Liputan6.com, Jakarta Pergaulan bebas adalah sebuah perbuatan yang menyimpang, yang sudah melewati batas, dan melanggar norma. Norma ini bisa meliputi agama, susila, sosial, dan lainnya. Pergaulan bebas juga sering dikaitkan dengan kenakalan remaja.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata pergaulan berarti menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau tidak terikat. Maka dapat disimpulkan jika pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.
Pergaulan bebas adalah perilaku menyimpang yang melewati batas norma atau peraturan yang ada. Pergaulan bebas tersebut harus dihindari karena dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, dan masa depan seseorang.
Memahami penyebab hingga ciri-ciri pergaulan bebas dapat membantu remaja untuk menghindari perilaku ini. Berikut ini ulasan mengenai pergaulan bebas yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/1/2022).
Pengertian Pergaulan Bebas Menurut Para Ahli
Adapun pengertian pergaulan bebas menurut keterangan dari para ahli, antara lain:
Gunarsa
Pergaulan bebas adalah sebagai pergaulan yang luas antara pemuda dan pemudi. Tidak terlampau menekankan pengelompokan yang kompak antara dua orang saja, namun antara tidak sedikit muda-mudi.
B. Simanjuntak
Pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seseorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan, baik di dalam undang-undang maupun hukum Agama serta lingkungan.
Katono
Pergaulan bebas adalah gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mengembangkan perilaku yang menyimpang.
Santrock
Pergaulan bebas adalah kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
Advertisement
Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas harus dihindari karena merupakan salah satu perilaku menyimpang. Pengetahuan tentang ciri-ciri pergaulan bebas juga sangatlah penting agar bisa menghindarinya. Berikut ciri-ciri pergaulan bebas yang dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), antara lain:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif. Contohnya narkoba.
2. Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
3. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.
4. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
5. Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
6. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa malas.
Penyebab Pergaulan Bebas
Berikut ini terdapat beberapa penyebab pergaulan bebas, antara lain:
1. Kurangnya nilai keagamaan
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam menjalankan peranan di masyarakat.
2. Kontrol diri
Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.
3. Gaya hidup
Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas.
4. Faktor keluarga
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. Pengaturan keluarga yang disfungsional ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.
5. Pengaruh teman sebaya
Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman, mengembangkan pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.
6. Keadaan lingkungan tempat tinggal
Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
7. Pengaruh internet
Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu penyebab pergaulan bebas. Dengan internet semua orang bisa mengakses apa saja dan berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dari internet adalah bisa merusak moral jika tidak terkontrol.
8. Keadaan ekonomi
Keadaan ini juga sangat mempengaruhi perilaku remaja. Remaja yang hidup dalam keluarga miskin kemungkinan tidak mendapatkan akses informasi tentang bahaya pergaulan bebas, seperti penggunaan narkoba, seks bebas dan lain sebagainya.
Advertisement
Cara Menanggulangi Pergaulan Bebas
Untuk menanggulangi pergaulan bebas, terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Banyak beraktivitas secara positif
Dengan banyak aktivitas positif maka tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal negatif.
2. Berpikir masa depan
Berpikir masa depan bertujuan agar dapat menyusun langkah-langkah terbaik dalam menggapai masa depan yang dicita-citakan dan impikan. Hal itu agar tidak menjadi seorang yang hampa tanpa harapan dan tanpa cita-cita.
3. Mengurangi menonton televisi
Televisi seharusnya menjadi sumber informasi yang mendidik. Namun, kenyataannya bertolak belakang karena kebanyakan televisi menyiarkan hiburan-hiburan dengan nilai-nilai gaya hidup bebas.
4. Selalu membaca buku
Membaca buku memberikan kita wawasan luas, baik itu wawasan dalam pelajaran di sekolah maupun wawasan akan kehidupan yang baik dan mengetahui lebih cepat hal-hal yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
5. Sosialisasi bahaya pergaulan bebas
Dengan sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama para remaja akan mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas sebagai langkah pencegahan.
6. Memperbaiki cara pandang
Bersikap optimistis dan hidup dalam kenyataan untuk mendidik anak-anak, berusaha dan menerima hasil usaha. Walau tak sesuai dengan apa yang dinginkan dan mengecewakanm dapat menanggapi dengan positif.
7. Jujur pada diri sendiri
Menyadari dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya sehingga tidak emosi dan menganiaya diri mereka sendiri.