4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai Upaya Pencegahan Varian Omicron

Dalam mengantisipasi meluasnya varian Omicron, dilakukan penutupan sementara pelaku perjalanan dari negara dengan transmisi Omicron dan negara sekitarnya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Des 2021, 18:25 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 18:25 WIB
Omicron
Omicron (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia, pada 15 Desember 2021. Varian Omicron terdeteksi pada petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Dengan ditemukannya varian Omicron ini, pemerintah langsung mengisolasi RS Wisma Atlet Kemayoran hingga 7 hari ke depan mengantisipasi penularan varian Omicron. Dalam mengatantisipasi varian Omicron ini dan juga menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah melakukan upaya tanggap darurat agar Indonesia terhindar dari lonjakan ketiga kasus COVID-19

Dalam mengantisipasi meluasnya varian Omicron, kebijakan terkini terkait pelaku perjalanan luar negeri adalah penutupan sementara pelaku perjalanan dari negara dengan transmisi Omicron dan negara sekitarnya. Namun, untuk Warga Negara Indonesia (WNI) tetap diperbolehkan masuk dengan syarat ketat yaitu 14 x 24 jam untuk WNI dari negara dengan transmisi omicron dan untuk WNI dari negara lainnya wajib karantina 10 x 24 jam.

Sementara itu, dalam mempertahankan kondisi kasus di dalam negeri yang tengah terkendali, setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan dan menjadi langkah kunci. Mempertahankan mobilitas yang aman, meningkatkan cakupan vaksinasi dosis lengkap, disiplin menerapkan protokol kesehatan, serta pelaksanaan testing dan tracing perlu diperhatikan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari covid19.go.id, Jumat (17/12/2021) tentang hal yang perlu diperhatikan sebagai upaya pencegahan varian Omicron.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai Upaya Pencegahan Varian Omicron

Vaksin Booster Biasa Dapat Melawan Omicron, Pakar Penyakit Menular AS: Tidak Perlu Booster Khusus Varian
Pakar Penyakit Menular AS berkata tidak perlu booster khusus varian karena vaksin booster yang tersedia sekarang sudah bisa melawan Omicron.(Pexels/Gustavo Fring)

Mempertahankan Mobilitas yang Aman

Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah mobilitas masyarakat. Data Google Mobility menunjukkan adanya peningkatan sejak Juli hingga Desember 2021 seperti di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan, pusat perbelanjaan retail, rekreasi taman atau ruang terbuka publik serta perkantoran. Pengetatan mobilitas yang dilakukan memang memiliki efek yang cukup besar bagi kondisi perekonomian masyarakat, namun pemerintah menyerukan untuk mempertahankan mobilitas yang aman. Hal ini dilakukan dengan mematuhi kebijakan dan disiplin protokol kesehatan.

Meningkatkan Cakupan Vaksinasi Dosis Lengkap

Cakupan vaksinasi dosis lengkap juga perlu diperhatikan dalam pencegahan varian Omicron. Cakupan vaksinasi yang tinggi menunjukkan perlindungan terhadap masyarakat juga maksimal. Sekarag ini baru 3 provinsi yang cakupan vaksinasinya mencapai 70% yaitu Kepulauan Riau, DI Yogyakarta dan Bali. Sementara, 31 provinsi lagi capaiannya dibawah 70%, atau setidaknya ada 19 provinsi yang capaiannya masih dibawah target WHO yaitu 40%.

Pemerintah telah berupaya keras memenuhi kebutuhan vaksin nasional dengan mengamankan stok vaksin melalui berbagai kerjasama. Partisipasi dan peran aktif masyarakat dibutuhkan untuk turut serta dalam program vaksinasi dan tidak membeda-bedakan jenis vaksin.


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai Upaya Pencegahan Varian Omicron

Waspada Covid-19 Varian Omicron di Indonesia
Pengunjung beraktivitas di sebuah pusat perbelanjan di kawasan Tangerang Selatan, Rabu (8/12/2021). Pemerintah mengingatkan varian omicron sudah masuk ke kawasan ASEAN, salah satunya Malaysia, sehingga masyarakat diminta untuk tetap mematuhi standar protokol kesehatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Disiplin Menerapkan Protokol Kesehatan

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penerapan protokol kesehatan. Hal ini paling penting, karena selama COVID-19 masih ada maka protokol kesehatan adalah harga mati dan perlu diterapkan dengan disiplin. Beberapa lokasi menunjukkan kedisiplinan cukup baik memakai masker.

Namun, masih ada beberapa lokasi yang kepatuhannya rendah, seperti pemukiman penduduk, kedai makanan, stasiun dan terminal, serta pasar rakyat. Kondisi penularan COVID-19 yang terus terkendali tentunya dapat dicapai bila setiap orang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, cara ini merupakan cara yang paling mudah, murah, dan efektif dalam mencegah penularan COVID-19, termasuk varian Omicron.

Pelaksanaan Testing dan Tracing

Testing dan tracing juga perlu diperhatikan dalam pencegahan varian Omicron. Keduanya hal utama mendeteksi kasus secara masif. Pendeteksian yang semakin cepat dan masif dapat mencegah meluasnya penularan dan dapat meningkatkan potensi kesembuhan karena segera ditangani.

Testing dan tracing menjadi kunci paling dini dalam mengidentifikasi dan mencegah kasus yang sudah ditemukan, agar tidak menimbulkan dampak lebih luas. Penting bagi Pemerintah Daerah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk segera melakukan upaya tracing begitu ada orang positif teridentifikasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya