Furosemide Obat Apa? Kegunaan, Efek Samping, dan Interaksinya

Furosemide obat apa termasuk resep dokter.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Jun 2022, 17:25 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2022, 17:25 WIB
Gambar Ilustrasi Obat-Obatan
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Furosemide obat apa termasuk jenis obat resep yang biasa diberikan dokter. Furosemide adalah bahan aktif obat. Furosemide obat apa merupakan salah satu jenis obat diuretik. 

Ketika mendapat resep obat ini, Anda mungkin bertanya furosemide obat apa. Furosemide merupakan obat yang tersedia dalam bentuk tablet. Furosemide juga tersedia dalam bentuk lain. Ia tersedia sebagai suntikan dan solusi yang diminum.

Furosemide obat apa sering diresepkan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau pembengkakan akibat retensi air. Sama seperti dengan obat lainnya, furosemide obat apa memiliki indikasi, dosis, dan efek samping. Furosemide obat apa tersedia dalam bentuk obat generik.

Berikut penjelasan tentang furosemide obat apa, kegunaan dan efek sampingnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(27/6/2022).

Mengenal Furosemide

Efek Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu
Ilustrasi obat-obatan/credit: unsplash.com/Roberto

Furosemide obat apa adalah obat yang digunakan untuk mengurangi cairan ekstra dalam tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung, penyakit hati, dan penyakit ginjal. Furosemide adalah bahan aktif obat. Furosemide adalah diuretik loop (pil air) yang mencegah tubuh menyerap terlalu banyak garam. Ini memungkinkan garam untuk dilewatkan dalam urin.

Obat diuretik seperti Furosemide kadang-kadang disebut "tablet air" karena membuat buang air kecil lebih banyak. Ini membantu membuang cairan ekstra dalam tubuh.

Tablet oral furosemide adalah obat generik, yang berarti mereka adalah salinan persis dari obat aktif dalam obat bermerek. Obat bermerek yang menjadi dasar tablet oral furosemide disebut Lasix. Obat ini biasanya dijual dengan merek dagang Diuvar, Edemin, Farsix 40, Furosemide, Lasix, Uresix, dan Yekasix. Furosemide hanya tersedia dengan resep dokter.

Kegunaan Furosemide

Ilustrasi Meminum Obat Tidur/ Pexels
Ilustrasi Meminum Obat (Foto oleh JESHOOTS.com dari Pexels).

Furosemide diberikan untuk membantu mengobati retensi cairan (edema) dan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif, penyakit hati, penyakit ginjal, atau kondisi medis lainnya. Ia bekerja dengan menyebabkan ginjal membuang air dan garam yang tidak dibutuhkan dari tubuh ke dalam urin.

Furosemide bekerja dengan membantu tubuh membuang kelebihan garam dan air. Ini dilakukan dengan meningkatkan jumlah urin yang dihasilkan tubuh. Furosemide membantu menurunkan tekanan darah serta mengurangi pembengkakan. Furosemide digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Efek samping Furosemide

Minum Obat Penurun Demam
Ilustrasi Obat Credit: pexels.com/pixabay

Melansir Healthline, ada efek samping ringan dan berat yang bisa dialami oleh orang yang mengonsumsi Furosemide. Berikut efek samping Furosemide:

Efek samping ringan

Efek samping ringan dari banyak obat dapat hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Tetapi jika mereka mengganggu, bicarakan dengan dokter atau apoteker. Efek samping ringan dari tablet oral furosemide yang telah dilaporkan meliputi:

- diare

- buang air kecil lebih banyak dari biasanya

- sembelit

- mulut kering

- mual atau muntah

- sakit kepala

- pusing

Efek samping serius

Efek samping yang serius dari tablet oral furosemide dapat terjadi, tetapi tidak umum. Jika memiliki efek samping yang serius dari tablet oral furosemide, hubungi dokter segera. Efek samping serius dari tablet oral furosemide yang telah dilaporkan meliputi:

- dehidrasi (kekurangan cairan)

- kadar elektrolit yang tidak seimbang , seperti hiponatremia (kadar natrium rendah) dan hipokalsemia (kadar kalsium rendah)

- pankreatitis (peradangan pada pankreas)

- masalah hati, seperti ensefalopati hepatik, yang dapat menyebabkan penyakit kuning atau peningkatan kadar enzim hati

- tinnitus (telinga berdenging) dan gangguan pendengaran

- hipotensi ortostatik (tekanan darah rendah yang terjadi saat berdiri)

- reaksi kulit yang parah

- reaksi alergi

Peringatan ketika meminum Furosemide

Adanya Masalah pada Sistem Pencernaan
Ilustrasi Mengonsumsi Obat Credit: pexels.com/Mart

Peringatan tekanan darah rendah

Obat ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Gejalanya termasuk merasa pusing dan pingsan setelah berdiri. Jika ini terjadi, bergerak perlahan saat mengubah posisi setelah duduk atau berbaring. Jika masalah ini berlanjut, hubungi dokter.

Peringatan kadar kalium rendah

Obat ini dapat menyebabkan kadar kalium rendah. Kalium adalah mineral yang membantu saraf, otot, dan organ bekerja secara normal. Gejalanya meliputi kelelahan, kelemahan otot, dan mual atau muntah. Hubungi dokter jika memiliki gejala-gejala ini.

Peringatan kadar tiroid rendah

Furosemide dosis tinggi (lebih dari 80 mg) dapat menyebabkan kadar hormon tiroid rendah. Jika menggunakan obat ini dalam dosis tinggi dan memiliki gejala masalah tiroid, hubungi dokter. Gejala-gejala ini dapat mencakup kelelahan, kelemahan, penambahan berat badan, rambut dan kulit kering, peningkatan perasaan menjadi dingin.

Interaksi obat

Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri
Ilustrasi Obat Credit: pexels.com/pixabay

Tablet oral furosemide dapat berinteraksi dengan obat lain, vitamin, atau herbal yang mungkin konsumsi. Interaksi adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Ini bisa berbahaya atau mencegah obat bekerja dengan baik. Tablet oral furosemide dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Obat-obatan ini termasuk:

- obat kejang yang disebut fenitoin

- antibiotik tertentu, seperti neomisin, gentamisin, vankomisin, amfoterisin B, dan tobramisin

- obat kanker cisplatin dan methotrexate

- diuretik selain furosemide, seperti asam etakrinat

- penghambat enzim pengubah angiotensin, seperti benazepril, kaptopril, enalapril, dan lisinopril

- penghambat reseptor angiotensin II, seperti candesartan, losartan (Cozaar), dan irbesartan (Avapro)

- lithium obat kondisi kesehatan mental

- obat imunosupresan siklosporin

- aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti indometasin

- obat hormon tiroid seperti levothyroxine

- obat jantung digoksin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya