Liputan6.com, Jakarta Fisiologi adalah studi tentang fungsi normal dalam makhluk hidup. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan fisiologi adalah cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan dan zat hidup (organ, jaringan, atau sel.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Istilah fisiologi adalah diambil dari bahasa Belanda ‘physiologie’, yang dirangkai dan disusun dari dua kata bahasa Yunani Kuno ‘physis’ yang memiliki makna hakikat atau asal-usul dan kata ‘logia’ diartikan sebagai kajian.
Ilmu fisiologi adalah mengkaji tentang mekanisme yang menggerakkan proses kehidupan, berhubungan dengan pengendalian dan proses terjadinya tatanan molekuler seperti sistem kerja tubuh. Fisiologi adalah cabang ilmu yang tidak bisa berdiri sendiri.
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai pengertian fisiologi menurut para ahli beserta sejarah, jenis-jenis, dan konsep dasarnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (3/12/2021).
Pengertian Fisiologi Menurut Para Ahli
Para ahli pun memiliki pandangan berbeda-beda mengenai pengertian fisiologi, antara lain:
Lakitan
Menurut Lakitan, fisiologi adalah satu cabang biologi yang kajiannya fokus pada proses metabolisme yang terjadi di dalam tumbuhan, yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup.
Prof. Dr. dr. Dewi Irawati Soeria Santoso, MS, AIFM
Fisiologi adalah salah satu mata pelajaran ilmu dasar yang sangat penting dalam kurikulum kedokteran, yang mendukung kemajuan dalam pemahaman dokter tentang penyakit dan kemampuan untuk mengobatinya secara lebih efektif.
Advertisement
Sejarah Ilmu Fisiologi
Bapak fisiologi, Boerhaave populer karena karyanya yang berjudul Institusiones Medicae (1708). Beliau juga seorang pengajar andal di Leiden dan terkenal karenanya. Seorang ahli yang melakukan eksperimen pertama kali dengan ilmu fisiologi yang berhubungan dengan fungsi tubuh adalah Claudius Galenus.
Tepat pada abad pertengahan, seorang dokter Muslim bernama Ibnu Sina mulai mengembangkan tradisi medis Yunani dan India. Kemudian terjadi peningkatan pada masa Renaissance yang dikenal membawa sejumlah peningkatan pada penelitian yang berhubungan dengan ilmu fisiologi, terciptalah studi modern anatomi dan fisiologi.
Abad ke-18, ilmu fisiologi dikembangkan dan diteliti oleh dokter Perancis bernama Pierre Cabanis. Lalu pada abad ke-19 tercetus 1.838 teori tentang fisiologi oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Berlanjut pada abad ke-20 ahli biologi bernama Knut Schmidt-Nielsen dan George Bartholomew mulai mempelajari tentang organisme.
Jenis-Jenis Ilmu Fisiologi
Berdasarkan objek kajiannya, ilmu fisiologi terbagi menjadi 3 macam, yakni fisiologi manusia, fisiologi hewan, dan fisiologi tumbuhan. Berikut ini rinciannya:
1. Fisiologi Hewan
Pengertian fisiologi hewan adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh secara normal dengan berbagai gejala yang ada pada sisi hidup dan pengaturannya atas semua fungsi dalam sistem tersebut. Maksudnya, ilmu fisiologi hewan ini menekankan proses hewan bisa hidup dan beraktivitas. Subjek yang menjadi cakupan pembelajaran fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman mengenai berubahnya ciri-ciri fisiologis sepanjang sejarah evolusi hewan.
2. Fisiologi Manusia
Studi fisiologi manusia dimulai setidaknya pada 420 SM, pada zaman Hippocrates, bapak kedokteran. Lalu ada banyak ilmuwan yang menyelidiki fisiologi yang berbeda, sampai mereka mencapai fisiologi evolusi di abad ke-20. Pengertian fisiologi manusia adalah sebuah ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi manusia yang sehat, organ tubuh mereka dan sel-sel yang tersusun di dalamnya. Fokus utama dari fisiologi manusia adalah tingkat organ dan sistem. Fisiologi manusia berkaitan denga pemahaman fungsi tubuh manusia seperti pengertahuan kimia, fisik, dan anatomi. Ilmu ini lebih mempelajari organ dan sistem pada pencernaan, ekskresi, sirkulasi, dan pernapasan.
3. Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi tumbuhan adalah bagian dari botani yang mempelajari semua proses yang terjadi pada tanaman, sehingga memungkinkan pemahaman tentang cara kerja tanaman. Fisiologi tumbuhan ini juga menggabungkan aspek fisika, kimiawi dan biologi, sama seperti ilmu fisiologi hewan. Objek kajian fisiologi tumbuhan sendiri adalah fisika sel dan biofisika organ, fotosintesis, transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta mekanisme respons terhadap rangsangan lingkungan.
Advertisement
Mengenal Konsep Dasar Ilmu Fisiologi
Berikut ini ada beberapa konsep dasar dalam ilmu fisiologi, diantaranya:
1. Mekanisme
Mekanisme adalah bagian pertama konsep dasar fisiologi yang didasarkan pada material dan hukum-hukum yang berlaku di dunia fisik.
2. Homeostasis
Homeostasis adalah wujud usaha dari konsep dasar fisiologi untuk mengatur dan mengendalikan reaksi yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan lingkungan. Keadaan lingkungan internal konstan dan bertanggung jawab atas keadaan tersebut.
3. Regulator
Regulator adalah konsep dasar fisiologi yang berhubungan dengan pertahanan suatu kelompok makhluk di kondisi lingkungan internal secara relatif terhadap lingkungan eksternal.
4. Konfermer
Konfermer adalah konsep dasar fisiologi yang berhubungan dengan lingkungan internal yang berubah sejalan dengan perubahan lingkungan eksternal.
5. Homeokinesis
Homeokinesis adalah konsep dasar fisiologi yang berhubungan dengan mekanisme mempertahankan lingkungan internal dengan menghindari lingkungan eksernal yang tidak sesuai.
6. Adaptasi
Adaptasi adalah konsep dasar fisiologi berupa tanggapan terhadap perubahan lingkungan untuk mempertahankan hidup makhluk. Ilmu biologi mengistilahkannya sebagai kompensasi.
7. Aklimasi
Aklimasi adalah konsep dasar fisiologi berupa penyesuaian terhadap kondisi-kondisi lingkungan laboratorium dengan kendali variabel yang sangat terbatas.
8. Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah konsep dasar fisiologi berupa penyesuaian yang berlangsung dalam kondisi alami multivariabel, lebih rumit untuk dianalisis.
9. Toleransi
Toleransi adalah konsep dasar fisiologi yang berhubungan dengan kemampuan organisme melakukan regulasi dan konformasi terbatas pada suatu kisaran (range) kondisi tertentu.