebihan pada suatu area
Adanya beban pada tanah yang berlebihan bisa menjadi penyebab tanah longsor. Beban ini bisa berupa salju, tumpukan sampah, bahkan pemukiman. Jika di sekitar lereng terdapat rumah atau pemukiman di lereng serta kendaraan yang lalu lalang di tikungan lembah, maka jika beban tersebut terlampau berat, dapat menyebabkan tanah longsor.
Penyebab Tanah Longsor
Getaran
Getaran juga merupakan salah satu penyebab tanah longsor. Getaran kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, akan secara tidak langsung mengakibatkan tanah menjadi longsor.
Tetapi berproses, pertama jalanan di lereng bukit ini perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan, lama-lama akan terjadi longsor. Sementara getaran besar dapat langsung menyebabkan tanah longsor, antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa bumi.
Hutan gundul
Kalau di kawasan kamu tinggal terdapat penebangan hutan secara liar, maka hal ini akan memberikan dampak akibat hutan menjadi gundul, sehingga berdampak pada terjadinya bencana longsor.
Pentingnya pohon di daerah perbukitan khususnya adalah untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah. Air yang berlimpah akan disimpan terlebih dahulu di akar pohon, sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.
Ada lahan pertanian di lereng
Penyebab tanah longsor selanjutnya ialah keberadaan lahan pertanian di lereng gunung. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk, akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan perkebunan memiliki akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah tetap kuat.
Lapuknya bebatuan
Bebatuan di lereng, seperti batu endapan yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Hal ini yang kemudian juga menjadi penyebab tanah longsor.
Kepadatan tanah kurang
Jenis tanah tertentu terkadang bisa menyebabkan rawannya longsor. Tanah liat misalnya, ia memiliki karakteristik yang mudah pecah ketika musim panas, dan lembek ketika musim hujan. Ini menyebabkan tanah tidak bisa kuat berada di posisinya sehingga mudah longsor.
Advertisement
Cara Mencegah Tanah Longsor
Setelah mengenali penyebab tanah longsor, kamu tentunya juga perlu mengenali pencegahan dari bencana ini. Berikut cara mencegah tanah longsor yang perlu kamu pahami:
1. Hindari membangun rumah di bawah atau dekat tebing,
2. Buatlah sengkedan atau terasiring di lereng terjal kalau membentuk pemukinan di saerah tersebut,
3. Hindari untuk membuka kolan atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga,
4. Apabila terlihat ada retakan, segara tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan agar air hujan tidak bisa menerobos celah-celah tanah,
5. Hindari pemotongan tebing menjadi tegak,
6. Penebangan pohon di sekitar lereng sebaiknya tidak dilakukan,
7. Pemukiman yang didirikan di tepian sungai, rentan terkena erosi,
8. Membuat saluran pembuangan air yng secara otomatis bisa menjadi saluran penampungan air tanah,
9. Menanam jenis tananam keras dan ringa, yang memiliki akar dalam yang ditanam di wilayah curam, dan
10. Pengembangan usaha tani rumah longsor lahan.