Tujuan Reklamasi Teluk Jakarta dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

Tujuan reklamasi teluk Jakarta adalah untuk menciptakan lahan baru.

oleh Husnul Abdi diperbarui 23 Jul 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2022, 12:40 WIB
20160417-Penampakan Terkini Bentuk Pulau G Hasil Reklamasi Teluk Jakarta
Sejumlah warga memadati kawasan Muara Angke untuk melihat proses reklamasi di Jakarta, Minggu (17/4). Lokasi yang dulunya mejadi tempat nelayan mencari ikan berubah menjadi dataran dari proyek Reklamasi Teluk Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Tujuan reklamasi teluk Jakarta perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, proyek ini dalam prosesnya menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Tentunya reklamasi memiliki tujaun tertentu dan juga dampak tertentu bagi manusia dan lingkungan.

Reklamasi adalah metode yang berkaitan dengan penciptaan lahan di kawasan perairan. Reklamasi merupakan salah satu proses pembuatan lahan yang dibuat manusia. Hal ini menjadi solusi untuk menciptakan area daratan bagi berbagai negara.

Tujuan reklamasi teluk Jakarta adalah untuk menciptakan lahan baru. Namun, pembangunannya tak boleh dilakukan sembarangan. Diperlukan serangkaian pengamatan dan pertimbangan untuk memulai reklamasi. Jika tidak dilakukan dengan benar, reklamasi bisa menjadi penyebab dari kerusakan lingkungan, terutama lingkungan air.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (23/7/2022) tentang tujuan reklamasi teluk Jakarta.

Pengertian Reklamasi

Melihat Lebih Dekat Proyek Reklamasi Ancol
Suasana di lokasi proyek reklamasi perluasan kawasan wisata Ancol, Jakarta, Rabu (8/7/2020). Reklamasi Ancol seluas 155 hektare yang meliputi perluasan Rekreasi Dufan sekitar 35 hektare dan kawasan Ancol Timur 120 hektare menuai polemik dari masyarakat dan nelayan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelum mengenali tujuan reklamasi teluk Jakarta, kamu perlu memahami apa itu reklamasi terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reklamasi adalah pemanfaatan daerah yang semula tidak berguna untuk memperluas tanah (pertanian) atau tujuan lain, misalnya dengan cara mengeruk daerah rawa-rawa. Menurut Ensiklopedia Britannica, reklamasi lahan atau yang sering disebut reklamasi adalah proses perbaikan lahan agar sesuai untuk penggunaan yang lebih intensif. Reklamasi menciptakan lahan, baik dengan menghilangkan air dari daerah berlumpur atau menaikkan permukaan tanah.

Upaya reklamasi mungkin berkaitan dengan perbaikan daerah-daerah yang kekurangan curah hujan dengan irigasi, penghilangan unsur-unsur yang merugikan dari tanah asin atau alkali, pembuatan tanggul dan pengeringan rawa-rawa pasang surut, perataan dan penanaman kembali daerah-daerah bekas tambang, dan kegiatan-kegiatan serupa.

Menurut Marine Ecotoxicology, reklamasi adalah proses menciptakan lahan baru dari laut. Metode reklamasi lahan yang paling sederhana hanya dengan mengisi area tersebut dengan sejumlah besar batu dan/atau semen berat, kemudian mengisinya dengan tanah liat dan tanah sampai ketinggian yang diinginkan tercapai.

Tujuan Reklamasi Teluk Jakarta

Tujuan reklamasi teluk Jakarta tentunya tidak berbeda dengan tujuan reklamasi pada umumnya. Melansir Theuptide, tujuan reklamasi adalah untuk menciptakan lahan baru untuk perumahan, pertanian dan industri. Lahan reklamasi paling banyak ditemukan di kota-kota pesisir untuk meningkatkan kapasitas perumahan dan membangun pelabuhan.

Tujuan reklamasi teluk Jakarta adalah membuat kawasan baru untuk dijadikan kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, atau objek wisata. Dalam pandangan perencanaan kota, kegiatan reklamasi pantai merupakan salah satu langkah untuk pemekaran kota.

Di daerah yang lebih kering, lahan yang tidak dapat digunakan direklamasi untuk mempromosikan pertanian lokal dan meningkatkan irigasi. Dengan meningkatnya permintaan akan lahan, reklamasi bisa menjadi solusi yang baik untuk menciptakan area untuk bangunan, pertanian, dan penggunaan lainnya.

Tujuan reklamasi teluk Jakarta tentunya juga untuk menambah pembangunan di wilayah Jakarta. Hal ini karena dianggap tidak mungkin jika dilakukan di wilayah selatan. Tujuan reklamasi teluk Jakarta juga sebagai perbaikan lahan atau area yang tidak terpakai. Tujuan reklamasi teluk Jakarta juga berguna untuk menahan pasang surut air laut.

Dampak Reklamasi Terhadap Lingkungan

20160316-Penimbunan-Material-Padat-Pantai-Teluk-Jakarta-HA
Nelayan menjala di Teluk Utara Jakarta, Rabu (16/3). 10 pulau buatan telah mengantongi izin reklamasi dan amdal, sementara tujuh pulau buatan lainnya masih dalam proses pengajuan amdal dan reklamasi. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Setelah memahami tujuan reklamasi teluk Jakarta, kamu juga perlu mengenali dampaknya. Melansir Theuptide, reklamasi lahan secara inheren merugikan habitat alami karena dapat mengubah garis pantai alami dan mengubah dasar air. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, reklamasi lahan dapat menimbulkan masalah jangka panjang seperti erosi tanah dan meningkatkan risiko banjir.

Proses reklamasi lahan dapat menimbulkan masalah jangka panjang dan jangka pendek yang berbahaya bagi habitat. Bergantung pada tujuan penggunaan lahan, mungkin juga perlu memperhitungkan dampak peningkatan aktivitas manusia terhadap daerah sekitarnya.

Reklamasi biasanya menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, penurunan lahan basah alami, dan punahnya habitat hewan dan tumbuhan. Untuk spesies yang bermigrasi, lingkungan hidup tumbuhan laut dan hewan laut sangat terpengaruh.

Misalnya, di Singapura, hilangnya karang secara besar-besaran secara langsung dikaitkan dengan proyek reklamasi lahan. Di Belanda, proyek reklamasi Maasvlakte 2 menyebabkan hilangnya habitat alami secara permanen. Dampak merugikan lainnya antara lain perubahan arus pantai, peningkatan polusi udara akibat peningkatan NO2, SO2 dan partikulat lainnya.

Negara-Negara yang Melakukan Reklamasi

Tujuan reklamasi teluk Jakarta dilakukan berkaca dari negara-negara yang telah melakukannya. Berikut negara-negara yang melakukan reklamasi:

Belanda

Proyek reklamasi lahan modern besar pertama adalah pada tahun 1970-an di kota Rotterdam di Belanda di mana pelabuhan diperluas dengan mereklamasi laut di sekitar kota. Sejak itu, pemerintah Belanda secara konsisten memperluas pelabuhan dengan cara reklamasi.

Singapura

Di Singapura, proyek reklamasi lahan pertama dilakukan pada tahun 1822. Ukuran Singapura yang kecil membuat negara ini berani melakukan reklamasi. Proyek reklamasi Singapura yang terkenal adalah Pulau Sentosa. Pulau ini dulunya dikenal sebagai Pulau Blakang Mati yang kemudian digabungkan dengan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Hong Kong

Bisa dibilang strategi pembangunan perkotaan yang paling populer secara historis di Hong Kong adalah reklamasi lahan, proses menciptakan lahan baru dengan mengisi badan air yang ada. Antara tahun 1877 dan 2020, lebih dari 70 km persegi tanah telah direklamasi di Hong Kong.

Manhattan

Battery Park City di Manhattan adalah contoh lain dari perumahan yang dibangun di atas tanah reklamasi. Tanah tersebut direklamasi dari Sungai Hudson dengan menggunakan batu dan tanah yang digali selama pembangunan World Trade Center.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya