14 Penyebab Pembengkakan Jantung, Jangan Diabaikan

Penyebab pembengkakan jantung yang paling banyak diketahui orang adalah karena adanya kelainan pada jantung, namun sebenarnya ada banyak penyebab pembengkakan jantung yang perlu dipahami.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 08 Jul 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 14:00 WIB
Menjaga Kesehatan Jantung
Ilustrasi Kesehatan Jantung Credit: pexels.com/Gerald

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pembengkakan jantung cukup banyak dan perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan penyakit kronis lain. Karena pembengkakan jantung juga menjadi tanda awal dari kondisi penyakit kronis. Pembengkakan jantung atau dalam bahasa kedokteran dikenal dengan nama kardiomegali merupakan pembesaran jantung yang dapat terlihat pada tes pencitraan apapun.

Pembengkakan jantung bukanlah penyakit namun tanda awal dari kondisi gangguan kesehatan lainnya. Sehingga sangat penting untuk melakukan tindakan preventif untuk mencegah penyebab pembengkakan jantung yang mungkin terjadi.

Penyebab pembengkakan jantung yang terjadi biasanya tidak menimbulkan gejala di awal pada kebanyakan orang. Namun untuk beberapa orang akan merasakan gejala berupa sesak napas, irama jantung tidak normal dan pembengkakan di dada.

Penyebab pembengkakan jantung biasanya dimulai dari kerusakan jantung dan beberapa jenis penyakit jantung lainnya. Namun terkadang stres jangka pendek pada tubuh, seperti kehamilan, juga dapat menjadi penyebab pembengkakan jantung.

Dilansir Liputan6.com pada Jumat (8/7/2022) dari laman mayoclinic.org, berikut ini adalah beberapa penyebab pembengkakan jantung yang mungkin terjadi, resiko serta cara pencegahannya.

Penyebab Pembengkakan Jantung

kesehatan
ilustrasi serangan jantung/Photo by Giulia Bertelli on Unsplash

Penyebab pembengkakan jantung (kardiomegali) dapat disebabkan oleh kerusakan otot jantung atau kondisi apa pun yang membuat jantung memompa lebih keras dari biasanya seperti stress dan kehamilan. 

Terkadang jantung juga mengalami pembengkakan dan menjadi lemah karena alasan atau kondisi-kondisi tertentu baik yang diketahui maupun tidak diketahui. Kondisi yang tidak diketahui disebut kardiomiopati idiopatik. Sedangkan kondisi yang terkait dengan pembesaran jantung meliputi:

1. Kondisi Jantung Saat Lahir (Cacat Jantung Bawaan). 

Penyebab pembengkakan jantung yang pertama adalah adanya kondisi cacat jantung yang dialami sejak lahir. Masalah pada struktur dan fungsi jantung dapat menyebabkan otot jantung menjadi lebih besar dan lemah dan akhirnya menyebabkan pembesaran pada jantung.

Menjadi salah satu penyebab pembesaran jantung yang permanen. Sangat disarankan penderita gangguan jantung bawaan untuk mengikuti gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mengelola penyakit jantung yang diderita.

2. Kerusakan Akibat Serangan Jantung. 

Serangan jantung yang pernah dialami menjadi salah satu penyebab pembengkakan jantung yang dialami oleh seseorang. Dimana jaringan parut dan kerusakan jantung struktural lainnya dapat mempersulit jantung untuk memompa cukup darah ke tubuh. Ketegangan ini dapat menyebabkan pembengkakan jantung hingga gagal jantung.

3. Penyakit Otot Jantung (Kardiomiopati). 

Penyebab pembengkakan jantung yang berikutnya adalah penyakit otot jantung atau (Kardiomiopati). Penyakit Kardiomiopati ini sering membuat jantung menjadi kaku atau tebal. Hal ini nantinya dapat mempersulit jantung untuk memompa darah dan akhirnya mengalami pembengkakan.

4. Penumpukan Cairan di Kantung Sekitar Jantung (Efusi Perikardial). 

Penyebab pembengkakan jantung juga bisa dikarenakan adanya kumpulan cairan di dalam kantung jantung yang mana jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan pembesaran jantung, pembengkakan jantung karena cairan hanya dapat dilihat dengan melakukan rontgen dada.

5. Penyakit Katup Jantung. 

Penyakit lainnya yang dapay jadi penyebab pembengkakan jantung adalah penyakit katup jantung. Dimana di jantung terdapat empat katup yang bertugas menjaga agar darah mengalir ke arah yang benar. Penyakit atau kerusakan pada salah satu katup dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan ruang jantung menjadi lebih besar.

6. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). 

Tekanan darah tinggi menjadi penyebab pembengkakan jantung yang bisa terjadi pada siapa saja. Jika anda memiliki tekanan darah tinggi, jantung harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ketegangan ini dapat menyebabkan otot jantung tumbuh lebih besar dan menjadi lemah. Tekanan darah yang perlu diwaspadai adalah 140/90 millimeter air raksa.

Penyebab Pembengkakan Jantung

Penyakit Kardiovaskuler
Ilustrasi Penyakit Jantung Koroner Credit: freepik.com

7. Tekanan Darah Tinggi di Arteri di Paru-paru (Hipertensi Pulmonal). 

Tidak hanya karena gangguan pada jantung, gangguan pada organ sekitar jantung seperti paru-paru juga turut menjadi penyebab pembengkakan jantung dapat terjadi. Dimana jantung harus bekerja lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Ketegangan dapat menyebabkan penebalan atau pembesaran sisi kanan jantung.

 

8. Jumlah Sel Darah Merah Rendah (Anemia). 

Kondisi anemia yang dialami tubuh juga menjadi penyebab pembengkakan jantung. Jika ada ada kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa kadar oksigen yang tepat ke jaringan tubuh. Jantung juga harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.

9. Gangguan Tiroid. 

Penyebab pembengkakan jantung yang masih jarang diketahui orang adalahnya adanya gangguan pada kelenjar tiroid dalam tubuh. Baik gangguan kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembengkakan jantung.

10. Terlalu banyak Zat Besi dalam Tubuh (Hemokromatosis). 

Zat besi menjadi salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh, namun Zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menjadi penyebab pembengkakan jantung. Hal ini karena zat besi dapat menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung, dan akhirnya dapat menyebabkan bilik jantung kiri bawah membengkak.

11. Deposit Protein yang Tidak Biasa di Jantung (Amiloidosis Jantung). 

Termasuk penyakit langka namun penyakit ini dapat menjadi penyebab pembengkakan jantung. Penyakit ini menyebabkan protein yang disebut amiloid terkumpul di dalam darah dan tersangkut di organ tubuh, termasuk jantung. Deposit protein amiloid di jantung ini kemudian menyebabkan penebalan pada dinding jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mengisi darah.

12. Latihan Aerobik. 

Olahraga menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan jantung, namun olahraga yang berlebihan juga tidak disarankan karena dapat merugikan tubuh seperti menjadi penyebab pembengkakan jantung.

Terutama pada atlet, jantung menjadi membesar sebagai respons terhadap olahraga yang sering dilakukan dalam waktu lama. Kabar baiknya jenis pembesaran jantung ini tidak dianggap sebagai penyakit dan tidak memerlukan pengobatan.

13. Lemak di Sekitar Jantung.

Penyebab pembengkakan jantung berikutnya disebabkan oleh adanya lemak di sekitar area jantung. Dimana beberapa orang memiliki lemak ekstra di sekitar jantung yang dapat muncul saat rontgen dada. Dalam kondisi ini walaupun terjadi pembengkakan namun pengobatan tidak diperlukan dan hanya disarankan untuk melakukan olahraga.

14. Riwayat Keluarga Dengan Penyakit Jantung. 

Penyebab pembengkakan jantung yang terakhir adalah faktor keluarga dengan Riwayat penyakit jantung. Beberapa jenis penyakit jantung dapat diturunkan melalui dalam keluarga. Untuk itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk mengecek kesehatan anda, jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat jantung yang tebal, kaku, atau membesar.

Resiko Penyebab Pembengkakan Jantung yang Tidak Ditangani

Kenali Gejala Gagal Jantung Kongestif (Emily Frost/Shutterstock)
Kenali Gejala Gagal Jantung Kongestif (Emily Frost/Shutterstock)

Jika penyebab pembengkakan jantung tidak ditangani dengan baik, maka akan muncul risiko komplikasi dari pembesaran jantung yang lebih kronis tergantung pada bagian jantung yang terkena dan penyebabnya. Resiko komplikasi jantung membesar meliputi:

· Gagal jantung. Gagal jantung dapat terjadi jika bilik jantung kiri bawah (ventrikel kiri) membesar. Pada kondisi gagal jantung, jantung tidak dapat memompa jumlah darah yang tepat ke seluruh tubuh.

· Gumpalan darah. Gumpalan darah dapat terbentuk di lapisan jantung. Bekuan darah yang terbentuk di sisi kanan jantung dapat berjalan ke paru-paru (emboli paru). Jika gumpalan menghalangi aliran darah, peluang mengalami serangan jantung atau stroke akan lebih tinggi.

· Katup jantung bocor (regurgitasi). Pembesaran jantung dapat mencegah katup jantung mitral dan trikuspid menutup, menyebabkan darah bocor ke belakang. Aliran darah yang terputus menciptakan suara yang disebut murmur jantung. Meskipun tidak selalu berbahaya, murmur jantung harus dipantau oleh pihak layanan kesehatan secara  berkala.

· Jantung berhenti dan kematian mendadak. Pembesaran jantung dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Detak jantung yang tidak teratur (aritmia) dapat menyebabkan pingsan, serangan jantung atau kematian mendadak.

Pencegahan Penyebab Pembengkakan Jantung

Kesehatan Jantung
Ilustrasi jantung yang sehat karena kadar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan. Credits: pexels.com by Karolina Grabowska

Mengikuti gaya hidup sehat dapat membantu mencegah dan mengelola beberapa kondisi penyebab pembengkakan jantung. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah pembengkakan jantung:

· Pantau dan kelola tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

· Minum obat yang diresepkan sesuai dengan petunjuk.

· Makan makanan yang bergizi dan seimbang.

· Melakukan olahraga teratur.

· Menghindari atau membatasi Konsumsi alkohol.

· Tidak merokok.

· Tidak menggunakan obat-obatan terlarang

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya