Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi menajdi salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai negara di dunia. Terutama negara yang berada di lempeng tektonik aktif. Gempa bumi yang dahsyat bahkan juga bisa memicu tsunami.
Gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut ini bisa menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.
Baca Juga
Penyabab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatra di Samudra Hindia.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com rangkum 6 negara yang sering berpotensi terjadi tsunami dari berbagai sumber, Kamis (20/1/2022).
1. Jepang
Tentu sudah menjadi rahasia umum jika Jepang kerap kali mengalami bencana alam gempa bumi. Hal itulah yang membuat Jepang juga sering berpotensi dihempas tsunami.
Lantaran negara ini terletak di salah satu zona gempa bumi paling aktif di dunia yakni Cincin Api Pasifik, sistem peringatan gempa di negara ini memang super canggih.
Jepang memulai sistem mendeteksi gelombang kejut awal melalui jaringan lebih dari 1.000 seismometer di seluruh negara pada 2007 silam. Sistem ini kemudianakan memberikan sinyal pada telepon, TV dan radio di seluruh negeri, sekaligus menghentikan kereta api.
Advertisement
2. Amerika Serikat
Pantai Barat Amerika adalah kawasan yang paling sering dengan ancaman tsunami di Amerika Seriaka. Berdasarkan laporan dari Stacker, California, Oregon dan Washington pernah mengalami ancaman tsunami yang berasal dari Rusia dan Amerika Selatan.
“Sementara itu, Alaska terletak di antara beberapa zona seismik paling berbahaya di dunia dan merupakan tsunami terbesar dalam sejarah yang tercatat, dengan ombak mencapai ketinggian 1,722 kaki,” jelas Stacker.
3. Indonesia
Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang kerap mengalami ancaman tsunami. Indonesia ada dalam pertemuan 4 lempeng tektonik dunia, yakni benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Pasific dan lempeng samudera Hindia.
Kejadian yang paling diingati adalah bencana tsunami besar yang melanda Aceh pada 2004 lalu, disebabkan oleh gempa bumi bermagnitudo 9,3. Kerugian cukup besar pun dialami oleh Indoensia kala itu.
Lebih dari 200,000 telah meninggal dunia. Pemerintah juga memperkirakan total kerusakan dan kerugian akibat bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara mencapai Rp 42,7 triliun.
Bahkan baru-baru ini, peneliti dari Instutut Teknologi Bandung (ITB) memperkirakan akan terjadi gempa bumi 9,1 magnitudo.
Advertisement
4. Yunani
Dihimpit dengan laut, gunung berapi, pulau dan dasar laut yang pecah menjadikan Yunani berisiko tinggi untuk dilanda tsunami. Yunani juga terkena tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi yang kerap terjadi di Afrika Utara.
Menurut Stacker, pada tahun 2004, akibat gempa bumi di Algeria dilaporkan terasa hingga ke pantai selatan Yunani.
5. Chile
Chili berada pada kawasan aktif secara tektonik lempeng. Di pantai barat Chili, Peru dan Ekuador terdapat zona pertemuan antara lempeng Nazca dengan lempeng Amerika Selatan.
Gempa bumi dahsyat di kawasan pantai pernah tercatat dalam sejarah Chile. Dengan bermagnitudo 8.5, gempa bumi paling buruk pernah melanda Chile pada 1960.
Menurut Stacker, pada ketika itu penduduk cuba untuk melarikan diri namun tsunami melanda setelah 10 menit usai gempa. Hal tersebut menyebabkan masyarakat tidak sempat untuk menyelamatkan diri.
Advertisement
6. Filipina
Sama seperti di Indonesia, Filipina juga rawan terjadi gempa dan tsunami. Gempa bumi di dasar lautan pernah menjadi penyebab utama tsunami di Filipina. Negara ini dikenal sebagai ‘Ring of Fire’ kerana terdapat banyak gunung berapi aktif di hampir seluruh kepulauan yang akan menyebabkan tsunami berikutnya.