Liputan6.com, Jakarta Bacaan niat mandi wajib setelah haid penting untuk diketahui oleh setiap perempuan muslim. Mandi wajib atau disebut juga mandi besar atau mandi junub merupakan mandi yang dilakukan untuk menghilangkan hadas atau najis besar.
Baca Juga
Perlu diketahui, bagi seorang perempuan muslim yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk berpuasa dan sholat. Untuk itu, mereka wajib mengganti puasa pada hari lain, tetapi tidak diwajibkan mengganti sholat.
Advertisement
Bagi perempuan yang sudah selesai masa haid, maka diwajibkan untuk mandi junub atau mandi wajib supaya dapat menjalankan ibadah. Membaca niat mandi wajib setelah haid adalah suatu keharusan dan ini termasuk permulaan dalam tata cara mandi wajib sesuai syariat Islam.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat mandi wajib setelah haid beserta tata cara dan waktu mandi wajib setelah haid saat puasa Ramadhan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/4/2022).
Hukum Mandi Wajib Setelah Haid
Sebelum mengetahui bacaan niat mandi wajib setelah haid sesuai syariat Islam, alangkah baiknya kita mengenal hukumnya terlebih dahulu. Sebagai manusia, tentu tidak akan luput dari hadast. Baik itu hadast kecil maupun hadast besar. Karenanya, sudah sepantasnya untuk kita memahami cara mandi wajib sesudah haid ini secara mendalam sampai kepada dasar hukumnya. Sebagaimana yang sudah tertulis dan dijelaskan dalam Alquran mengenai landasan perintah mensucikan diri. Hal ini berkaitan dengan cara mandi wajib sesudah haid, di antaranya:
"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (QS. Al Baqarah:222)
Selain itu, hukum mandi wajib sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran yaitu Surat Al Maidah dan An-Nisa'.
Allah SWT berfirman,
"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).
Dalam surat An-Nisa', Allah SWT juga menyuruh umat Muslim mandi junub jika dalam keadaan junub.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).
Advertisement
Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Bacaan niat mandi wajib setelah haid berbeda dengan niat mandi wajib secara umum. Niat mandi wajib setelah haid ini bisa dibaca sebelum memulai mandi wajib. Berikut niatnya:
Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.
Sedangkan untuk niat mandi wajib setelah nifas adalah:
Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta’ala
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid Sesuai Syariat Islam
Setelah mengetahui bacaan niat mandi wajib setelah haid. Berikut tata cara mandi haid, lengkap sesuai urutannya:
1. Bacalah niat mandi wajib setelah haid terlebih dahulu. Membaca doa niat di awal-awal hukumnya wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi haid dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib setelah haid ini bisa dalam hati atau bersuara.
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan.
3. Bersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
4. Setelah itu, cuci tangan dengan sabun.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan sholat, dimulai membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua. Perbedaan antara tata cara mandi junub perempuan dan laki-laki terletak di sini. Saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya. Perempuan bisa cukup menyela kepala dengan air tiga kali dan mengguyurnya.
7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.
8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.
Advertisement
Batas Waktu Mandi Wajib Setelah Haid Saat Puasa Ramadhan
Seorang perempuan yang sudah selesai masa haid, dianjurkan untuk segera mandi wajib agar bisa melaksanakan puasa Ramadhan. Namun, tidak sedikit pula yang menunda mandi wajib untuk dilaksanakan setelah subuh karena berbagai alasan seperti suhu dingin atau ingin mandi dengan sempurna.
Suci dari hadas besar bukan termasuk syarat wajib puasa, oleh karena itu, puasa tetap sah meski belum mandi wajib setelah fajar atau setelah waktu subuh. Oleh karena itu, ketika belum mandi junub hingga waktu Subuh, maka hal itu dibolehkan dan puasa tetap dinilai sah.
Hal itu disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, sebagaimana dilansir dari Bimas Islam Kemenag.
"Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya."
Kendati demikian, bukan berarti tidak ada batas waktu mandi wajib setelah haid selesai. Mandi wajib tetap dianjurkan dilaksanakan sebelum subuh agar bisa segera salat dan menjalankan puasa dalam keadaan suci. Dalam hal ini Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan:
“Sungguh orang junub boleh mengakhirkan mandi junubnya selama waktu sholat tidak hampir habis baginya.” (Ibnu Rajab al-Hanbali, Fathul Bari, juz I, halaman 346).
Dengan begitu, perempuan yang yakin sudah selesai haid harus segera mandi wajib untuk melaksanakan sholat. Namun, berbeda dengan yang masih ragu-ragu apakah sudah suci atau belum dari masa haid, maka puasanya tidak sah.