Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya

Operasi bariatrik adalah teknik operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 18 Jul 2022, 18:45 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2022, 18:45 WIB
Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya
Ilustrasi operasi (pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Penulis lagu sekaligus penyanyi Melly Goeslaw akan menjalani tindakan medis berupa operasi bariatric di RS Pondok Indah. Hal ini disampaikan langsung oleh musisi kelahiran 7 Januari 1974 tersebut melalui laman Instagram pribadinya.

Dalam unggahannya tersebut, Melly Goeslaw menunjukkan antusiasmenya menjalani prosedur medis terebut.

"Bismillah aku mau membagikan momen bahagiaku, salah satu langkah besar di hidupku, yang ternyata sangat menyenangkan. Aku melakukan BARIATRIC," tulis istri Anto Hoed itu, Minggu (17/7/2022).

Pelantun tembang Gantung tersebut mengatakan alasannya melakukan prosedur bariatrik adalah mencapai tubuh ideal dan sehat. Lantas apa itu operasi bariatrik? Bagaimana persiapan dan prosedurnya?

Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa itu operasi bariatrik beserta manfaat, jenis, dan persiapannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (18/7/2022).

Apa Itu Operasi Bariatrik

Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya
Ilustrasi operasi sedot lemak (pixabay)

Mengutip Health Liputan6.com, apa itu operasi bariatrik adalah teknik operasi pengecilan dan bypass lambung yang bertujuan menurunkan berat badan untuk mengatasi obesitas. Dengan kata lain, pengertian operasi bariatrik adalah operasi yang melibatkan perubahan pada sistem pencernaan anda untuk membantu menurunkan berat badan.

Dilansir dari mayoclinic, prosedur ini biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang sulit diatasi hanya dengan diet dan olahraga. Operasi bariatrik ini dilakukan untuk membantu anda menurunkan berat badan berlebih dan mengurangi risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, penyakit hati, sleep apnea, diabetes tipe 2.

Tujuan utama dari apa itu operasi bariatrik adalah untuk memodifikasi saluran pencernaan pasien sehingga meminimalisir rasa lapar dan mengurangi penyerapan kalori. Umumnya, setelah operasi bariatrik, penurunan beart badan tidak langsung terlihat, penurunan berat badan tersebut dapat mencapai 40-68% dalam selang waktu 2 tahun. Hal ini juga didukung dengan memperbaiki pola makan dan rutin berolahraga.

Manfaat Operasi Bariatrik

Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: pexels.com/pixabay

Berikut ini beberapa manfaat dari operasi bariatrik, antara lain:

1. Dapat menghasilkan penurunan berat badan yang bertahan dalam jangka waktu lama.

2. Mampu meningkatkan angka harapan hidup. Dengan manfaat ini maka penderita obesitas yang telah menjalani operasi bariatrik memiliki usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita obesitas yang tidak menjalani operasi.

3. Bisa mencegah atau membantu proses pengobatan gangguan kesehatan lain terkait obesitas.

4. Mampu meningkatkan kualitas hidup secara umum dan memperbaiki kondisi psikologis.

Jenis-Jenis Operasi Bariatrik

Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya
Ilustrasi tindakan operasi.

Setelah mengetahui apa itu operasi bariatrik, anda perlu mengenal jenis-jenis operasi bariatrik. Dilansir dari mayoclinic, terdapat tiga jenis operasi bariatrik adalah sebagai berikut:

1. Gastric bypass

Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memisahkan lambung menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang berukuran lebih kecil dan bagian bawah yang lebih besar. Usus halus juga akan dipotong menjadi lebih pendek dan langsung disambungkan dengan bagian lambung yang berukuran kecil. Tujuannya adalah untuk mengurangi ruang tampung makanan di lambung dan mengurangi penyerapan nutrisi dari makanan di usus halus.

2. Sleeve gastrectomy

Jenis operasi bariatrik ini dilakukan dengan membuang sekitar 75-80% bagian lambung. Bagian lambung yang disisakan berbentuk ramping dan memanjang seperti pisang. Dengan begitu, daya tampung lambung pun berkurang secara signifikan dan pasien akan menjadi lebih cepat kenyang setelah menjalani operasi pemotongan lambung.

3. Biliopancreatic diversion with duodenal switch

Pada operasi jenis ini, lambung akan dipotong dan disambungkan langsung dengan bagian akhir usus halus. Setelah menjalani prosedur ini, makanan tetap akan bercampur dengan asam lambung, cairan empedu, dan enzim pencernaan di usus besar, namun nutrisi yang terserap tubuh akan jauh berkurang.

Kriteria Pasien

Apa Itu Operasi Bariatrik? Ketahui Jenis, Manfaat dan Persiapannya
Resume Medik Pasien.

Setelah mengetahui apa itu operasi bariatrik, anda perlu mengetahui kriteria pasien operasi bariatrik. Dilansir dari mayoclinic, operasi bariatrik dapat dipertimbangkan oleh orang dewasa yang memiliki salah satu kondisi berikut:

1. Obesitas parah, yaitu yang indeks massa tubuhnya lebih dari 40 kg.

2. Obesitas morbid, yaitu obesitas dengan indeks massa tubuh mulai dari 35 kg sampai dengan 39,9 kg, namun memiliki masalah kesehatan serius terkait obesitas, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan sleep apnea.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin memenuhi syarat untuk melakukan operasi bariatrik, apabila  BMI Anda 30-34 kg dan Anda memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius. Perlu diketahui bahwa operasi bariatrik bukan untuk semua orang yang kelebihan berat badan. Sebab sebelum melakukan operasi bariatrik perlu pemeriksaan yang ketat hingga anda dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan operasi bariatrik. Selain itu, anda juga harus bersedia melakukan perubahan permanen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat setelah melakukan operasi tersebut.

Persiapan Operasi Bariatrik

Sebelum menjalani apa itu operasi bariatrik, Anda akan menjalani sejumlah pemeriksaan terlebih dahulu. Anda juga akan diberitahu seputar perubahan pola makan yang perlu dilakukan setelah operasi, efek samping, hingga risiko dari prosedur ini. Pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan sebelum prosedur, yaitu:

1. Fungsi paru dan tes sleep apnoea syndrome.

2. Pemeriksaan kelainan metabolik dan endokrin.

3. Tes kelainan gastro-esophageal.

4. Mengukur kepadatan tulang.

5. Komposisi tubuh, dan

6. Resting energy expenditure.

Selain pemeriksaan fisik, dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk menjalani diet tertentu. Anda biasanya disarankan untuk menerapkan diet rendah kalori, misalnya 1.000-1.200 kalori per hari atau kurang dari 800 kalori per hari. Dokter juga akan memeriksa jumlah vitamin dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan salah satu jenis vitamin, Anda mungkin perlu menjalani diet khusus untuk meningkatkan kadar vitamin tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya