Tiroid Adalah Kelenjar, Ketahui Fungsi dan Perannya dalam Tubuh

Berikut adalah ulasan mendalam mengenai kelenjar tiroid, termasuk perannya dalam tubuh dan risiko penyakit.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 30 Jul 2022, 16:55 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 16:55 WIB
Gambar Ilustrasi Tiroid
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Kelenjar tiroid adalah organ kecil yang terletak di bagian depan leher, berada di sekitar tenggorokan (trakea). Kelenjar tiroid adalah organ yang bentuknya menyerupai kupu-kupu, ada bagian kecil di tengah dengan dua sayap lebar yang memanjang di sekitar sisi tenggorokan. Tiroid adalah kelenjar yang dapat menghasilkan hormon yang membantu mengendalikan banyak fungsi vital tubuh.

Tiroid adalah organ yang sangat penting, karena jika itu bermasalah seluruh tubuh juga akan bermasalah. Jika tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, makan tubuh akan mengalami suatu penyakit yang disebut hipertiroidisme. Jika tubuh menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid, makan tubuh akan terkena penyakit hipotiroidisme.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan tiroid adalah langkah yang penting. Sebab, tiroid yang tidak bisa bekerja dengan baik akan membuat seluruh tubuh terganggu. kondisi tubuh yang terganggu jelas akan membuat Anda merasa tidak nyaman.

Lalu apa sebenarnya peran tiroid dalam tubuh. Berikut adalah ulasan lebih mendalam mengenai tiroid, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (30/7/2022).

Peran Tiroid

Tiroid adalah kelenjar yang memiliki peran penting khususnya dalam proses metabolisme tubuh. Tiroid memiliki peran untuk melepaskan dan mengendalikan hormon tiroid yang mengontrol metabolisme.

Metabolisme adalah proses di mana makanan diubah menjadi energi dalam tubuh. Energi ini digunakan di seluruh tubuh untuk menjaga sistem tubuh Anda bekerja dengan benar.

Tiroid adalah organ yang mengontrol metabolisme tubuh dengan beberapa hormon spesifik, takni T4 (tiroksin, mengandung empat atom iodida) dan T3 (triiodothyronine, mengandung tiga atom iodida).

Tiroid adalah produsen kedua hormon tersebut. Selain itu, tiroid juga berperan dalam memberi tahu sel-sel tubuh, berapa banyak energi yang harus digunakan. Ketika tiroid bekerja dengan baik, maka jumlah hormon untuk menjaga metabolisme bekerja berada pada tingkat yang tepat.

Kerja hormon tiroid dibantu oleh kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari berada di tengah tengkorak, di bawah otak Anda. Kelenjar pituitari memiliki peran untuk memantau dan mengontrol jumlah hormon tiroid dalam aliran darah.

Ketika kelenjar pituitari merasakan kekurangan hormon tiroid atau kelebihan kadar hormon, ia akan menyesuaikan jumlahnya dengan hormonnya sendiri. Hormon ini disebut hormon perangsang tiroid (TSH). TSH akan dikirim ke tiroid dan akan memberi tahu tiroid apa yang perlu dilakukan agar tubuh kembali normal.

Apa itu penyakit tiroid?

Masalah Tiroid
Ilustrasi Masalah Tiroid Credit: Freepik

Penyakit tiroid adalah istilah umum untuk kondisi medis yang membuat tiroid tidak menghasilkan jumlah hormon yang tepat. Tiroid biasanya menghasilkan hormon yang membuat tubuh berfungsi normal.

Ketika tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, tubuh cepat kehabisan energi. Kondisi ni disebut hipertiroidisme. Menggunakan energi terlalu cepat tidak hanya membuat seseorang cepat lelah, tapi juga dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Kelebihan kelenjar tiroid adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan berat badan turun secara drastis dan sering merasa gugup.

Di sisi lain, tiroid juga dapat menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Kondisi ini disebut hipotiroidisme. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan mudah merasa lelah. Selain itu, kelebihan hormon tiroid juga dapat membuat seseorang jadi cepat gemuk.

Kedua gangguan utama ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Faktor genetik juga menjadi penyebab munculnya penyakit terkait tiroid.

Siapa yang berisiko terkena penyakit tiroid?

Kelenjar tiroid (iStock)
Ilustrasi kelenjar tiroid (iStockphoto)

Penyakit tiroid dapat menyerang siapa saja, baik itu pria, wanita, bayi, remaja, dan orang tua. Bahkan penyakit tiroid bisa menyerang bayi yang baru lahir. Penyakit tiroid yang menyerang bayi yang baru lahir biasanya adalah jenis hipotiroidisme). Penyakit tersebut dapat berkembang seiring bertambahnya usia, seringkali setelah menopause pada wanita.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, wanita memiliki risiko sekitar lima sampai delapan kali lebih besar terserang penyakit tiroid daripada pria.

Risiko terkena penyakit tiroid bisa saja meningkat, terutama pada orang-orang yang memiliki kondisi sebagai berikut:

a. Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tiroid.

b. Memiliki kondisi medis (ini dapat mencakup anemia pernisiosa, diabetes tipe 1, insufisiensi adrenal primer, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, dan sindrom Turner).

c. Minum obat yang tinggi yodium (amiodarone).

d. Berusia lebih dari 60 tahun, terutama pada wanita.

e. Pernah menjalani pengobatan untuk kondisi tiroid atau kanker masa lalu (tiroidektomi atau radiasi).

Penyebab Penyakit Tiroid

Penyakit Tiroid
Penyakit Tiroid

Dua jenis utama penyakit tiroid adalah hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Kedua kondisi tersebut dapat disebabkan oleh penyakit lain yang memengaruhi cara kerja kelenjar tiroid.

Kondisi yang dapat menyebabkan hipotiroidisme meliputi:

a. Tiroiditis: Kondisi ini merupakan peradangan (pembengkakan) kelenjar tiroid. Tiroiditis dapat menurunkan jumlah hormon yang dihasilkan tiroid Anda.

b. Tiroiditis Hashimoto: Penyakit tanpa rasa sakit, Tiroiditis Hashimoto adalah kondisi autoimun di mana sel-sel tubuh menyerang dan merusak tiroid. Ini adalah kondisi yang diwariskan.

c. Tiroiditis postpartum: Kondisi ini terjadi pada 5% hingga 9% wanita setelah melahirkan. Ini biasanya kondisi sementara.

d. Kekurangan yodium: Yodium digunakan oleh tiroid untuk menghasilkan hormon. Kekurangan yodium adalah masalah yang mempengaruhi beberapa juta orang di seluruh dunia..

e. Kelenjar tiroid yang tidak berfungsi: Terkadang, kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan benar sejak lahir. Ini mempengaruhi sekitar 1 dari 4.000 bayi baru lahir. Jika tidak diobati, anak tersebut dapat memiliki masalah fisik dan mental di masa depan. Semua bayi baru lahir diberikan tes darah skrining di rumah sakit untuk memeriksa fungsi tiroid mereka.

 

Kondisi yang dapat menyebabkan hipertiroidisme meliputi:

a. Penyakit Graves: Dalam kondisi ini seluruh kelenjar tiroid mungkin terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon. Masalah ini juga disebut gondok toksik difus (pembesaran kelenjar tiroid).

b. Nodul: Hipertiroidisme dapat disebabkan oleh nodul yang terlalu aktif di dalam tiroid. Nodul tunggal disebut nodul tiroid toksik yang berfungsi secara otonom, sedangkan kelenjar dengan beberapa nodul disebut gondok multi-nodular toksik.

c. Tiroiditis: Gangguan ini bisa menyakitkan atau tidak terasa sama sekali. Pada tiroiditis, tiroid melepaskan hormon yang disimpan di sana. Ini bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.

d. Yodium berlebihan: Bila Anda memiliki terlalu banyak yodium (mineral yang digunakan untuk membuat hormon tiroid) dalam tubuh Anda, tiroid membuat lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan. Yodium yang berlebihan dapat ditemukan dalam beberapa obat (amiodarone, obat jantung) dan sirup obat batuk.

Gejala

Mengenal Risiko Penyakit Tiroid pada Perempuan, Bagaimana Cara Mengatasinya Ya?
(c) Shutterstock

Ada berbagai gejala yang bisa Anda alami jika Anda memiliki penyakit tiroid. Sayangnya, gejala kondisi tiroid seringkali sangat mirip dengan tanda-tanda kondisi medis lainnya. Untuk sebagian besar, gejala penyakit tiroid dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni gejala hipertiroidisme dan gejala hipotiroidisme.

Gejala kelebihan tiroid (hipertiroidisme) dapat meliputi:

a. Mengalami kecemasan, lekas marah dan gugup.

b. Mengalami kesulitan tidur.

c. Berat badan turun.

d. Memiliki kelenjar tiroid yang membesar atau gondok.

e. Mengalami kelemahan otot dan tremor.

f. Mengalami periode menstruasi yang tidak teratur atau siklus menstruasi Anda berhenti.

g. Merasa sensitif terhadap panas.

h. Mengalami masalah penglihatan atau iritasi mata.

 

Gejala kekurangan tiroid (hipotiroidisme) dapat meliputi:

a. Merasa lelah (fatigue).

b. Bertambah berat badan.

c. Mudah lupa.

d. Mengalami periode menstruasi yang sering dan berat.

e. Rambut kering dan kasar.

f. Suara yang serak.

g. Tidak tahan terhadap suhu dingin.

Penanganan

tiroid
tiroid

Jika Anda memiliki kadar hormon tiroid (hipertiroidisme) yang tinggi, penanganannya adalah sebagai berikut:

a. Obat anti-tiroid (methimazole and propylthiouracil)

Ini adalah obat yang menghentikan produksi hormon tiroid.

b. Yodium radioaktif

Perawatan ini merusak sel-sel tiroid Anda, mencegahnya menghasilkan hormon tiroid tingkat tinggi.

c. Beta blocker

Obat-obatan ini tidak mengubah jumlah hormon dalam tubuh Anda, tetapi membantu mengendalikan gejala Anda.

c. Pembedahan

Bentuk perawatan yang lebih permanen, penyedia layanan kesehatan Anda dapat mengangkat tiroid Anda melalui pembedahan (tiroidektomi). Operasi akan membuat tiroid berhenti menghasilkan hormon. Namun, Anda perlu mengonsumsi hormon pengganti tiroid selama sisa hidup Anda.

Jika Anda memiliki kadar hormon tiroid yang rendah (hipotiroidisme), pilihan pengobatan utama adalah mengonsumsi obat pengganti tiroid. Obat ini adalah cara sintetis (buatan manusia) untuk menambahkan kembali hormon tiroid ke dalam tubuh. Salah satu obat yang biasa digunakan disebut levothyroxine. Dengan menggunakan obat, Anda dapat mengontrol penyakit tiroid dan menjalani kehidupan normal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya