Penyebab Penyakit Asma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Penyebab penyakit asma perlu dikenali dari faktor pemicunya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 07 Jun 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 17:00 WIB
Asma
Ilustrasi Asma Credit: pexels.com/Edward

Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit asma perlu dipahami oleh setiap orang, terutama bagi kamu yang mengalaminya. Faktor pemicu asma perlu diketahui agar kamu bisa menanganinya dengan tepat, tentunya agar kondisi tidak semakin memburuk. 

Asma merupakan penyakit jangka panjang pada saluran pernapasan yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan saluran pernapas. Hal ini mengakibatkan seseorang merasakan sesak dan kesulitan bernapas. 

Penyebab penyakit asma perlu dikenali dari faktor pemicunya. Hal ini perlu diketahui agar kamu dapat melakukan penanganan yang tepat. Asma bisa menyerang siapa pun dan tidak bisa disembuhkan. Namun penanganan yang tepat dapat mengontrol serangan agar penderita bisa menikmati hidup yang nyaman.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (7/6/2022) tentang penyebab penyakit asma.

Gejala Asma

Gejala Asma
Gejala Asma/unsplash Darius

Sebelum mengetahui beberapa penyebab penyakit asma, kamu tentunya perlu mengenali gejalanya terlebih dahulu. Apabila asma diidap sejak kecil, gejalanya bisa saja menghilang saat beranjak remaja dan muncul kembali di usia dewasa. Namun, gejala asma dengan kategori menengah dan berat di masa kecil akan cenderung tetap ada hingga dewasa. Asma dapat muncul pada usia berapa pun, tidak selalu berawal dari masa kecil.

Gejala utama asma antara lain mengi, dada terasa seperti ada yang menghimpit, batuk, dan sulit bernapas. Gejala asma yang memburuk dalam waktu singkat, dikenal sebagai serangan asma. Ini bisa terjadi tiba-tiba atau bertahap selama beberapa hari. Berikut beberapa gejala asma yang perlu diketahui:

- Mengi, batuk, dan dada terasa seperti terhimpit dirasa semakin berat dan sering

- Aktivitas makan, bicara, dan tidur terganggu oleh kesulitan bernapas

- Mengantuk, mengalami kebingungan, letih, atau pusing

- Jari atau bibir membiru

- Jantung berdebar

- Pingsan

Penyebab Penyakit Asma

Asma
Ilustrasi Asma Credit: pexels.com/Dine

Penyebab penyakit asma belum diketahui pasti hingga saat ini. Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang sensitif. Ketika terpapar faktor pemicu asma, saluran pernapasan lebih mudah menyempit dan tersumbat lendir. Saat paru-paru penderita asma teriritasi salah satu pemicu, otot pernapasan akan menjadi kaku dan saluran napas pun menyempit.

Beberapa pemicunya antara lain asap rokok, paparan zat kimia, bulu binatang, bahkan udara dingin. Ketika terpapar faktor pemicu asma, saluran pernapasan lebih mudah menyempit dan tersumbat lendir. Berikut beberapa faktor penyebab penyakit asma yang perlu kamu ketahui:

- Genetika

- Bulu binatang

- Asap rokok, polusi udara

- Infeksi, terutama yang berhubungan dengan saluran napas atas seperti flu

- Emosi berlebihan, misalnya tertawa terbahak-bahak

- Alergi makanan, misalnya alergi kacang-kacangan

- Stres

- Olahraga

- Cuaca, termasuk perubahan suhu udara, udara dingin, lembap

- Kondisi dalam ruangan yang lembap atau berdebu

- Obat-obatan, misalnya obat pereda sakit anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen

Begitu penyebab penyakit asma telah diketahui, usahakan untuk menghindarinya agar dapat mengontrol gejala asma. Asma bisa menyerang siapa pun dan tidak bisa disembuhkan. Namun penanganan yang tepat dapat mengontrol serangan dan penderita bisa menikmati hidup yang lebih tenang.

Pertolongan Pertama Asma

Menyembuhkan Penyakit Asma
Ilustrasi Penyakit Asma Credit: pexels.com/pixabay

Mengenali penyebab penyakit asma yang kamu alami sangat penting untuk penanganannya. Apalagi penyakit asma merupakan penyakit jangka panjang yang dapat kambuh sewaktu-waktu saat berkontak dengan pemicunya. Ada baiknya kamu mengetahui pertolongan pertama saat asma kambuh, sebagai berikut:

- Duduk tegak

Saat terjadi serangan asma, segera hentikan kegiatan yang sedang kamu lakukan. Kemudian, duduklah dengan tegak. Tindakan ini memungkinkan kamu untuk bisa bernapas dengan lebih baik. Hindari posisi bungkuk atau berbaring, karena kedua posisi tersebut dapat membuat saluran napas semakin tersumbat.

- Tarik napas dalam dan panjang

Serangan asma dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar oksigen dan karbondioksida (hiperventilasi), yang bisa mengganggu aliran darah ke otak. Tarik napas panjang dan dalam. Lakukan selama beberapa saat hingga kondisi terasa membaik.

- Tetap tenang

Agar asma tidak semakin parah, cobalah untuk tetap tenang dan relaks. Atur napas sedemikian rupa, agar tidak terlalu cepat. Selain itu, usahakan juga untuk mengendurkan pakaian yang terasa sempit. Hal ini bertujuan agar laju napas tetap.

- Segera hindari penyebab penyakit asma

Penderita asma sangat perlu mengetahui bahan atau zat apa saja yang bisa menyebabkan serangan. Apakah itu debu, asap rokok, aroma zat kimia, atau lainnya. Jika sudah mengetahui, benar-benar jauhi zat penyebab penyakit asma tersebut.

- Minum secangkir teh hangat

Minuman hangat yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh, dapat sedikit membantu membuka saluran napas. Pada akhirnya, serangan asma yang terjadi akan terasa lebih ringan.

- Segera cari pertolongan medis

Jika mengi, batuk atau sesak napas bertambah parah setelah beristirahat, segeralah cari pertolongan medis. Jangan anggap sepele, karena serangan asma yang dibiarkan berlanjut bisa berujung pada kematian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya