22 Penyebab Mata Kedutan, dari Ringan sampai Kronis

Mata kedutan sering muncul tiba-tiba.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 31 Agu 2021, 11:15 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 11:15 WIB
Sering Mengedipkan Mata
Ilustrasi Mengedipkan Mata Credit: unsplash.com/JC

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mata kedutan sering muncul tiba-tiba. Mata kedutan merupakan kondisi kejang otot kelopak mata yang berulang dan tidak disengaja. Penyebab mata kedutan bisa dirasakan di kelopak mata atas, bawah, atau keduanya.

Kedutan memang jarang menimbulkan rasa sakit dan masalah serius. Penyebab mata kedutan biasanya terjadi setiap beberapa detik selama satu atau dua menit. Meski sering bukan masalah serius, mengetahui penyebab mata kedutan juga penting.

Beberapa kasus kedutan bisa berlangsung berhari-hari dan menjadi kronis. Biasanya kondisi ini terkait dengan penyebab mata kedutan kronis atau disebabkan penyakit tertentu. Jika kedutan sering terjadi dan disertai gejala lain yang tidak biasa, penting memastikan penyebab mata kedutan ke dokter.

Berikut penyebab mata kedutan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(31/08/2021).

Penyebab mata kedutan ringan

Ilustrasi mata (pixabay)
Ilustrasi mata (pixabay)

Kelelahan

Penyebab mata kedutan ringan adalah reaksi kelelahan tubuh. Setelah seharian menggunakan mata untuk belajar atau bekerja, mata tentunya akan kelelahan. Ketika mata tidak segera diistirahkatkan, ia akan lebih mudah mengalami tegang dan kejang.

Stres

Stres mungkin adalah penyebab mata kedutan paling umum. Kecemasan dan stres dapat menyebabkan kedutan dengan melepaskan neurotransmiter dari saraf yang memasok otot. Yoga, latihan pernapasan, menghabiskan waktu bersama teman atau hewan peliharaan, dan memasukkan lebih banyak waktu luang ke dalam jadwal adalah cara untuk mengurangi stres yang mungkin menyebabkan kelopak mata berkedut.

Ketegangan mata

Ketegangan mata, terutama ketegangan mata digital akibat terlalu sering menggunakan komputer, tablet, dan smartphone juga merupakan penyebab umum kelopak mata berkedut.

Penyebab mata kedutan ringan

Ilustrasi mata (pixabay)
Ilustrasi mata (pixabay)

Mata kering

Penyebab mata kedutan selanjutnya adalah mata kering. Banyak orang dewasa mengalami mata kering, terutama setelah usia 50 tahun. Mata kering juga sangat umum terjadi pada orang yang menggunakan komputer, mengonsumsi obat-obatan tertentu (terutama antihistamin dan beberapa antidepresan), memakai lensa kontak, dan mengonsumsi kafein dan/atau alkohol.

Kekurangan nutrisi

Beberapa laporan menunjukkan kekurangan unsur nutrisi tertentu, seperti magnesium, dapat memicu kedutan kelopak mata. Meskipun laporan ini tidak konklusif, ini mungkin penyebab lain mata berkedut.

Penggunaan gadget

Terlalu lama menggunakan gadget juga bisa menjadi penyebab mata kedutan. Seharian menatap layar komputer atau gadget menjadi salah satu penyebab lelahnya otot mata. Apalagi jika kamu memiliki mata kering, risiko mata berkedut akan lebih besar.

Penyebab mata kedutan ringan

Kafein
Ilustrasi Kopi Credit: pexels.com/Dominika

Kafein

Kafein bisa menjadi penyebab mata kedutan karena merangsang otot menjadi tegang. Ketika kafein masuk ke dalam tubuh, zat ini akan merangsang sistem saraf pusat, yaitu otak. Kafein yang diminum terlalu banyak bisa menyebabkan otot tubuh mengejang dan berisiko menimbulkan kedutan mata. Minum kafein pada malam hari bisa menyebabkan susah tidur yang juga bisa menyebabkan mata kedutan.

Alkohol

Asupan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan mata berkedut. Alkohol dapat menyebabkan mata berkedut karena biasanya mengendurkan semua otot di tubuh setelah dikonsumsi. Kelopak mata akhirnya kelelahan, yang bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebab mata kedutan.

Rokok

Merokok dapat menyebabkan kedutan dengan cara yang sama seperti alkohol dan nikotin. Merokok juga bisa menyebabkan masalah mata lain seperti risiko retinopati diabetik, katarak, dan penyakit mata tiroid serta mengganggu produksi air mata yang menyebabkan sindrom mata kering.

Penyebab mata kedutan ringan

Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Ilustrasi Obat Pereda Nyeri Credit: pexels.com/pixabay

Efek samping obat

Penyebab mata kedutan bisa terjadi karena efek obat tertentu. Obat antiepileptik dan antipsikotik memengaruhi saraf dan otot, sehingga menyebabkan otot menegang dan tremor (tubuh gemetaran).

Pola tidur terganggu

Kedutan yang disebabkan oleh gangguan tidur sering memburuk ketika mencoba untuk tidur, tetapi biasanya berhenti saat sedang tidur.

Sensitivitas cahaya

Sensitivitas cahaya adalah di mana tingkat cahaya di lingkungan terlalu terang dan menyebabkan ketidaknyamanan. Bagi sebagian orang, ketidaknyamanan ini bisa menjadi ekstrem dan selanjutnya dapat mengurangi penglihatan mereka yang dapat digunakan. Sensitivitas cahaya bisa menyebabkan mata lelah yang berujung pada kedutan.

Penyebab mata kedutan karena penyakit

Penyakit Pada Retina Mata
Ilustrasi Retina Mata Credit: pexels.com/Jan

Alergi

Orang dengan alergi mata bisa mengalami gatal, bengkak dan mata berair. Menggosok mata karena gejala alergi melepaskan histamin ke jaringan kelopak mata dan lapisan air mata, yang dapat menyebabkan mata berkedut.

Blepharospasm

Blepharospasm adalah bentuk umum dari penyebab kedutan kelopak mata kronis. Blepharospasm adalah kelainan neurologis langka yang menyebabkan kejang dan kontraksi otot di sekitar mata. Awalnya mungkin tampak mirip dengan kedutan kelopak mata dasar, tetapi dapat memburuk jika tidak ditangani. Dalam beberapa kasus, kejang menjadi cukup parah dan harus menutup kelopak mata selama berjam-jam. Kedutan yang disebabkan oleh blepharospasm juga biasanya dirasakan oleh kedua mata sekaligus. Otot lain di wajah juga bisa mengalami kejang.

Kejang hemifasial

Kejang hemifasial juga merupakan kondisi langka, tetapi tidak disebabkan oleh kerusakan struktur otak bagian dalam. Sebaliknya, para peneliti percaya bahwa kejang hemifasial disebabkan oleh iritasi pada saraf wajah. Iritasi ini bisa terjadi jika pembuluh darah di sekitarnya memberi tekanan terlalu banyak pada saraf. Kejang hemifasial cenderung konsisten dalam intensitas.

Penyebab mata kedutan karena penyakit

Ilustrasi mata (pixabay)
Ilustrasi mata (pixabay)

Bell’s palsy

Bell’s palsy merupakan suatu kondisi yang menyebabkan satu sisi wajah terkulai ke bawah. Gangguan ini menyebabkan kelumpuhan sementara pada satu sisi wajah akibat peradangan atau trauma pada saraf wajah.

Dystonia

Dystonia merupakan kondisi yang menyebabkan kejang otot yang tidak terduga dan bagian tubuh di area yang terkena terpelintir atau berubah bentuk. Ada banyak jenis dystonia, tergantung bagian otot mana yang bermasalah. Salah satu gejala yang umum terjadi pada Dystonia ini adalah kedutan yang kadang mata akan tertutup dan tidak bisa dibuka.

Multiple sclerosis (MS)

Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit pada sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah kognitif dan pergerakan, serta kelelahan. Kondisi ini bisa mendasari penyebab mata kedutan kronis.

Penyebab mata kedutan karena penyakit

[Fimela] Bulu Mata Lentik
Ilustrasi Mata | unsplash.com

Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson dapat menyebabkan anggota tubuh gemetar, otot kaku, masalah keseimbangan, dan kesulitan berbicara. Kedutan mata mungkin merupakan efek samping dari obat-obatan, terutama obat-obatan yang digunakan untuk penyakit Parkinson. Kedutan mata terkadang merupakan tanda paling awal dari gangguan gerakan kronis, terutama jika kejang wajah lainnya juga berkembang.

Sindrom Tourette

Sindrom Tourette ditandai dengan gerakan tak sadar dan tics verbal. Tic adalah gerakan atau suara yang tidak biasa yang sedikit atau tidak dapat dikendalikan oleh seseorang. Ini mungkin termasuk mengedipkan mata, batuk, membersihkan tenggorokan, mengendus, gerakan wajah, gerakan kepala, atau gerakan anggota badan, atau membuat suara yang tidak biasa.

Sindrom Meige

Sindrom Meige adalah kelainan neurologis langka yang melibatkan kejang simultan di pipi, mulut, lidah, dan leher. Kejang mungkin terasa seperti sensasi ditusuk, mirip dengan sengatan listrik. Kondisi ini bisa menjadi penyebab mata kedutan.

Tardive dyskinesia

Tardive dyskinesia adalah gangguan gerakan yang ditandai dengan menggeliat tanpa disengaja pada lidah, mulut, atau bibir, serta peningkatan kecepatan berkedip. Kebanyakan kasus berkembang sebagai efek samping dari penggunaan obat antipsikotik jangka panjang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya